Menu

Membantah Mitos Seputar Data NFP AS Di Kalangan Trader Forex

Rachmat

Benarkah mitos data NFP akan selalu diikuti oleh pergerakan hingga ratusan pip dalam waktu singkat? Bagaimana cara memanfaatkannya untuk mengeruk profit?

Salah satu data Amerika yang dinantikan oleh para trader forex adalah data NFP (Non Farm Payroll). Sebuah data yang melaporkan jumlah pekerjaan baru di luar pegawai pemerintah, pekerja rumah tangga, karyawan organisasi LSM atau non profit, serta karyawan sektor pertanian. Sektor Non-farm yang diliput oleh laporan ini mencakup kira-kira 80 persen dari Gross Domestic Product di Amerika Serikat (AS), sehingga datanya dianggap sangan penting oleh pemerintah AS maupun pelaku pasar. Saking pentingnya, bahkan muncul mitos data NFP dapat digunakan untuk meraup keuntungan besar dalam trading forex setiap bulan.

 

Data NFP Yang Dikeramatkan Pelaku Pasar

Bukan hanya tempat-tempat atau benda-benda tertentu saja yang sering dikeramatkan oleh sebagaian orang. Ternyata sebagian dari pelaku pasar pun mengeramatkan data NFP. Dalam mindset sebagian pelaku pasar, data NFP ini seolah olah bisa memberikan berkah tersendiri. Kepercayaan yang berkembang di pasar, data ini bisa memberikan efek yang luar biasa. Yang mana katanya, bisa mengakibatkan pergerakan mata uang versus USD (GBP/USD, EUR/USD) antara 150-250 pips saat data ini dirlis.

Benarkah demikian?

Penulis tidak bisa membenarkan atau menyalahkan. Bisa saja data memang demikian atau bahkan tidak sama sekali. Namun, kisaran pergerakan setelah rilis data itu saja tak bisa dijadikan tolok ukur.

Penulis tidak mengetahui pasti darimana alasan bahwa Data NFP bisa memberikan pergerakan sampai 250 pips. Setelah penulis melakukan pencarian, kemungkinan anggapan pasar itu terkontaminasi oleh rilis data NFP AS pada tahun 2006 yang memicu pergerakan harga hingga 150 pips. Konteks pergerakan harga saat itu dijadikan dasar oleh sebuah artikel mengenai strategi trading atas pergerakan mata uang versus USD, sehingga semakin menyebarkan anggapan bahwa NFP bisa menggerakkan harga sampai ratusan pips. Pada umumnya, yang menjadi incaran pada saat data NFP dirilis adalah EUR/USD atau GBP/USD.

Kebiasaan di kalangan trader saat data NFP ini dirilis yaitu dengan nongkrong di depan komputer atau laptop dengan memasang Pending Order. Coba perhatikan tulisan yang banyak beredar di lingkungan para pelaku pasar khususnya trader Indonesia ini:


"Kamu-kamu gak usah pusing mikirin ini news apa, yang jelas, setiap JUMAT pada MINGGU PERTAMA setiap BULAN, NEWS ini selalu muncul, ya hanya sebulan sekali, pada pukul 20.30 WIB."

Strategi:

1. Sebelum News muncul, mulai Pagi, LIBUR Trade.

2. Mulai Trade sebaiknya 30 menit menjelang News Muncul.

3. Pasang Perangkap, caranya:

  • Cari Nilai High dan Low, transaksi 2 jam menjelang News NFP muncul.
  • Silahkan Open BUY di HIGH, dan SELL di LOW.
  • Ambil Target +100 pips saja.
  • Ambil Stop Loss masing-masing 40 pips saja.
  • SELESAI

Strategi ini hampir 90% selalu sukses!

Jika anda trader dengan Standard Account, sebenarnya bisa melakukan trade di sini cukup 1 (satu) kali satu bulan untuk target bulanan 100 pips. Maka dalam 3 bulan (hanya 3 kali trade, Anda sudah ROI). Kunci utama strategi Non Farm Payroll (NFP) ini adalah: Ketahui kapan jadwal News NFP bakal muncul bulan ini. Siapkan Perangkap 100 pips di 10 menit menjelang News muncul dengan posisi seperti yang saya jelaskan di atas.

Jika Anda sudah terbiasa dengan perangkap ini, gunakan Quantity 30 % dari Margin Anda.
Nikmati hasilnya 1 bulan dan tunggu News Non Farm Payroll bulan depan untuk trade selanjutnya.

Hemat pulsa, libur trade 29 hari. Suit suit….

Simulasi:

Deposit $3000, Anda trade dengan $1000 (Quantity 100.000), maka keuntungan 1 pips = $10, dengan trade 15 menit sebulan sekali ini, 100 pips diperoleh sebagai target sehingga hasil bulanan cukup $1000 (10 juta bro! Hanya dengan 15 menit sebulan sekali).


Strategi di atas berkembang luas di kalangan trader forex. Seolah menjadi sebuah kepercayaan yang turun temurun di kalangan trader, termasuk trader Indonesia. Penulis tidak mengetahui siapa pembuat sekaligus penyebar pertama atas tulisan di atas. Kalau saja diketahui, kemungkinan ia bisa terkenal seperti Briptu Norman Kamaru.

Namun, ada satu hal yang ingin penulis koreksi atau sanggah dari strategi open pending di atas. Penulis ingin mengatakan bahwa model di atas sangat berbahaya jika dicerna mentah-mentah dengan kita ikuti secara membabi buta. Terlebih kepada mereka yang baru terjun di pasar forex. Melakukan order dengan jumlah lot (quantity) yang besar adalah berbahaya jika kita tidak tahu jelas kemana arah pergerakan mata uang tersebut.

 

Argumen Kontra Mitos Data NFP

Untuk membantah mitos data NFP yang selama ini beredar, silahkan perhatikan chart di bawah ini:

Ini adalah pergerakan mata uang GBP/USD pada tanggal 1 April 2011 kemarin. GBP/USD bergerak cuma 55 pips saat malamnya ada data NFP AS dirilis. Pergerakannya tidak 55 pips saat data tersebut dirilis, tetapi 55 pips dalam 1 hari perdagangan dari awal pasar Asia sampai penutupan pasar Amerika.

Sebulan sebelumnya, pergerakan mata uang GBP/USD pada tanggal 4 maret 2011 bergerak cuma 69 pips saat malamnya ada data NFP AS dirilis. Dan perlu diketahui, pergerakannya tidak mencapai 69 pips saat data tersebut dirilis, tetapi 69 pips dalam 1 hari perdagangan dari awal pembukaan pasar Asia sampai penutupan pasar Amerika.

Data menunjukkan harga tidak bergerak 150-250 pips saat data NFP dirilis, tapi justru di bawah 100 pips. Itu pun pergerakannya dalam satu hari perdagangan, tidak pada saat data NFP tersebut dirilis. Jadi, harga sudah banyak bergerak sebelum data NFP tersebut dirilis.

Bahayanya mengikuti mitos data NFP yang selama ini berkembang adalah trader masuk dengan jumlah lot besar, dengan harapan harga menyentuh salah satu dari order pending yang kita pasang, yaitu BUY/SELL-nya. Namun apesnya, ternyata harga menyentuh salah satu order pending, kemudian berbalik arah dengan cepat sebelum menyentuh Take Profit, lalu menyentuh order yang lainnya. Sana-sini kena Stop Loss atau Floating dengan jumlah besar. Sungguh t ragis bukan, niat hati membuat perangkap, apalah daya malah terperangkap!

Kesimpulan dari tulisan ini adalah:

Mengakhiri tulisan ini, ada obrolan singkat antara penulis dengan salah seorang trader Indonesia.

Trader: Sebentar lagi data NFP dirilis. Trading Cukup sebulan sekali dengan open 5 lot saat data NFP dirilis..

Penulis: wah.. memangnya Anda cuma makan sebulan sekali yah? kalau saya makan sih tiap hari !!

Trader tersebut sekarang entah kemana? Hanya saja, setelah obrolan tersebut, ia tak pernah kelihatan online lagi.

 

Tertarik dengan ulasan berbagai hal yang perlu diwaspadai saat News Trading? Simak juga artikel Waspadalah Jika Trading Berdasarkan Berita Fundamental.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Heri

Sepertinya data NFP menunjukan lemah atau tidaknya kondisi Dollar AS saat ini. Apakah betul demikian?

Buge Satrio

Sekadar informasi tambahan, GBPUSD cenderung bergerak searah pasca NFP dalam rentang minimal 50 pips, mungkin hanya berlaku hingga sekitar tahun 2003/2004.  Ini bukan mitos. Saat itu, secara fundamental, posisi Sterling dan Dolar AS barangkali memang sama kuat. Di sepanjang tahun, atau dari 12 kali rilis data NFP, mungkin cuma 2 atau 3 kali saja GBPUSD tidak terlalu bereaksi. Dalam beberapa kasus malah berbalik arah dengan sangat cepat setelah bergerak sejauh lebih dari 50 pips pasca NFP.



Dulu, sebelum 2003/2004, memang masih ada celah. Metatrader atau software trading yang dibuat oleh beberapa bank besar, sifatnya masih polos-polos saja. Dalam pengertian, posisi pending order buy stop atau sell stop, dulu nyaris tidak pernah terseret lonjakan harga. Posisi itu tereksekusi dengan harga yang tidak berubah. Demikian pula level stop loss (SL).

Di masa-masa sekarang, sulit untuk mengharapkan kondisi seperti itu. Posisi buy stop atau sell stop kerap kali bisa terseret lompatan harga jika berhadapan dengan data/peristiwa berdampak tinggi. Bahkan level SL juga bisa terseret jauh dari yang telah di tetapkan. Oleh sebab itu, strategi buy/sell stop saat ini atau di masa-masa sekarang, barangkali hanya bisa berjalan mulus apabila market relatif lebih tenang dan sudah menemukan trend dalam jangka pendek.



Sehingga kesimpulannya, di jaman sekarang, jika ada seorang trader yang mengklaim bahwa data NFP bisa "dijebak" dengan pending order buy/sell stop, dan menghasilkan puluhan atau ratusan pips dari "jebakan" itu, maka kemungkinan trader tersebut hanya membual saja atau hanya menjanjikan mimpi-mimpi muluk yang akan sangat merugikan trader pemula.

Rachmat Mubarok

Hidup.. pak Buge Satrio...

Reza Putra

Pak.. apakah bapak seangkatan dengan bang -Andro Ozora- ?

Rachmat Mubarok

Untuk Reza Putra..Dulu pernah aktif di grup-grup forex, untuk nama tersebut, saya kurang tahu.Terima kasih.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE