Menu

Panduan Trading Dengan Pivot Point Pada Pasar Yang Trending

Martin

Pivot point bisa menjadi acuan untuk menentukan level entry dan exit yang mudah dipakai, bahkan oleh trader pemula. Berikut ini caranya.

Strategi trading forex dengan menggunakan pivot point bukanlah hal yang baru. Pivot point telah menjadi salah satu senjata para trader sejak puluhan tahun lalu. Hingga kini pun, pivot point masih diandalkan oleh para trader profesional. Jika Anda termasuk trader pemula, pivot point bisa menjadi acuan yang mudah digunakan untuk menentukan level entry dan exit (stop loss dan take profit).

Apa itu pivot point? Pivot point adalah perhitungan atau indikator teknikal yang menunjukkan rata-rata harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan dari hari perdagangan sebelumnya (baca juga: Pivot Point dalam Trading Forex ).

Bagaimana pivot point dapat membantu trader? Secara sederhana, cara kerja pivot point bisa dijelaskan seperti berikut: harga akan cenderung bergerak ke level ekstrem yang terdekat, tetapi jika ada pengaruh yang membuat harga bergerak lebih jauh (ketika pasar sedang trending), maka pergerakan tersebut kemungkinan akan berhenti dekat level ekstrem berikutnya.

Jika Anda masih pemula dan belum begitu paham, anggap saja pivot sebagai lampu lalu lintas. Bagaimana Anda bisa berkendara di jalan raya dengan aman tanpa adanya lampu lalu lintas? Dalam trading, fungsi pivot sama dengan lampu lalu lintas di jalan raya. Tanpa lampu lalu lintas, cara berkendara Anda akan menjadi kacau. Lampu lalu lintas mengisyaratkan kapan Anda mesti jalan dan kapan mesti berhenti. Dalam hal ini, pivot akan memberitahu Anda kapan mesti entry dan exit sesuai dengan kecenderungan pergerakan harga pasar.

Cara menentukan pivot point bisa dibaca disini atau dengan memanfaatkan kalkulator Pivot Point yang praktis.

 

Menentukan Level Entry dengan Pivot Point

Trader umumnya menentukan pivot point berdasarkan harga tertinggi, terendah dan penutupan hari sebelumnya. Jadi, strategi ini cocok digunakan pada time frame Daily atau yang lebih rendah (4-jam, 1-jam, 30 menit dan seterusnya).

Langkah pertama, perhatikan arah trend yang sedang dominan dengan mem-plot pivot point pada grafik Daily. Beberapa broker dengan platform Metatrader telah menyediakan indikator Daily Pivot. Apabila broker forex Anda tak menyediakannya, Anda dapat mengunduh indikator Daily Pivot di sini lalu meng-install-nya pada Metatrader4 sendiri. Setelah indikator Daily Pivot terpasang, kita dapat melangkah ke tahap selanjutnya.

Tahap kedua, identifikasi tren apa yang sedang berlangsung. Caranya sangat mudah, ikuti dua aturan ini:

  1. Jika level-level pivot harian membentuk level-level puncak yang makin rendah ( lower high ), berarti pasar sedang bergerak downtrend .
  2. Jika Daily Pivot membentuk level-level lembah yang makin tinggi ( higher low ), berarti pasar sedang bergerak uptrend .

Ketika berada di sekitar pivot point, harga cenderung berkonsolidasi dengan rentang yang sempit. Dalam keadaan uptrend, jika harga menembus range konsolidasi dan bergerak di atas level Daily Pivot, maka biasanya akan cenderung naik hingga level resistance R1. Jika R1 ditembus, maka biasanya akan berlanjut hingga R2.

Pergerakan harga pada R2 biasanya akan mengalami koreksi. Jika harga kembali menembus R1 dan pivot point, maka kemungkinan akan berbalik arah. Akan tetapi, jika harga kembali menembus R2, maka uptrend akan berlanjut. Skenario sebaliknya untuk keadaan downtrend.

Dalam keadaan uptrend, entry buy bisa dilakukan pada saat harga menembus level range konsolidasi ke arah atas. Alternatif lain, trader dapat melakukan dip buy ketika harga berbalik arah setelah membentuk level higher low yang baru (jika trading pada time frame Daily). Perhatikan ilustrasinya dalam gambar di bawah ini. Skenario sebaliknya untuk keadaan downtrend.



Menentukan Stop Loss dan Take Profit

Nah, setelah memilih titik entry, langkah selanjutnya yang tak boleh dilupakan adalah menentukan stop loss dan take profit. Bagaimana cara menentukannya menggunakan pivot point dalam kondisi trending?

Level stop ( stop loss ) sebaiknya ditentukan pada beberapa pip di bawah S1 (untuk uptrend), atau beberapa pip di atas R1 (untuk downtrend). Sedangkan level limit ( take profit ) ditentukan pada sekitar R2 (untuk uptrend) atau S2 (untuk downtrend). Meski demikian, perbandingan level stop dan limit harus disesuaikan dengan risk/reward ratio yang telah direncanakan.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Heru Siswantoro

Informasi yang bermanfaat, terima kasih pak Martin

Ahmad Riadi

Artikelnya bagus tambah wawasan . Juga eujukan buat analisa .





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE