Menu

Risk Management Dalam Strategi Switching, Averaging, Pyramiding, (Anti) Martingale

Rachmat

Dalam trading dikenal beragam teknik seperti switching, averaging, dsb. Penerapan teknik-teknik tersebut memiliki resiko tersendiri, karena kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal.

Dalam trading dikenal beragam teknik seperti switching, averaging, dsb. Penerapan teknik-teknik tersebut memiliki resiko tersendiri, kesalahan dalam menentukan jumlah yang akan ditradingkan akan berakibat fatal terhadap ketahanan modal Anda, dan berujung pada kekalahan total.

 

Switching

Teknik ini dilakukan dengan cara menutup posisi yang rugi dan segera mengambil posisi baru yang searah dengan pergerakan harga selanjutnya. Idenya adalah untuk me-recovery kerugian yang diakibatkan oleh posisi transaksi sebelumnya. Teknik ini lebih efektif apabila dilakukan ketika terjadi perubahan arah harga yang cepat dan drastis. Baca juga Metodologi Switching

Berikut ilustrasinya:


Lakukanlah teknik ini bila Anda sudah benar-benar yakin bahwa pasar forex akan bergerak cukup kencang, sebab dengan melakukan teknik ini berarti Anda membuka satu posisi baru lagi yang tentu dibayangi resiko kerugian jika ternyata pasar berbalik arah lagi. Kematangan analisis dan tingkat kesiapan mental turut mempengaruhi kesuksesan teknik ini.

 

Averaging

Averaging (atau disebut juga sebagai cost-averaging) merupakan teknik manajemen resiko yang cukup ekstrim karena pada dasarnya teknik ini mencoba untuk "melawan" pasar. Ide dasarnya adalah pasar tidak mungkin bergerak ke satu arah saja untuk selamanya.

Berikut adalah ilustrasinya:


Teknik ini sangat beresiko dan sangat tidak dianjurkan bagi para trader yang memiliki dana minim.

 

Pengembangan Strategi Averaging

Setidaknya ada tiga teknik yang dikembangkan dari strategi averaging, yaitu pyramiding, martingale dan anti-martingale.

 

Pyramiding

Prinsip strategi Pyramiding merupakan kebalikan dari cost-averaging. Jika pada cost averaging satu posisi terbuka ditambahkan setiap kali mengalami kerugian, maka dalam pyramiding posisi terbuka tersebut justru ditambahkan setiap kali mendapatkan keuntungan, ilustrasinya:

 



Teknik ini akan efektif jka digunakan pada saat pasar berada dalam keadaan trending. Teknik ini tidak akan efektif bila Anda gunakan saat pasar berada dalam keadaan sideways.

 

Martingale

Jika tadi Anda sudah mempelajari teknik averaging yang terlihat ekstrim, maka teknik martingale ini lebih ekstrim lagi. Dengan teknik ini, Anda bukan saja akan menambah posisi baru setiap mengalami kerugian namun juga melipatgandakan jumlah transaksinya, ilustrasinya:

 



Berbeda dengan teknik pyramiding, teknik ini justru lebih efektif jika digunakan pada saat pasar dalam keadaan cenderung sideways. Adanya peningkatan jumlah lot di setiap posisi berakibat pada peningkatan resiko. Anda harus berhati hati dan melakukan perhitungan dengan benar, karena jika tidak, sangat besar kemungkinan modal Anda langsung ludes.

 

Anti-martingale

Teknik ini mirip dengan teknik pyramiding, hanya saja jumlah transaksinya dilipatgandakan setiap penambahan keuntungan. Teknik ini juga akan lebih efektif jika digunakan pada saat pasar dalam keadaan trending. Baca juga Metodologi Pyramid Anti Martingale

Ilustrasinya:

 

Jika dirangkum dalam suatu penggambaran utuh, maka manajemen risiko dengan strategi-strategi di atas bisa disimak dalam infografi berikut:

 

Selain dengan teknik-teknik di atas, meminimalisir resiko juga bisa dilakukan dengan metode sesederhana Risk/Reward Ratio. Untuk mengenali strategi ini lebih lanjut, kunjungi artikel Risk/Reward Ratio Adalah Holy Grail Dalam Trading Forex.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Faisal

Mohon Pencerahan admint apa yang harus dilakukan jika terjadi Floating Lost untuk trader pemula?

Rachmat Mubarok

Ada baiknya, bagi pemula anda Cut Loss, dan terima kerugian.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE