Menu

Teknik Trading Menggunakan Kombinasi ADX Dan Parabolic SAR

Rizki Rosadi

Menggabungkan indikator ADX dan Parabolic SAR bisa menjadi teknik akurat mengidentifikasi trend dan menemukan peluang cuan. Bagaimana caranya?

Sebagai seorang trader, pasti ada satu hal yang sangat diinginkan, yaitu memiliki kemampuan untuk menebak atau memprediksi puncak (high) dan lembah (low) dalam sebuah tren. Namun, meskipun terdengar sederhana, sebenarnya hal ini merupakan tantangan besar karena tidak ada yang pasti di market.

Mengetahui bahwa gelombang harga telah selesai atau hanya merupakan koreksi adalah hal yang tidak pasti sehingga mengharuskan trader untuk mengandalkan keahlian dan pengalaman agar mampu mengambil keputusan dengan benar.

Baca Juga: Cara Mengidentifikasi Trend Dengan Support Dan Resistance

Dalam situasi seperti itu, trader dapat menggunakan beberapa sumber konfirmasi untuk membantu menghindari sinyal palsu, dan menjaga modal menggunakan skenario risk/reward yang paling menguntungkan. Hal ini sangat penting untuk menjaga keuntungan dan meminimalkan kerugian. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, trader dapat menggunakan dua indikator yang sangat berbeda - ADX (Average Directional Movement Index) dan PSAR (Parabolic Stop & Reverse) - untuk membentuk sistem trading yang membantu dalam memprediksi puncak atau lembah yang mungkin terjadi.

Sebelum memulai trading menggunakan kedua indikator tersebut, sangat penting untuk memahami karakteristik masing-masing indikator secara detail. Hal ini memungkinkan trader untuk mengoptimalkan penggunaan kedua indikator tersebut, dan memperoleh hasil trading yang maksimal. Oleh karena itu, trader harus mempelajari indikator ADX dan PSAR secara detail untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memprediksi pergerakan harga.

 

ADX (Average Diractional Movement Index)

ADX adalah sistem yang mengikuti tren yang dikembangkan oleh Welles Wilder. Meskipun dapat digunakan sebagai indikator tunggal, biasanya ADX menjadi bagian dari indikator DMI yang berfungsi menentukan tren pasar. Oleh karena itu, Anda juga perlu mempelajari secara singkat tentang indikator DMI.

Indikator ini terdiri dari dua garis yaitu garis +DI dan garis -DI. Karakteristik dari Directional Movement Indicator adalah: Sinyal buy atau posisi buy (beli) masuk setiap kali +DI menyilang di atas -DI. Sebaliknya, sinyal sell atau posisi sell (jual) saat -DI menyilang ke atas +DI.

Persilangan (crossover) sederhana dari +DI/-DI adalah sinyal entry dan exit. Namun, jika digunakan dengan cara ini, seringkali menghasilkan sinyal-sinyal palsu. Oleh karena itu, kita mengombinasikannya dengan ADX untuk mengurangi sinyal-sinyal palsu tersebut.

Oleh karena itu ADX merupakan bagian integral dari sistem ini, karena memberikan tanda untuk pasar yang akan berubah arah. Hal ini memberikan interpretasi yang akurat tentang pergerakan harga sebagai berikut.

Sekarang, dalam grafik di bawah, terdapat garis merah sebagai -DI, garis biru sebagai +DI, dan garis hijau sebagai ADX. Saya telah menambahkan garis pada level 20 untuk ADX, sebagai tanda akan adanya tren yang mulai terbentuk jika berada di atas 20.

Secara keseluruhan, jika kita hanya memperhatikan kedua garis DMI (biru dan merah), kedua garis ini memberikan gambaran yang benar tentang tren, dan membuat kita berada pada sisi yang benar di market.

Dengan kata lain, pada area yang ditandai dengan garis merah, garis -DMI berada di atas garis +DMI, menandakan tren menurun. Dan pada area yang ditandai dengan garis biru, garis +DMI berada di atas garis -DMI, menandakan tren naik.

Namun bagaimana jika garis DMI sering berpotongan? Ini artinya situasi yang akan membuat posisi keluar masuk dengan cepat, dan inilah tempat di mana ADX harus digunakan secara bersamaan. Tanda harga mulai trending adalah ketika ADX mulai naik dari level terendah. Dan idealnya, ADX harus selalu menunjuk ke atas ketika masuk sedang terjadi hal tersebut.

Namun saat ini kita fokus dengan akhir tren. Titik balik di pasar sering diawali dengan pembalikan pada DI+/DI- di level ekstrim, yang diikuti dengan penurunan pada ADX. Hal ini hampir bersamaan dengan titik balik utama.

Oleh karena itu, kondisi untuk exit adalah:

Dalam kondisi uptrend yang sudah terjadi, garis DI+ akan menunjukkan tanda-tanda harga mulai melambat dan kemudian menyeberangi garis ADX (yang masih bisa naik). Konfirmasi perubahan tren ke bawah akan datang hanya ketika ADX mulai menurun. Ini akan diikuti oleh garis DI+ yang menyeberangi garis DI- ke bawah.

Demikian pula dalam kasus downtrend yang ada, garis DI- akan menunjukkan tanda-tanda harga mulai melambat dan kemudian menyeberangi garis ADX (yang masih bisa naik). Konfirmasi perubahan tren ke atas akan datang hanya ketika ADX mulai menurun. Konfirmasi ini akan diikuti oleh garis DI- yang menyeberangi garis DI+ ke bawah.

Penggunaan ADX untuk exit disebut konsep "titik balik". Hubungan dari ketiga garis dengan ADX yang paling tinggi memberi tahu kita bahwa ada pergerakan harga yang mulai kehilangan momentum. Contohnya pada gambar di bawah ini.

Meskipun ini merupakan setup probabilitas tinggi, kita dapat menggunakan faktor konfirmasi tambahan, karena ada beberapa keterlambatan dalam penurunan garis ADX dan persilangan selanjutnya antara DI+/DI-.

Sering terjadi, persilangan dan penurunan ADX terjadi jauh setelah harga telah bergerak jauh ke arah tren yang sudah berubah, sehingga keuntungan untuk arah baru mungkin sudah lewat.

Dengan tujuan untuk mengurangi keterlambatan ini, dan ide bahwa akan ada ruang untuk perbaikan lebih lanjut, digunakanlah PSAR yang akan memberikan pemicu masuk yang lebih tepat waktu.

Baca Juga: Indikator ADX Crossing, Solusi Mudah Membaca Sinyal ADX

 

Parabolic SAR

Parabolic SAR (Stop And Reverse) dikembangkan oleh J. Welles Wilder Jr. dan digunakan terutama pada pasar trending. Wilder merekomendasikan untuk menentukan trend terlebih dahulu, dan kemudian melakukan trading dengan Parabolic SAR sesuai arah trend.

Parabolic SAR memungkinkan trader untuk mengikuti titik-titik dalam tren naik atau turun, sampai tren berbalik. Oleh karena itu, sistem ini juga disebut sebagai sistem pembalikan, dan lebih populer untuk menentukan level stop daripada menentukan arah atau trend.

 

Interpretasi

Konsepnya adalah ketika harga naik, titik-titik juga akan naik, terlebih dahulu secara perlahan kemudian semakin cepat dan akselerasi sesuai dengan trend. SAR mulai bergerak lebih cepat ketika trend berkembang dan titik-titik segera mengejar aksi harga. Ini disebut sebagai sinyal untuk keluar dari posisi buy.

Mari kita lihat contoh berikut untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang karakteristiknya.

Mari kita telaah situasi-situasi berbeda dari SAR seperti yang dijelaskan di atas. Kita lihat posisi buy awal, yang kita tandai di grafik. Kita dapat melihat bahwa SAR berbalik di bawah harga saat tren naik dimulai.

Sama halnya untuk tren turun, saat SAR berbalik di atas harga, maka dapat dijadikan sebagai level stop.

 

Kekurangan

 


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Trading Menggunakan Kombinasi ADX Dan Parabolic SAR

Dalam kasus ini, kita menggunakan karakteristik khusus dari PSAR, bahwa indikator ini bekerja dengan sangat baik di kondisi pasar yang trending dan berakselerasi secara stabil saat harga bergerak dalam tren. Semakin kuat trennya, semakin dekat Parabolic dengan harga, yang merupakan apa yang kita cari.

Jadi, ketika indikator parabolik mendekati harga dan pengaturan "titik balik" ADX terbentuk, kita memiliki sinyal untuk entry yang bagus. Bahkan pergerakan countertrend yang sangat kecil sekarang akan segera melewati Parabolic dan memberikan sinyal entry agresif.

Entry ini biasanya terjadi sebelum ADX mulai menurun. Oleh karena itu, hal ini menjadi pola yang dapat diandalkan dalam mengidentifikasi pembalikan arah utama. Keuntungan lain dari menggunakan PSAR adalah bahwa kita dapat menggunakannya untuk menentukan exit dari market. Kita harus keluar dari market ketika PSAR berubah ke sisi yang berlawanan.

Anda bisa menerapkan prinsip money management yang berbeda untuk exit, tetapi konsep dasar yang harus diingat adalah bahwa perubahan ditunjukkan saat PSAR berbalik ke sisi lain dari harga.

 

Kelebihan Dan Kekurangan

Kelebihan teknik trading menggunakan kombinasi ADX dan Parabolic SAR:

Kekurangan teknik trading menggunakan kombinasi ADX dan Parabolic SAR:

 

Akhir Kata

Dalam artikel ini, kita telah membahas teknik trading yang mengombinasikan dua indikator yaitu ADX dan Parabolic SAR. Kombinasi ini dapat memberikan keuntungan dalam mengidentifikasi arah trend dan momentum pasar yang sedang terjadi, serta memberikan sinyal entry dan exit yang cukup akurat.

Namun, seperti halnya dengan semua teknik trading, kombinasi ADX dan Parabolic SAR ini juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan dan diatasi dengan manajemen risiko yang baik. Selain itu, sebaiknya kita tidak hanya mengandalkan satu teknik trading saja, melainkan memadukannya dengan analisis teknikal dan fundamental yang lebih komprehensif.

Dengan pemahaman yang tepat dan penggunaan yang bijak, teknik trading menggunakan kombinasi ADX dan Parabolic SAR dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan kesuksesan trading Anda.

 

Meski penggabungan indikator ini kerap menghasilkan sinyal palsu, Anda bisa mencoba menggunakan indikator All Stochastic untuk meminimalisir hal tersebut. Bagaimana cara mengaplikasikan indikator ini? Baca selengkapnya di sini.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE