Menu

Teknik Trading Tren Dengan Heiken-Ashi

A Muttaqiena

Konon, Heiken-ashi adalah yang terbaik untuk trading tren. Bagaimana caranya? simak ulasan tentang teknik trading tren dengan Heiken-ashi ini.

Sejumlah trader menyebut indikator Heiken-ashi sebagai alat bantu terbaik untuk trading tren (trend-trading). Namun, mayoritas trader pemula belum mengenalnya. Padahal, Heiken-ashi mampu menyaring noise yang dapat menganggu trader saat trading tren, sekaligus membantu untuk terus bertahan mengejar tren yang sedang berlangsung hingga titik penghabisannya. Untuk mengenal lebih lengkap mengenai indikator ini, simak ulasan komplit mengenai teknik trading tren dengan Heiken-ashi berikut.

 

Panduan Dasar Heiken-ashi

Bentuk Heiken-ashi menyerupai grafik candlestick, tetapi metode pembuatan dan cara membacanya berbeda dengan candle biasa. Rumus yang digunakan untuk membentuk setiap candle Heiken-ashi yaitu:

Meski sepintas rumusnya sama-sama OHLC, tetapi shadow candle Heiken-ashi lebih pendek (atau bahkan tidak ada sama sekali) dibandingkan candlestick biasa. Selain itu, grafik Heiken-ashi juga tidak akan menampilkan gap mencolok seperti grafik candlestick pada umumnya. Berikut ini contoh penampilannya:

Sebagaimana kode warna yang lazim dalam penggunaan grafik candlestick, warna candle merah menandakan kondisi bearish, sedangkan warna candle hijau menandakan kondisi bearish. Namun, perbedaan rumus dan bentuk Heiken-ashi menjadikan perbedaan dalam cara penggunaannya pula. Alih-alih menghafalkan bentuk beraneka pola candlestick yang rumit, trader dapat memantau Heiken-ashi semata-mata untuk mendeteksi kekuatan tren. Panduannya sederhana: Semakin pendek shadow candle Heiken-ashi, maka makin kuatlah tren-nya.

Coba tengok grafik hasil tangkapan layar di atas. Hanya dengan sekali lihat, Anda bisa mengidentifikasinya. Tren kuat saat tak ada shadow pada candle Heiken-ashi. Sedangkan tren mulai melemah dan ancang-ancang untuk berubah arah apabila muncul shadow pada candle Heiken-ashi.

 

Trik Trading Tren dengan Heiken-ashi

Setelah mengetahui rincian di atas, lalu bagaimana trader bisa trading tren dengan Heiken-ashi? Simpel saja, gambarlah garis tren sebagaimana lazim dilakukan pada grafik candlestick, kemudian identifikasi setiap pullback untuk mengejar tren yang sedang berlangsung. Contohnya seperti ini:

Perhatikan bagaimana grafik Heiken-ashi melakukan pullback hingga mencapai garis tren biru sebelum melanjutkan kembali reli bullish-nya. Pergerakan bullish baru berakhir setelah grafik Heiken-ashi tembus ke bawah (break-down) garis tren biru.

Dalam contoh tersebut, Anda dapat trading tren dengan Heiken-ashi melalui langkah-langkah berikut:

  1. Tarik garis tren berdasarkan grafik Heiken-ashi yang sudah ada. Sebaiknya gunakan timeframe H1 atau lebih tinggi, karena Heiken-ashi kurang efektif pada timeframe yang terlalu rendah.
  2. Perhatikan setiap pullback saat harga bergerak menyusuri garis tren bullish tersebut. Umpamanya dalam contoh, setelah warna candle berubah dari merah menjadi hijau (koreksi bearish berakhir dan harga akan melanjutkan tren bullish), bukalah posisi Buy dengan Stop Loss pada batas Low candle Heiken-ashi sebelumnya. Untuk trading tren dengan Heiken-ashi saat mengejar harga yang bearish, lakukan sebaliknya: setelah warna candle berubah dari hijau menjadi merah (koreksi bullish berakhir dan harga akan melanjutkan tren bearish), bukalah posisi Sell dengan Stop Loss pada batas High candle Heiken-ashi sebelumnya.
  3. Tentukan target profit berdasarkan rasio risk/reward yang ditentukan dalam rencana trading Anda atau acuan level support dan resisten tertentu.

Mudah sekali, bukan!? Teknik trading tren dengan Heiken-ashi ini bisa diaplikasikan untuk hampir semua pasangan mata uang mayor maupun cross, bahkan Gold. Apabila dirasa kurang memadai, Anda dapat pula memasang indikator teknikal lain di atas grafik Heiken-ashi, misalnya Moving Average.

 

Indikator Heiken-ashi bukan hanya bisa ditampilkan sebagai pengganti grafik candlestick, melainkan juga bisa ditampilkan pada sub-window berdampingan dengan grafik harga biasa. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak artikel " Indikator Heiken-ashi pada Sub-Window ".



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Danny Stefanus

Paling ribet kalau pakai Indikator jejepangan gini. Terlalu complicated klw buat saya. Mending pakai yg pasti2 aja.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE