Menu

Jumlah Posisi Trading Dan Risk/Reward Ratio

Martin

Artikel berikut ini akan menjabarkan sebuah studi kasus untuk mempelajari hubungan antara jumlah posisi trading dan risk/reward ratio.

Tulisan ini mengenai studi kasus dalam trading forex, yaitu hubungan antara jumlah posisi trading dan risk/reward ratio. Ingin dibuktikan disini bahwa risk/reward ratio sangat berperan dalam menentukan hasil trading untuk jangka panjang.

Sebagai percobaan, seorang trader dengan metode price action membuka posisi trading sebanyak 20 kali dalam 2 minggu pada pasangan mata uang EUR/USD, GBP/USD dan AUD/USD dalam account demonya. Parameter trading yang digunakan cukup sederhana, tidak mengacu pada metode trading tertentu, dan setiap kali membuka posisi pada salah satu dari ketiga mata uang tersebut.

Risk/reward ratio setiap kali masuk posisi adalah 1:2 dengan level stop loss 50 pip dan target profit 100 pip, dan tidak diintervensi lagi setiap kali selesai membuka posisi. Hasil tradingnya dapat dilihat pada tabel history berikut, dengan jumlah loss sebanyak 12 kali atau persentasi loss = 12/20 = 60%, dan profit 8 kali atau persentasi profit = 8/20 = 40%.

Dengan risk/reward ratio 1:2 seperti yang telah ditentukan, secara keseluruhan hasilnya masih profit. Mungkin Anda bisa mencoba juga pada account demo sekedar untuk membuktikan pengaruh dan peran penting risk/reward ratio pada hasil akhir trading Anda.



Dari history trading diatas bisa dilihat peran penting penerapan risk/reward ratio dalam trading, sekalipun pembukaan posisi yang kita lakukan tanpa metode ataupun strategi trading yang telah teruji. Jika kita menerapkan metode price action yang probabilitasnya telah teruji sehingga kita tahu waktu yang tepat untuk membuka posisi, maka probabilitas hasil akhir trading kita semestinya akan lebih baik, tentu saja untuk jangka panjang. Semisal dengan metode price action persentasi profit dan loss sama yaitu 50%, maka dengan balance yang sama seperti diatas kita masih profit $500 (profit $1000 - loss $500). Dari banyak percobaan yang telah dilakukan tanpa menerapkan metode trading tertentu, untuk persentasi profit dibawah 50% dan risk/reward ratio 1:2, setelah beberapa kali masuk pasar rata-rata diperoleh hasil breakeven alias impas.

Banyak trader yang tidak menentukan risk/reward ratio dengan semestinya. Dengan level reward atau target profit kurang dari 2 kali level resikonya, maka persentasi profit harus bisa mencapai lebih dari 50% agar diperoleh profit yang memadai dalam jangka panjang.
Anda bisa mencoba menerapkan metode price action dengan setting risk/reward ratio minimal 1:2 (bisa lebih, misal 1:2.5 atau 1:3 bergantung pada kondisi pasar). Jika setup price action telah memberikan sinyal yang valid, Anda bisa buka posisi beserta setting stop loss dan target profit sesuai risk/reward rationya. Anda lakukan dengan disiplin dan lihat hasil akhir trading Anda setelah beberapa kali membuka posisi.

Para trader profesional yang menerapkan metode price action terbiasa dengan melihat apakah tampak setup price action pada chart daily-nya, jika belum maka ia meninggalkan pasar untuk waktu tertentu, biasanya 4 jam, dan jika telah ada sinyal trading yang valid, ia cek apakah dengan kondisi pasar yang ada masih logis untuk menentukan risk/reward ratio 1:2. Jika ratio 1:2 masih mungkin untuk diperoleh, ia buka posisi dan meninggalkan pasar sampai jadwal pada hari berikutnya karena basis tradingnya dengan time frame daily.

Dengan mengkombinasikan metode price action yang probabilitasnya tinggi dan penerapan money management dengan risk/reward ratio minimal 1:2 pada setiap Anda membuka posisi trading, maka Anda akan memperoleh hasil yang profitable dan konsisten dalam jangka panjang.


Sumber : Nial Fuller - www.learntotradethemarket.com



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Pak Muklis

Bagaimana caranya mengatur psikologi trading? saya sering cemas klw pake strategi risk and reward ratio. Saat profit, hati adem, tapi saat loss, mental rasanya gak siap

Permana Uki

Jangan terlalu terbawa emosi kalau trading mas. Woles aja. Sudah banyak yg pensi gara2 kena Mc.

Rizal Sf

Pak @Muklis, trading harus dilakukan dengan logis dan tidak boleh terbawa emosi. Setiap keputusan yang diambil harus berdasarkan money management yang tepat. Anda bisa membaca artikel kami tentang psikologi trading berikut: Psikologi Trading: Hal Yang Harus Diyakini Trader Supaya Bisa Sukses.

Khadir

Selamat sore master Martin, saya mau tanya jadi saya punya modal $50 di akun mikro. Untuk melakukan transaksi trading harian, dalam satu transaksi tersebut sebaiknya cukup satu pair mata uang atau bisa lebih dari satu?

Lalu apabila transaksi pertama saya loss, apakah ditransaksi berikutnya perlu menambah jumlah lot nya atau tidak? Terimakasih...

Martin S
@ Khadir:

Dari pertanyaan Anda di artikel: Belajar Memahami Money Management, telah kami berikan ilustrasi bahwa untuk ketahanan maksimal Anda bisa trading dengan 0.01 lot pada satu pair saja, misalnya dalam contoh tsb adalah pada EUR/USD.

Lalu apabila transaksi pertama saya loss, apakah ditransaksi berikutnya perlu menambah jumlah lot nya atautidak?

Menurut kami tidak perlu, karena memperbesar atau menambah jumlah lot berarti Anda akan memperbesar risiko.
Tetapi Anda bisa melakukan itu (memperbesar atau menambah ukuran lot) kalau Anda telah menghitung risiko sesuai dengan SL (dalam pip) yang telah Anda tetapkan. Silahkan baca lagi: Belajar Memahami Money Management.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE