Empat Cara Investasi Emas Masa Kini

Banyak orang ingin berinvestasi pada emas, tetapi bingung bagaimana caranya. Apakah dengan membeli perhiasan lalu disimpan di brankas? atau membeli emas ANTAM sendiri? atau menanamkan dana ke perusahaan-perusahaan yang menawarkan emas? Memang ada beraneka cara untuk berinvestasi dalam logam kuning ini. Berikut beberapa metode yang bisa Anda tempuh.

Membeli Emas Fisik: Koin dan Batangan

Membeli emas koin dan batangan merupakan cara paling klasik untuk menginvestasikan dana dalam bentuk emas. Sejak jaman kuno, bangsawan dan saudagar telah banyak menimbun emas fisik sebagai penyimpan nilai harta kekayaan sekaligus menimbun warisan bagi generasi anak-cucunya. Minat untuk membeli emas fisik sebagai sarana investasi telah surut dari waktu ke waktu karena kehadiran aset investasi lainnya, tetapi di negara-negara berkembang emas masih dipandang sebagai simbol prestise dan kekayaan, sehingga permintaan emas fisik dalam bentuk koin dan batangan tetap besar. India dan China, misalnya, terkenal sebagai sumber permintaan emas terbesar Dunia.


Perlu dicatat di sini bahwa membeli perhiasan emas tidak bisa dianggap investasi emas, karena nilai perhiasan emas akan turun dari waktu ke waktu, terutama bila perhiasan tersebut bertatahkan permata. Perhiasan emas bisa digunakan untuk melindungi nilai kekayaan, tetapi bukan untuk tujuan investasi. Investasi emas fisik secara khusus mengacu hanya pada upaya menyimpan kekayaan dalam bentuk emas koin dan batangan yang dikeluarkan oleh perusahaan emas resmi dan bersertifikat. Emas fisik dengan berbagai ukuran berat di Indonesia dapat dibeli di Butik Emas ANTAM yang ada di sejumlah kota besar, atau dengan mengangsur via berbagai produk investasi emas pegadaian.

Untuk mendapatkan keuntungan dari emas fisik, umumnya adalah dengan menjual kembali emas yang dimiliki pada tingkat harga yang lebih tinggi. Namun ada juga yang memanfaatkan emas fisik sebagai simpanan jangka panjang dengan target tertentu, misalnya untuk berangkat haji atau menyekolahkan anak ke luar negeri, sehingga baru dijual kembali beberapa tahun mendatang ketika diperlukan dimana harga tentunya sudah meningkat diatas harga beli.

Kekurangannya, memiliki emas koin dan batangan dalam jumlah besar akan membutuhkan tempat penyimpanan dan asuransi yang tidak murah. Kecuali bila Anda hanya menyimpan beberapa koin saja dan bisa menyembunyikannya di pojok lemari, maka Anda perlu menyewa safe deposit box atau menyiapkan brankas. Tetapi ada juga yang mengakalinya dengan membawa emas yang telah dibeli ke pegadaian atau bank syariah (Gadai Emas).

Gadai Emas

Gadai Emas mengacu pada tindakan menggadaikan emas, atau menggunakan emas yang telah dimiliki sebagai jaminan/agunan untuk pinjaman. Pegadaian dan sejumlah bank syariah memfasilitasi Gadai Emas, sehingga investasi emas dengan cara ini pun cukup populer. Selain itu Gadai Emas memiliki beberapa keuntungan:

• Aman
  Gadai Emas memecahkan dilema tempat penyimpanan karena di Pegadaian dan Bank Syariah akan terjamin keamanannya dan biaya pun relatif rendah.
• Dana Bisa Dikembangkan Kembali
  Dana yang diperoleh dengan menjaminkan emas bisa dimanfaatkan kembali untuk usaha yang berdaya guna. Di kemudian hari, Anda dapat menebus emas tersebut lalu menjualnya di tingkat harga lebih tinggi, tetapi sebelum ada keuntungan dari situ Anda pun sudah bisa mengembangkan dana yang Anda miliki.

Kekurangannya, Anda harus menanggung pembayaran cicilan pinjaman sekaligus biaya penyimpanan. Di samping itu, apabila Anda menggunakan dana dari Gadai Emas untuk keperluan bersifat konsumtif atau suatu usaha yang merugi besar, maka sudah pasti upaya investasi emas Anda hancur lebur.

Trading Emas (Kontrak Emas Berjangka)

Sejumlah kalangan menolak menyebut trading emas sebagai investasi, karena sifatnya tidak long-lasting dan investor pun tidak sungguh-sungguh memegang emas. Namun demikian, trading futures komoditas Emas masih dianggap sebagai salah satu cara untuk meraup keuntungan dari emas tanpa harus memegang emas fisik itu sendiri. Pelaku trader emas tidak perlu risau harus menyimpan emas dimana, bisa meraih keuntungan walau harga naik ataupun turun, dan trading pun bisa dimulai dengan modal rendah.

Trading emas biasanya difasilitasi oleh broker-broker forex luar negeri maupun lokal yang menyediakan pasangan aset XAU/USD dan XAU/EUR, dengan pergerakan harga tampil secara real time dari pasar komoditas dunia. Kedua pasangan aset tersebut tergolong populer di kalangan trader forex.


Kekurangannya, trading emas tergolong margin trading berisiko tinggi. Dibanding aktivitas membeli emas fisik atau Gadai Emas, risiko trading emas jauh lebih besar. Trading emas merupakan bagian dari trading forex yang di berbagai riset menunjukkan kemungkinan sukses hanya 1:9. Trader bisa mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga naik ataupun turun, tetapi juga bisa mengalami kerugian baik ketika harga naik ataupun turun, bahkan sekalipun volatilitas ternyata hanya terjadi dalam sekejap mata.

Membeli Saham Perusahaan Emas

Investasi emas dengan membeli saham perusahaan yang operasionalnya berkaitan dengan penambangan dan pemrosesan emas merupakan salah satu cara untuk meraih keuntungan dari peningkatan nilai tambah emas. Biaya untuk menambang emas dari perut bumi berbeda-beda bagi tiap perusahaan, namun biasanya jauh dibawah harga dimana emas diperdagangkan. Dengan demikian, perusahaan penambang dan pengolah emas memiliki potensi keuntungan yang cukup besar, apalagi karena harga emas pun dalam jangka panjang terus meningkat dan hingga kini masih terus dicari untuk tujuan investasi maupun lindung nilai.

Calon investor yang ingin membeli saham perusahaan emas cukup mendaftar ke broker saham terdekat, lalu menanamkan dana untuk membeli saham yang dikehendaki dengan tingkat harga tertentu. Setelahnya, ia dapat meraih profit baik dari yield selisih harga jual/beli saham maupun menunggu hingga waktu-waktu pembagian dividen perusahaan. Dengan cara ini, return modal tidak bisa didapat secara instan, tetapi saham perusahaan Emas merupakan alternatif diversifikasi yang menarik bagi investor saham.

Kekurangannya, membeli saham perusahaan emas akan membebani investor dengan risiko tambahan. Selain responsif terhadap perubahan harga emas itu sendiri, saham perusahaan emas bisa menurun kalau terjadi kesalahan manajerial perusahaan, kegagalan akuisisi, ataupun kegiatan pertambangan yang secara tak terduga mengakibatkan bencana.

Awas Penipuan

Penipuan investasi emas sudah berkali-kali terjadi. Diantara yang paling menghebohkan dan masih terngiang-ngiang adalah kasus GTIS dan Lautan Emas Mulia yang hingga kini pun belum terselesaikan secara memuaskan. Untuk itu, Anda perlu waspada dan mencermati tawaran siapapun, kalau-kalau investasi emas yang dipromosikannya ternyata bodong.

Sayangnya, perusahaan-perusahaan pelaku penipuan ini tidak jarang pula merupakan perusahaan berbadan hukum (diakui pemerintah). Oleh karena itu, kita perlu meneliti sendiri kemungkinan sebuah perusahaan yang nampak bonafid apakah kelak akan bermasalah atau tidak. Satu hal yang perlu dicamkan baik-baik dalam menghindari penipuan adalah, tak ada investasi yang tidak berisiko rugi. Harga emas yang normalnya dalam jangka panjang naik pun pada pertengahan 2013 hingga akhir tahun 2014 ini masih menurun. Jadi, bila seseorang menjanjikan investasi emas dengan iming-iming return tetap setiap bulan pasti sekian persen, maka Anda perlu curiga.