Menu

Mengikuti Jejak Ketegangan Geopolitik, Emas Berpotensi Melamban

A Muttaqiena

Harga emas terpantau melandai meskipun ada beberapa konflik geopolitik. Apa yang menyebabkan permintaan emas sebagai aset safe haven berkurang?

Menyusul tragedi pesawat Malaysia MH17 di Ukraina, harga komoditas Emas meraih level tertinggi dalam satu bulan. Pada tanggal 18 Juli, sehari setelah insiden tersebut terjadi, Emas mencapai 1,322.80 per troy ons. Insiden itu telah mengipasi ketegangan di wilayah tersebut, serta meningkatkan kekhawatiran di pasar. Selain itu, invasi darat Israel ke Gaza, Palestina. Namun, sejak awal minggu ini, harga emas telah menyusut, dan terakhir tercatat diperdagangkan pada kisaran 1,308.80. Dampak ketegangan geopolitik nampaknya telah memudar; benarkah demikian?

Peta Gaza (kiri) dan Lokasi Jatuhnya MH17 di Ukraina

Permintaan Safe Haven

Permintaan emas di pasar komoditas umumnya terbagi menjadi dua, yaitu permintaan emas fisik dan permintaan emas sebagai aset safe haven di bursa. Permintaan emas fisik merupakan basis riil dari pergerakan harga emas, sehingga naik-turunnya memiliki tren yang membekas lama terhadap harga Emas. Di sisi lain permintaan emas yang sementara, atau hanya untuk memanfaatkan fungsi safe haven-nya saja, cenderung cepat berubah sesuai dengan perubahan mood pasar.

Permintaan Emas fisik cenderung lemah sejak harga Emas mulai berfluktuasi kencang bulan lalu. Oleh karena itu, penguatan emas minggu lalu pada dasarnya memiliki basis yang lemah.

Forbes Kitconews mengutip analis dari UBS mengatakan, "Baik krisis di Ukraina maupun di Iraq telah mendorong pembelian emas tahun ini, tapi dampaknya inkonsisten dan moderat. Artinya, faktor ini faktor ini bukan termasuk kontributor bagi pergerakan Emas di level tinggi; reli harga Emas tahun ini nampaknya didasarkan pada minat akan safe haven, yang setiap kali selalu terbukti hanya sementara."

Dengan kata lain, ketegangan geopolitik mungkin akan mendorong harga Emas untuk bergerak ke level tinggi, namun sentimen itu kelihatannya tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama lagi, kecuali terjadi insiden yang menggemparkan lagi dalam beberapa waktu mendatang. Survei sentimen yang dilaporkan CNBC kemarin mengatakan bahwa eskalasi konflik mendukung harga Emas bertahan diatas level 1,300, namun "risiko pelemahan masih ada, dan Emas terancam melemah minggu ini bila data ekonomi AS mencatat peningkatan yang lebih dari estimasi."

Kenaikan Suku Bunga The Fed

Faktor yang terus menerus membebani harga Emas adalah tapering the Fed yang akan berakhir pada Oktober. Akibatnya, pasar ramai dengan spekulasi kenaikan suku bunga the Fed. Besar kemungkinan, penguatan harga Emas akan sangat terbatas.

LV Jie dari Cinda Futures Co. mengatakan pada Bloomberg bahwa kemarin (22/7), "Sementara Emas mungkin mendapatkan dukungan dari seluruh dunia (untuk menguat), downtrend dalam jangka panjang masih eksis karena adanya ekspektasi suku bunga AS lebih tinggi. Perbaikan data-data ekonomi AS akan menjadi faktor positif bagi Dollar, yang berarti membebani Emas."

Senada dengan Jie, Naeem Aslam dari Ava Trader mengatakan pada CNBC, "Peningkatan data ekonomi AS apapun, akan berimbas buruk bagi Emas. Support utama berada di dekat 1,270, dan resisten pada 1,340.

Teknikal Beragam

Analisa teknikal harga komoditas Emas juga mengungkap pergerakan beragam dengan dorongan kuat untuk melakukan sell, sebagaimana terlihat dalam gambar berikut.


Analisa Teknikal Komoditas Emas 23 Juli 2014 Berdasarkan Data Bulanan Via Investing.com

Harga Emas pada sebulan mendatang kemungkinan akan bertahan di kisaran range 1,270-1,340. Insiden-insiden lokal di Ukraine, Gaza, dan area konflik lainnya, akan mendorong permintaan Emas, tapi peningkatan data-data ekonomi AS akan menahan laju penguatannya di level rendah.



4 May 12:34

2,302.68 (-0.03%)

Support : 2,288.22
Pivot : 2,299.53
Resistance : 2,314.00

Short Mid Long
50% Buy 100% Buy 100% Buy

Rekomendasi
80% Buy
Informasi lebih lengkap tentang Analisa Emas Teknikal klik di sini.
Fibonacci Sederhana

mantab





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE