Menu

Keuntungan Investasi Emas 3% Per Bulan Tidaklah Masuk Akal

Rachmat

Investasi emas bodong kini semakin marak terjadi. Waspadai investasi emas abal-abal tersebut dengan mengetahui dasar-dasar investasi logam mulia si kuning berikut ini.

Saat ini, banyak perusahaan investasi yang menawarkan imbal hasil menggiurkan 3% per bulan. Namun masyarakat tidak sadar bahwa itu adalah iming-iming untuk menjaring investor. Bahkan tidak sedikit perusahaan investasi yang menjanjikan imbal hasil keuntungan (return) hingga 3% per bulan. Dengan rata-rata pertumbuhan harga emas sekitar 15-20% per tahun, sebenarnya return 2-3% setiap bulan tidak mungkin.

 

Keuntungan tersebut sangat mustahil diberikan kepada investor mengingat setiap perusahaan investasi pasti menghitung marjin dan biaya operasional. Paling rasional return hanya 1% per bulan. Itu sudah mempertimbangkan cost dan marjin keuntungan bagi perusahaan.

Jadi, masyarakat yang ingin membeli emas di perusahaan investasi, wajib melihat latar belakang dari perusahaan tersebut. Lihat perusahaannya juga, kalau mau beli emas, perhatikan proposal izin usaha, akta pendirian perusahaan. Jadi kalau bisa, habis akad (perjanjian jual beli), langsung beli emas dalam bentuk fisik agar masyarakat tidak mudah percaya dengan iming-iming return yang besar. Apalagi perusahaan investasinya juga tidak jelas.

Ada sebuah pertanyaan yang dilontarkan masyarakat:

"Apakah investasi emas semacam koin dinar emas cukup menjanjikan dari sisi jangka pendek dan jangka panjang? Mengingat banyak sekali investasi emas bodong yang diberitakan oleh media massa akhir-akhir ini?"

Seperti kita pahami bersama, emas tersedia dalam beberapa bentuk, antara lain: emas batangan/emas lantakan, emas koin dan emas perhiasan. Untuk pertanyaan ke dua, harus dilihat dari dua kacamata:

 

1. Emas Sebagai Komoditas

Seperti layaknya kita punya kambing atau buah-buahan. Mereka yang melihat emas sebagai komoditas, maka bisa memperjualbelikan emas tersebut. Jadi emas sebagai salah satu cara untuk berinvestasi yang bisa mengalahkan monster bernama inflasi tinggi.

Bahkan beberapa komunitas, menjadikan emas ini layaknya seperti valuta asing di money changer yakni uang kertas rupiah, dollar dll dan menjadikan emas koin ini sebagai alat spekulasi. Secara jangka pendek, berinvestasi di koin emas, tidak terlalu menjanjikan keuntungan, tetapi jika dalam jangka panjang, minimal 2 tahun, maka akan cukup menjanjikan jika kita jual lagi.

Dulu PT Aneka Tambang, Tbk mencetak koin emas seri haji dan mendistribusikannya lewat PT Pegadaian. Bahkan beberapa Komunitas Pecinta Koin Emas dan Perak, meminta PT Antam untuk mencetak koin-koin emas dan perak sesuai dengan keinginan komunitasnya masing-masing. Selain itu, PT Antam mengeluarkan sertifikat layaknya, emas batangan (silakan lihat web logammulia).

 

2. Emas Sebagai Mata Uang

Emas koin, dimana bentuk emas seperti ini adalah salah satu bentuk lain dari emas batangan yang sudah dibentuk menjadi koin emas murni. Nilai dan kadarnya pun sama dengan emas batangan. Dalam koin emas, yang kita kenal dengan koin emas dinar merupakan koin emas seberat 4,25 gram 22 karat (91,70 persen) yang tersedia dalam bentuk pecahan ½, 1, 2, 5 dan 8 dinar, standar ini mengikuti ketentuan dari WIM (World Islamic Mint).

Di samping koin emas, juga ada koin perak yang dinamakan dirham, terdiri dari koin perak murni seberat 2,975 gram, yang tersedia dalam pecahan ½, 1, 2, 5, 10 dan 20 dirham. Di luar koin emas dan perak, juga ada yang dinamakan fulus, koin tembaga yang digunakan untuk pembayaran dengan nilai di bawah satuan dirham terkecil (0,5 atau 1 dirham). Kedua koin ini (emas dan dirham) ini di Indonesia dicetak di bawah otoritas Amirat Indonesia dan WIM. Koin berstandar WIM ini hanya diedarkan oleh jaringan wakala di bawah koordinasi Wakala Induk Nusantara (WIN).



2 May 21:51

2,298.10 (-0.87%)

Support : 2,291.51
Pivot : 2,308.65
Resistance : 2,335.34

Short Mid Long
50% Buy 100% Buy 100% Buy

Rekomendasi
80% Buy
Informasi lebih lengkap tentang Analisa Emas Teknikal klik di sini.




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE