Menu

Pengaruh Indikator Jobless Claims Di Pasar Forex

Martin

Indikator Jobless Claims atau jumlah klaim tunjangan pengangguran mengukur jumlah tenaga kerja yang sedang menganggur atau sedang mencari pekerjaan di AS.

Indikator Jobless Claims (klaim tunjangan pengangguran) mengukur jumlah tenaga kerja yang sedang menganggur atau sedang mencari pekerjaan, dan telah mengajukan permohonan untuk memperoleh tunjangan pengangguran dari pemerintah. Laporan terkait indikator Jobless Claims bisa memunculkan indikasi awal sebelum rilis data tingkat pengangguran dan kondisi ekonomi sebuah negara, di samping akan berimbas juga pada outlook investor di pasar keuangan.

 

Apa Itu Tunjangan Pengangguran?

Tunjangan Pengangguran adalah kompensasi yang diberikan pemerintah kepada warganya yang telah terdaftar sebagai pengangguran, mengajukan permohonan untuk mendapatkan tunjangan, dan aplikasinya dikabulkan. Tak semua negara memberikan tunjangan pengangguran ini. Diantara negara-negara yang memberikan pun, peraturan dan prosedur bisa berbeda-beda.

 

 


Besarnya tunjangan diatur dengan ketentuan pemerintah dan sistem asuransi yang diterapkan. Tergantung dari status seorang warga negara, jumlah tunjangan bisa relatif kecil dan hanya mencukupi kebutuhan pokok saja, tetapi bisa juga berupa penggantian pendapatan sebesar gaji selama mereka menganggur.

Umumnya, aplikasi Jobless Claims hanya diijinkan bagi mereka yang berada di usia produktif dan sedang mencari pekerjaan. Tunjangan ini tidak diperuntukkan bagi mereka yang telah mendapatkan pekerjaan, baik itu fulltime maupun part-time, ataupun mereka yang memang tidak semestinya bekerja (misal lansia atau penyandang disabilitas).

 

 

Negara Mana Saja Yang Memberi Tunjangan Pengangguran?

Negara yang memberikan tunjangan pengangguran diantaranya Amerika Serikat, Kanada, negara-negara anggota Uni Eropa, Australia, Inggris, Jepang, Selandia Baru dan lainnya. Perubahan jumlah klaim tunjangan pengangguran akan mempengaruhi aktivitas ekonomi negara tersebut, sehingga dirilis laporan rutin untuk dipantau publik.

Di beberapa negara, data Jobless Claims dirilis sekali dalam sebulan, dengan nama berbeda-beda. Misalnya di Inggris, laporan Jobless Claims lazim disebut dengan Claimant Count Change.

Sedangkan khusus di Amerika Serikat, tunjangan ini disebut dengan Unemployment Benefits. Laporan Jobless Claims (jumlah orang yang memohon Unemployment Benefits) dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS setiap pekan, biasanya setiap hari Kamis.

 

 

Pengaruh Indikator Jobless Claims Di Pasar Forex

Perubahan-perubahan dalam indikator Jobless Claims sangat diperhatikan oleh para pelaku pasar keuangan, karena merupakan indikator awal bagi kondisi perekonomian suatu negara. Jumlah klaim yang tinggi mengisyaratkan perekonomian yang sedang melemah. Sedangkan jumlah klaim yang menurun, menandakan kondisi ketenagakerjaan makin baik.

Bagi para pelaku pasar forex, arah perekonomian suatu negara bisa mempengaruhi nilai tukar mata uang negara tersebut. Karenanya, kenaikan indikator Jobless Claims biasanya merupakan rambu merah bagi nilai tukar mata uang negara terkait, sedangkan penurunannya dapat mendukung penguatan kurs.

 

 

 

Karena US dollar adalah mata uang utama dalam trading forex, maka para trader selalu mencermati hasil rilis Jobless Claims Amerika Serikat setiap minggu. Karena volatilitas data mingguan tersebut cenderung tinggi, maka dibuatlah jumlah klaim rata-rata bulanan (4-week Moving Average) sebagai patokan. Bagi para analis, Jobless Claims rata-rata bulanan dapat mempermudah dalam memprediksi arah perekonomian ke depan. Patokan yang masih dianggap wajar adalah jika Moving Average Jobless Claims bulanan lebih kecil dari 400,000 klaim.

Namun, pantauan indikator Jobless Claims ini memiliki kelemahan. Di Amerika Serikat, jika seseorang telah menganggur lebih dari 26 minggu, maka ia bisa mengajukan tunjangan yang diperluas (extended claims) yang disebut federal benefits dan tidak harus mengajukan tunjangan mingguan. Sehingga, jumlah klaim mingguan yang berkurang, belum tentu akurat mencerminkan jumlah pengangguran yang sebenarnya.

Oleh karena itu, selain melihat pada data mingguan, analis biasanya juga memperhatikan perubahan data extended claims. Namun, acuan pada jumlah rata-rata klaim bulanan seringkali telah dianggap cukup memadai untuk memprediksi arah perekonomian ke depan. Jika rata-rata jumlah klaim bulanan pengangguran berkurang, maka akan berdampak positif pada perekonomian dan juga pada nilai tukar mata uang.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Abdul Jalil

Syarat utama pemberlakuan jobless claims di suatu negara adalah negara tersebut memiliki status ekonomi yang kuat atau negara tersebut sedang dalam misi untuk mengolah perekonomian dengan target dan tujuan tertentu. Jadi adanya fenomena jobless claims di negara maju semerta-merta hanya untuk mendapatkan data yang pada kelanjutannya digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan arah perekonomian. Sedangkan untuk negara berkembang, bahkan yang sedang terpuruk, kebijakan ini tidak terlalu penting karena di samping dana yang kurang dan juga adanya chaos secara budaya (khususon Indonesia), arah perekonomian masih berprioritas pada pertumbuhan ekonomi secara makro yang signifikan. Apakah saya benar? hehe

Martin S

@ Abdul Jalil:
Di Indonesia, kementerian ketenaga-kerjaan dan BPJS ketenaga-kerjaan saat ini sedang menggodok mekanisme tunjangan pengangguran (Jobless Claim). Baca berita ini.m

Tarmuji Kurniawan

Enak juga ya di Amerika, ada tunjangan untuk pengangguran. Tapi ada S&K-nya kayaknya.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE