Menu

Menggunakan Emosi Dengan Cerdas

Martin

Emosi memang selalu ada dalam diri manusia. Namun, dalam bertrading sering kali timbul emosi negatid yang harus dihindari.

“Daripada hanya berharap seorang trader seharusnya merasa takut, dan daripada merasa takut seorang trader seharusnya berharap. Ia seharusnya takut kerugiannya akan bertambah besar, dan berharap keuntungannya bisa bertambah banyak.” - Jesse Livermore, trader legendaris.
Kata-kata diatas sering dikutip karena trading bukan berarti melawan pasar atau menunjukkan pada orang-orang bahwa Anda piawai dalam bisnis ini. Emosi memang selalu ada dan tidak bisa dihilangkan, namun dalam trading yang sering timbul adalah emosi negatif, yang seharusnya dihindari.

Mengapa emosi negatif harus dihindari
Sebagian trader memilih untuk menggunakan software trading otomatis atau ‘black box strategy’ yang kebanyakan tidak diungkapkan dengan detail metode dan strategi yang digunakannya. Maksud digunakannya software trading otomatis adalah agar bisa entry pada kondisi pasar yang probabilitasnya paling tinggi sesuai strategi tersebut, dan exit pada keadaan yang paling menguntungkan. Alasan utama digunakannya software trading otomatis adalah karena Anda tidak bisa melepaskan emosi negatif ketika memutuskan untuk entry maupun exit.

Jika Anda memutuskan sendiri untuk entry ataupun exit (discretionary trading) emosi Anda akan ikut terlibat. Keterlibatan emosi ini sering kali tampak pada trader pemula yang berharap kerugiannya akan segera tertebus dan mereka akan entry dengan harapan tidak akan mengalami kerugian lagi. Mereka juga takut profit yang telah diperoleh akan bisa berbalik jadi loss sehingga mereka secepatnya menutup trade tersebut. Namun demikian tarik-menarik antara ketakutan dan harapan ini tidak akan bisa selalu berjalan dalam jangka panjang.



Cara yang lebih cerdas untuk menggunakan emosi
Emosi tidak selalu berdampak negatif jika Anda bisa mengendalikannya untuk keuntungan Anda. Secara default Anda tentu tidak ingin rugi atau kehilangan uang, tak seorang trader-pun ingin rugi. Sesekali salah masuk atau pergerakan harga pasar yang kadang tidak sesuai dengan perkiraan adalah wajar dan tidak bisa dihindarkan. Cara yang lebih cerdas untuk mengendalikan emosi adalah dengan bagaimana Anda menyikapi rasa takut dan harapan. Jika Anda bisa mengubah rasa takut entry karena takut rugi ke rasa takut karena tidak bisa mengendalikan emosi ketika loss, maka Anda telah bisa menggunakan emosi dengan cerdas, terlepas dari balance pada account trading Anda.

Trader mesti menerima dasar pemikiran bahwa kita tidak akan pernah tahu apakah trade yang telah kita lakukan akan mengenai level stop loss atau level take profit. Jika Anda telah entry sesuai dengan sinyal trading yang Anda peroleh, biarlah harapan Anda yang bermain. Berharaplah pasar akan bergerak sesuai dengan perkiraan dan pada saat yang tepat Anda bisa menggeser level stop loss pada level breakeven.

Sumber : www.dailyfx.com : Becoming an Emotionally Intelligent Trader, by: Tyler Yell, Forex Trading Instructor



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Hisbulloh

Cara siasatinya kembali ke sistem dan berupaya untuk konsisten

Sykoo

apakah money management dan management risk bisa mengendalikan emosi kita pada saat loss?

 





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE