Menu

Mengenal Indikator Average Directional Index Movement (ADX)

Brianika

Trend pasar dapat menjadi acuan trader saat akan mengambil posisi trading. Indikator ADX dapat digunakan untuk memperkuat keputusan itu.

Jika Anda seorang trader yang mengandalkan arah trend pasar, maka Average Directional Index Movement (ADX) dapat menjadi indikator yang tepat untuk Anda gunakan dalam trading forex. Indikator yang dikembangkan oleh J Welles Wilder ini dapat mengidentifikasi arah sekaligus kualitas trend pergerakan harga di pasar.

 

Apa Itu Indikator ADX?

ADX dapat menunjukkan kepada trader kapan trend dimulai, seberapa besar kekuatan trend, sampai waktu trend mulai melemah. Karena itu, indikator ADX memberikan kemudahan bagi trader dalam menganalisa kecenderungan pasar, khususnya bagi trader yang menggunakan acuan trend pasar untuk meraup profit.

Perhitungan ADX berdasarkan pada Moving Average dari harga selama periode tertentu. Parameter yang umum digunakan adalah periode 14, meski periode lainnya juga masih dapat digunakan. Selain dalam trading forex, indikator ADX juga dapat diaplikasikan pada instrumen lainnya, seperti saham dan reksadana.

 

Komponen Indikator ADX

Harga adalah sinyal yang paling penting saat trader menganalisa chart. Karena itu, trader sebaiknya tetap melihat pergerakan harga terlebih dulu, baru menganalisa arah garis ADX untuk menemukan potensi Open posisi secara maksimal. Indikator ADX digunakan untuk menghitung kekuatan trend, terlepas dari naik maupun turunnya trend tersebut. Tampilan ADX memiliki tiga komponen utama dalam grafik, antara lain:

  1. Positive Directional Indicator (+DI): garis yang mengukur kekuatan saat harga naik (Uptrend) pada periode tertentu.
  2. Negative Directional Indicator (-DI): garis yang mengukur kekuatan saat harga turun (Downtrend) pada periode tertentu.
  3. Average Directional Index (ADX): gabungan dari kedua garis +DI dan -DI, yang sudah difilter dengan Moving Average.

ADX tidak menunjukkan arah trend (Downtrend atau Uptrend), tapi untuk mengukur seberapa kuat arah trend tersebut. Pada tampilan grafik, garis ADX akan terpisah dengan candlestick . Sebagai contoh, tiga komponen indikator ADX dapat dilihat sebagi berikut.

 

Trading Dengan Indikator ADX

Saat garis ADX bergerak ke atas, itu berarti trend menguat dan market berpeluang besar untuk melanjutkan trend di arah yang sama. Sebaliknya, jika garis ADX mengarah ke bawah, maka berarti trend melemah dan ada kemungkinan sebentar lagi trend akan berbalik arah. Ukuran kekuatan trend itu lebih detailnya menggunakan parameter dalam angka 0 hingga 100, yang terbagi menjadi empat kategori berikut ini.

Nilai ADX Kategori Kekuatan Trend
0-25 Lemah
25-50 Kuat
50-75 Sangat kuat
75-100 Lebih dari sangat kuat


Saat indikator ADX berada di bawah level 25 atau di bawah kedua garis +D dan -D, maka pasar dapat dikatakan dalam kondisi ranging. Harga bergerak dalam area antara level Support Resistance, sebelum menentukan arah pergerakan trend selanjutnya. Saat pasar ranging, trader dianjurkan tidak melakukan Open order sampai pasar kembali menunjukkan trend. Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam contoh grafik di bawah ini.

Pendekatan lain yang dapat digunakan oleh trader adalah mengidentifikasi potensi awal suatu trend baru dalam pasar. Caranya dengan memantau pergerakan garis ADX dari bawah level 25 yang hendak mengarah ke atas, sebagai sinyal pasar yang sedang menuju ke suatu trend baru. Semakin lama pasar ranging, maka semakin besar bobot yang diberikan oleh pasar ke dalam potensi trend ini. Contoh di mana terdapat sinyal perubahan trend dalam ADX adalah sebagai berikut.

Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa pasar mengalami ranging cukup lama, yang ditandai dengan garis ADX berada di bawah garis +D dan -D, selama periode mulai 21 November hingga 19 Desember 2018. Setelah itu, muncul trend baru yang ditunjukkan dengan garis ADX mengarah ke atas dari level 25.

Selanjutnya, Indikator ADX juga dapat digunakan sebagai sinyal pembalikan trend atau reversal. Ketika garis ADX bergerak di atas kedua garis +D dan -D, kemudian bergerak ke bawah, maka kondisi ini sering dijadikan sebagai sinyal perubahan trend. Contoh terdapat sinyal perubahan trend dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Pendekatan terakhir yang digunakan oleh trader dalam ADX adalah crossover dengan dua kondisi sebagai berikut.

  1. Sinyal Uptrend dimulai dengan adanya perpotongan +D, dari bawah ke atas garis -D. Kondisi ini menandakan bahwa pembeli lebih kuat dibandingkan dengan penjual, sehingga terdapat peluang Open Buy.
  2. Sinyal Downtrend dimulai dengan adanya perpotongan -D, dari bawah ke atas garis +D. Kondisi ini menandakan bahwa penjual lebih kuat dibandingkan dengan pembeli, sehingga terdapat peluang Open Sell. Contohnya dapat dilihat sebagai berikut.

 

Setelah memahami ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator ADX forex memiliki eratan kuat dengan pergerakan harga. Agar tidak salah kaprah dalam menentukan pergerakan harga, trader bisa memperkuat keputusan Open posisi dengan memperdalam pengetahuan terkait Price Action.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Heru Sugiono

Bagaimana menentukan keakuratan suatu indikator. Banyak indikator yang nyatanya memberikan sinyal menyesatkan.

Rizal Sf

Banyak sekali indikator yang bisa dipakai dalam trading. Tugas anda hanya satu, yakni memilih indikator yang sesuai dengan selera dan karakter Anda. Anda bisa menambah wawasan tentang penggunaan indikator dan memaksimalkannya dalam trading di halaman berikut ini.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE