Menu

Kesalahan Dalam Menggunakan Fibonacci Retracement

Martin

Indikator ini sering digunakan dalam trading, tetapi ada 4 kesalahan dalam menggunakan Fibonacci Retracement yang perlu diketahui sebelum terlanjur loss.

Level-level retracement Fibonaci sering digunakan dalam trading, baik di pasar forex, saham, komoditi maupun futures. Ada trader yang dengan rutin menggunakannya dan ada yang hanya sekali waktu. Namun tidak peduli seberapa sering, yang paling penting trader bisa menggunakannya dengan benar. Penerapan level-level retracement yang kurang akurat bisa mengakibatkan level entry dan exit yang kurang tepat, yang pada akhirnya bisa saja merugikan trader.

Artikel ini mengulas empat kesalahan dalam menggunakan Fibonacci retracement yang mesti dihindari, terutama dalam trading forex. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan tersebut, diharapkan trader akan terhindar dari kesalahan analisa, terutama untuk trader pemula yang masih dalam tahap belajar.

Baca Juga:

Panduan Tanya Jawab Trading Untuk Pemula

 

1. Hindari Menggunakan Kombinasi Titik Referensi

Retracement adalah koreksi dari trend yang sedang terjadi. Dengan teori Fibonacci, setiap level retracement yang sesuai dengan angka ratio merupakan level-level support atau resistance yang digunakan sebagai acuan entry atau exit. Level-level retracement ditentukan dari titik-titik referensi. Titik referensi level tertinggi disebut dengan swing high dan titik refensi level terendah disebut dengan swing low. Titik-titik referensi swing high dan swing low bisa ditentukan dengan harga penutupan (closing price) bar candlestick atau harga ekstrem (tertinggi atau terendah) bar candlestick.

Jika Anda menggunakan harga penutupan sebagai referensi untuk swing high (pada body bar candlestick), maka untuk titik referensi swing low harus pada harga penutupan juga. Demikian juga jika Anda menggunakan harga ekstrem. Jika swing high pada titik tertinggi bar candlestick (ekor sebelah atas), maka swing low harus pada titik terendah bar (ekor sebelah bawah).

Hindari untuk menggunakan kombinasi keduanya di platform trading. Anda mesti konsisten dalam menentukan titik-titik referensi. Body ke body, ekor ke ekor. Berikut contoh penentuan titik referensi yang benar dan yang dengan kombinasi:




Pada contoh GBP/USD daily diatas, dengan swing high dan swing low yang ditarik dari ekor ke ekor (harga tertinggi bar ke harga terendah bar), tampak resistance terjadi pada retracement 50%, yaitu pada level 1.5925. Sedang dengan titik referensi body ke ekor (harga penutupan bar sebelah atas ke harga terendah bar sebelah bawah) resistance ada pada level retracement 61.8% atau 1.6000.

Meski level resistance dan support tidak bisa ditentukan secara mutlak dan pasti, namun jika Anda trading dengan basis time frame daily pada contoh (2), Anda mungkin akan menunggu sekitar 2 minggu lebih lama untuk memastikan level resistance, dibandingkan dengan yang menggunakan referensi ekor ke ekor pada contoh (1). Selain itu pada (1) Anda telah mendapatkan sinyal trading dan bisa entry sell ketika pin bar yang terbentuk dikonfirmasi oleh penolakan (rejection) pada resistance retracement Fibo 50%, sementara pada (2) mungkin masih menunggu konfirmasi.

Sekali lagi, level resistance dan support sangat relatif dan belum tentu terjadi seperti keadaan diatas, tetapi dengan menentukan titik-titik referensi yang konsisten pada retracement Fibonacci, Anda akan memperoleh acuan support dan resistance yang lebih akurat. Anda bisa juga mencoba dengan titik-titik referensi pada harga penutupan bar candlestick (body to body).

Baca Juga:

Identifying Support Resistance Levels by Pivot Points

 

2. Tidak Mengabaikan Trend Jangka Panjang

Trend jangka panjang bisa dilihat pada time frame yang lebih tinggi. Dalam menggunakan Fibonacci retracement, dianjurkan untuk selalu memeriksa trend yang terjadi pada time frame sekarang dengan time frame yang lebih tinggi, kecuali jika Anda memang terbiasa trading dengan time frame tinggi. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan prediksi trend dalam jangka panjang yang bisa mengakibatkan hasil trading tidak maksimum, atau bahkan loss.

Berikut contoh NZD/USD Daily dan 1-hour, yang diambil pada periode waktu trading yang sama:



Jika Anda trading antara 8-9 Mei 2013 dengan time frame daily, sangat mungkin Anda akan masuk sell pada level antara 0.8450-0.8400, setelah level support Fibonacci retracement 38.2% dan 50% ditembus. Selain itu, formasi candle doji yang mendapat penolakan (rejection) di level Fibo retracement 23.6% juga menjadi sinyal yang kuat. Tetapi akan berbeda jika pada waktu yang sama Anda trading pada time frame 1-hour. Disini Anda sangat mungkin entry buy pada level 0.8410-0.8435 setelah level resistance Fibonacci retracement 23.6% dan 38.2% ditembus. Selain itu formasi candle bullish morning star adalah sinyal buy yang cukup valid.

Dengan time frame 1-hour Anda bisa saja profit 50 pip atau 60 pip, namun tidak sebanding dengan profit 500 pip hingga 600 pip yang akan Anda peroleh jika menggunakan time frame daily.

Baca Juga:

Low Spread Brokers for Day Trading

 

3. Gunakan Indikator Tambahan Sebagai Konfirmator Fibonacci Retracement

Untuk menghindari kesalahan akibat momentum entry yang kurang tepat, Anda bisa menerapkan indikator tambahan untuk mengkonfirmasi level-level Fibonacci retracement. Indikator yang biasa digunakan adalah jenis oscillator (MACD, stochastic, atau RSI). Perhatikan contoh berikut:

Dari contoh di atas tampak bahwa akan lebih akurat membuka posisi pada saat garis %K dan %D stochastic saling berpotongan. Perpotongan kedua garis tersebut, atau kondisi overbought dan oversold pada saat harga menembus level-level Fibonacci Retracement, adalah momentum yang tepat untuk entry.

Baca Juga:

Exercise Your Entry Strategies on Demo Account

 

4. Hindari Menggunakan Fibonacci Retracement Pada Time Frame Sangat Rendah

Time frame yang sangat rendah seperti 1 menit akan banyak mengandung noise atau sinyal-sinyal yang tidak reliable. Selain volatilitasnya sangat tinggi, ketidakakuratan level-level resistance atau support dari Fibonacci retracement sangat besar. Selain kesalahan prediksi trend yang bisa terjadi seperti pada point (2), Anda akan kesulitan menentukan level exit karena biasanya pergerakan pip-nya relatif kecil. Penerapan Fibonacci retracement pada time frame yang sangat rendah bisa sangat riskan dan tidak efektif.

Oleh karena itu, tool ini mungkin kurang cocok bagi trader yang menerapkan strategi scalping. Alih-alih untuk trading jangka pendek, Fibonacci Retracement lebih sesuai untuk trend-follower yang ingin mencari peluang dari koreksi harga.

 

Selain Fibonacci Retracement, Anda juga bisa memanfaatkan Fibonacci Time Zone sebagai cara untuk memprediksi trend. Bagaimana caranya? Simak penjelasannya di artikel berikut.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Hartono

mau tanya nih sebetul nya ada ga ya rules dalam kita menarik garis fibonacci karena belum tentu harga akan rebound di level2 50,0 dan 61,8 kalau misal kan harga menembus level2 tsb di atas arti nya prediksi kita salah misalkan menurut gambar 1 GBU/USD daily anda menarki garis dari atas kebawah yaitu fibonacci SELL tapi saya juga bisa kan menarik dari bawah ke atas sebelah tulisan pin baryaitu BUY  dan hasil nya pasti akan berbeda kan level2 fibonacci nya.

jadi apa patokan nya dalam menarik garis fibonacci karena setiap orang bisa berbeda dalam menariknya? thanks dan saya tunggu ulasan dari pertanyaan saya.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE