Menu

Teknik Trading 3 Indikator: RSI, MACD, Dan Stochastic

Rizki Rosadi

Tingkatkan akurasi analisis teknikal Anda dengan memanfaatkan tiga indikator populer: RSI, MACD, dan Stochastic. Pelajari selengkapnya di artikel ini.

Teknik trading dengan menggunakan indikator teknikal telah menjadi metode yang sangat umum digunakan oleh para trader di pasar forex. Hal ini dikarenakan pasar forex sangat dinamis dan fluktuatif, sehingga membutuhkan suatu metode analisis yang dapat membantu para trader dalam memprediksi pergerakan harga dan mengambil keputusan jual-beli yang tepat.

Dalam hal ini, indikator teknikal menjadi salah satu solusi yang sangat populer karena kemampuannya dalam memberikan sinyal jual-beli serta membantu trader dalam menentukan level support dan resistance pada grafik harga.

Tiga indikator yang sering digunakan oleh para trader adalah indikator teknikal RSI (Relative Strength Index), MACD (Moving Average Convergence Divergence), dan Stochastic. Ketiga indikator tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu trader dalam menentukan tren pasar dan momen yang tepat untuk melakukan transaksi. Meskipun memiliki tujuan yang sama, namun ketiga indikator tersebut bekerja dengan cara yang berbeda-beda.

Dalam teknik trading kali ini, kita akan memadukan ketiga indikator teknikal di atas secara bersama-sama untuk mengambil keputusan jual-beli pada pasar forex. Trader juga dapat mengatur ketiga indikator tersebut sesuai dengan preferensi mereka masing-masing. Namun, sangat penting bagi para trader untuk memahami cara kerja ketiga indikator tersebut agar hasil trading akurat dan efektif.

Baca Juga: Penggabungan Beberapa Indikator

Lalu seperti apa cara trading menggunakan Stochastic, RSI dan MACD? Tanpa basa-basi, mari kita masuk ke pembahasan.

 

Indikator Yang Digunakan

Seperti yang sudah disinggung di atas, indikator yang akan digunakan dalam teknik trading adalah stochastic, RSI dan MACD. Ketiganya mempunyai fungsi yang berbeda dalam teknik trading ini. Namun sebelum itu mari kita pelajari terlebih dahulu tentang ketiganya.

 

Stochastic Oscillator

Stochastic oscillator adalah salah satu indikator teknikal yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi momentum harga aset dan titik pembalikan harga yang mungkin terjadi. Indikator ini diciptakan oleh George C. Lane pada tahun 1950-an dan umumnya digunakan untuk memperkirakan kondisi overbought atau oversold.

Stochastic oscillator menghitung perbandingan antara harga penutupan saat ini dengan rentang harga selama periode waktu tertentu. Indikator ini menampilkan nilai antara 0 hingga 100, dan dianggap overbought ketika nilainya di atas 80 dan oversold ketika nilainya di bawah 20.

Stochastic oscillator juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi arah tren harga dengan mengamati arah garis indikator dan garis sinyal. Jika garis stochastic oscillator naik di atas garis sinyal, hal ini menunjukkan tren naik dan sebaliknya jika garis stochastic oscillator turun di bawah garis sinyal, hal ini menunjukkan tren turun.

Beberapa fungsi utama dari stochastic oscillator adalah sebagai berikut.

 

Relative Strength Index (RSI)

Indikator RSI adalah salah satu indikator teknikal yang sangat populer digunakan oleh para trader dan investor di pasar keuangan, terutama saham dan forex. Indikator ini awalnya dikembangkan oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978, dan sejak saat itu telah menjadi salah satu alat analisis teknis yang paling banyak digunakan.

Indikator RSI mengukur kekuatan relatif suatu aset dengan membandingkan kenaikan harga dengan penurunan harga selama periode waktu tertentu. Indikator ini menggunakan perhitungan matematis yang melibatkan perbandingan antara jumlah kenaikan harga dan jumlah penurunan harga dalam suatu periode tertentu.

Baca Juga: Cara Menggunakan Indikator RSI

Indikator RSI dinyatakan dalam bentuk angka yang berkisar dari 0 hingga 100:

Namun, trader harus memperhatikan bahwa indikator RSI bukanlah sinyal trading yang sempurna. Ada kemungkinan bahwa sebuah aset dapat tetap dalam kondisi overbought atau oversold untuk jangka waktu yang lebih lama dari yang diharapkan. Oleh karena itu, trader harus menggunakan indikator RSI bersamaan dengan alat analisis teknis lainnya untuk mengkonfirmasi sinyal yang diberikan oleh indikator RSI.

Indikator RSI juga dapat membantu trader dalam mengidentifikasi divergensi antara pergerakan harga dan pergerakan indikator. Divergensi terjadi ketika pergerakan harga dan pergerakan indikator tidak sejalan. Contohnya harga yang membentuk higher high namun garis RSI membentuk lower high atau sebaliknya harga membentuk lower low sedangkan garis RSI membentuk higher low. Divergenci memberikan petunjuk bahwa momentum harga sedang berubah, dan trader dapat menggunakan informasi ini untuk mengambil keputusan trading.

Baca Juga: Trading Dengan Divergensi Dan Konvergensi Indikator RSI

 

Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Indikator MACD adalah indikator yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi arah tren, momentum, dan potensi pembalikan tren pada pasar saham, forex, dan instrumen keuangan lainnya.

Indikator MACD memanfaatkan perbedaan antara dua moving average eksponensial (EMA) dengan periode yang berbeda. Garis MACD terdiri dari selisih antara EMA 12-periode dan EMA 26-periode, sementara garis sinyal terdiri dari EMA 9-periode dari garis MACD. Selisih antara kedua garis ini memberikan indikasi arah tren dan momentum di pasar. Cara membaca indikator MACD adalah dengan memperhatikan perpotongan antara garis MACD dan garis sinyal.

Selain perpotongan antara garis MACD dan garis sinyal, trader juga dapat menggunakan histogram MACD untuk membantu membaca kekuatan tren dan momentum di pasar. Histogram MACD merupakan selisih antara garis MACD dan garis sinyal.

Indikator MACD sangat populer karena mudah digunakan dan dapat memberikan sinyal yang akurat. Namun, seperti indikator teknikal, MACD juga memiliki keterbatasan. Terkadang, sinyal yang dihasilkan oleh indikator MACD dapat salah atau false, terutama ketika pasar sedang dalam kondisi sideways atau ranging.

 


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Stochastic Oscillator Untuk Mendeteksi Overbought Dan Oversold

Ada dua garis penting yang perlu diperhatikan dalam indikator stochastic. Garis K (warna biru) menunjukkan harga penutupan, sementara Garis D (warna oranye) menunjukkan moving average dari Garis K.

Disarankan untuk menggunakan stochastic sebagai sinyal masuk utama, karena rentang angka yang tertampil adalah metrik penting dalam menentukan apakah aset tersebut overbought atau oversold. Ketika Garis K jatuh di bawah 20, ini menunjukkan peluang buy karena aset tersebut oversold. Sebaliknya, zona di atas 80 menunjukkan bahwa aset tersebut overbought dan mungkin menjadi sinyal untuk sell aset tersebut.

 

RSI Sebagai Konfirmasi Tren

Ketika angka RSI turun di bawah level 50, ini biasanya menunjukkan bahwa harga aset mulai melemah. Sebaliknya, ketika angka RSI naik di atas 50, ini secara umum berarti bahwa harga aset mulai menguat.

Disarankan untuk menggunakan level 50 sebagai ambang batas kunci. Setiap nilai RSI di atas level 50 dapat diinterpretasikan sebagai sinyal buy atau beli, menunjukkan bahwa harga dalam tren naik. Sebaliknya, setiap nilai RSI di bawah 50 dianggap sebagai tren turun, yang dapat dianggap sebagai sinyal untuk mengambil posisi sell.

 

MACD Sebagai Trigger Entry (Momentum)

Strategi yang banyak digunakan untuk menginterpretasikan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah dengan mencari crossover (persilangan). Titik di mana garis MACD (warna biru) memotong di atas garis sinyal (warna oranye), dan umumnya dianggap sebagai sinyal buy. Sebaliknya, ketika garis MACD memotong di bawah garis sinyal, hal ini umumnya diinterpretasikan sebagai sinyal sell.

Perlu dicatat bahwa strategi ini paling efektif digunakan pada pasar yang trending, di mana terdapat pergerakan harga yang jelas ke atas atau ke bawah. Pada pasar yang sideways atau ranging, MACD sering memberikan sinyal palsu.

 

Setup Buy

 

Setup Sell

 

Catatan Penting

Jika Anda mengambil posisi buy, letakkan stop loss pada swing low terdekat. Swing low merupakan titik terendah yang terjadi sebelum harga bergerak naik kembali. Dengan menempatkan stop loss pada swing low terdekat, Anda dapat melindungi diri dari kerugian yang lebih besar jika harga berbalik arah dan turun kembali.

Sebaliknya, jika Anda berada dalam posisi sell, letakkan stop loss di atas swing high terdekat. Swing high adalah titik tertinggi yang terjadi sebelum harga bergerak turun kembali.

Namun, setiap individu memiliki toleransi risiko dan preferensi yang berbeda-beda dalam melakukan trading. Meskipun menargetkan stop loss pada swing terdekat dapat membantu melindungi trader dari kerugian besar, ada kemungkinan bahwa hal ini juga dapat mengakumulasi kerugian dalam jumlah yang lebih besar. Oleh karena itu, sebagian trader mungkin ingin meminimalkan risiko dengan memiliki persentase stop-loss yang lebih ketat.

 

Akhir Kata

Dengan memahami dengan baik teknik trading menggunakan indikator RSI, MACD, dan Stochastic, diharapkan dapat membantu Anda dalam membuat keputusan trading yang lebih tepat dan menghasilkan profit yang konsisten.

Namun, seperti halnya dalam segala bentuk trading dan investasi, selalu ada risiko yang terkait dan setiap keputusan trading harus dibuat dengan hati-hati dan berdasarkan analisa yang teliti.

 

Untuk mengetahui kondisi overbought maupun oversold, Anda bisa mengandalkan indikator RSI maupun Stochastic. Tapi, di antaranya keduanya, mana yang lebih akurat? Simak penjelasan lengkapnya di artikel berjudul Perbedaan Indikator RSI Dan Stochastics: Mana Yang Lebih Unggul?



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE