Menu

Membuka Posisi Trading Dengan Indikasi Price Action

Martin

Artikel ini akan mengulas bagaimana cara menggunakan strategi price action dalam membuka suatu posisi, berikut parameter-parameter entry dan exitnya.

Sebelum memutuskan untuk entry posisi, trader tentu akan memperhatikan betul strategi trading apa yang tepat digunakan. Ada yang mulai entry saat terbentuk pola candle A, tetapi ada pula trader yang memutuskan untuk entry posisi jika terjadi crossing garis indikator. Nah, strategi trading yang memanfaatkan pola-pola candle demikian itu umumnya disebut sebagai strategi Price Action.

Price action adalah metode trading dengan mengandalkan pengamatan formasi bar yang terbentuk pada suatu kondisi market tertentu. Pin Bar, Fakey Bar, dan Inside Bar adalah contoh-contoh formasi bar yang digunakan sebagai patokan dalam Price Action. Pada artikel kali ini, penulis akan mencontohkan bagaimana penggunaan strategi Price Action yang tepat untuk entry posisi, berikut parameter-parameter yang digunakan untuk entry dan exitnya.

 

Contoh 1: GBP/USD–Fakey Pin Bar Setup–18 April 2011:

Berdasarkan chart GBP/USD di atas, maka peluang yang bisa diambil adalah Buy, dengan pertimbangan sebagai berikut:

Cara entry dan setting Risk/Reward:

  1. Pasang Pending Order Buy Limit pada level retracement 50% Pin Bar, dan level Stop Loss di bawah level terendah Pin Bar.
  2. Pada level break dari Inside Bar, dengan level Stop Loss pada sekitar 50% level retracement Pin Bar.
  3. Cara pertama cukup agresif karena biasanya Fakey Pin Bar baru valid jika level tertinggi atau terendah Inside Bar-nya tertembus. Namun, mengingat level 50% Pin Bar berada diatas level EMA-21, maka open buy di level ini masih dimungkinkan. Setting Risk/Reward Ratio pada cara 1 sebaiknya 1:3, dan pada cara 2 bisa 1:2.

 

Contoh 2: GBP/JPY–Fakey Pin Bar Setup–11 Mei 2011:


Berdasarkan chart GBP/JPY di atas, maka peluang yang bisa diambil adalah Sell, dengan pertimbangan sebagai berikut:

Kita bisa entry dengan Pending Order Sell Stop pada level retracement 50% Pin Bar seperti halnya contoh 1 sebelumnya, serta level Stop Loss di atas level tertinggi Pin Bar.

Bagi trader yang agresif, masalahnya adalah level Support signifikan pada 130.00 harus bisa tertembus bila menginginkan profit memadai. Pada contoh 1, hal tersebut bisa berjalan dengan baik. Namun dalam kasus ini, rupanya trader harus puas dengan sedikit profit atau bahkan rugi sebesar risiko yang telah ditetapkan pada Risk/Reward, misalnya RRR 1:2 atau 1:3 seperti contoh 1.

Sementara untuk trader yang tidak cukup agresif dan hanya ingin open posisi setelah level Support tersebut break , tentu tidak akan trading jika kondisi market berlanjut seperti pada gambar di atas. Inilah contoh penerapan Risk dan Reward dalam trading forex.

 

Contoh 3: EUR/USD–Inside Bar Setelah False Break–24/25 Mei 2011:

Berdasarkan chart EUR/USD di atas, maka kesimpulan yang bisa ditarik antara lain:

 


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Contoh 4: NZD/USD–Pin Bar/Inside Bar Setup–25 Mei 2011:

Berdasarkan chart NZD/USD di atas, maka peluang yang bisa diambil adalah Buy, dengan pertimbangan sebagai berikut:

 

Contoh 5: GBP/USD–Pin Bar Setup–3 Mei 2011:

Berdasarkan chart GBP/USD di atas, maka kesimpulan yang bisa ditarik antara lain:

 

Contoh 6: GBPUSD–Pin Bar Setup–14 Juni 2011:

Berdasarkan chart GBP/USD di atas, maka peluang yang bisa diambil adalah Sell, dengan pertimbangan sebagai berikut:

 

Selain dengan formasi-formasi di atas, cara entry dengan Price Action juga bisa didasarkan pada pola candle lain seperti Bullish Engulfing. Contoh penerapannya bisa Anda pelajari di sini.

Apabila masih menemui kesulitan saat menggunakan strategi Price Action untuk trading, Anda bisa mengirim pertanyaan pada expert kami di halaman Tanya Jawab. Tim Seputarforex akan selalu berusaha untuk menghadirkan jawaban terbaik. Salam profit!



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Ling Wei

kira - kira bisa ga diterapin untuk scalping? dri yang saya liat itu chart Timeframe besar semua. Bisa ga diterapin di 5m ato 15 m an? dan waktu terbaik untuk price action itu kira - kira jam brp ya? thanks:)

Martin S

@ ling wei:
bisa saja, karena price action itu berlaku umum tidak bergantung time frame trading. Hanya saja untuk time frame yang lebih rendah akan cenderung kurang akurat terutama karena cepatnya perubahan pergerakan harga.

Untuk waktu trading dengan price action tidak ada batasannya karena pada dasarnya price action itu menunjukkan perubahan sentimen pelaku pasar..





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE