Menu

Tip Management Resiko Untuk Trader Harian

Martin

Untuk menjaga keawetan account, trader harian harus mempunyai rencana exit yang jelas. Hal yang paling krusial adalah cara menentukan resiko atau level stop.

Untuk menjaga keawetan account, trader harian harus mempunyai rencana exit yang jelas baik level stop (stop loss) maupun limit (target atau take profit). Hal yang paling krusial adalah cara menentukan resiko atau level stop. Biasanya trader menentukan stop loss hanya dengan perkiraan tanpa memperhitungkan persentasi potensi kerugian, bahkan kadang tidak menentukan stop loss atau baru ditentukan kemudian setelah mengalami kerugian yang lumayan.

Dalam jangka panjang resiko yang tidak diperhitungkan akan cenderung menghancurkan account trading, terutama bagi scalper atau trader harian yang faktor resikonya relatif lebih besar karena trading pada time frame rendah. Berikut ini tip cara menentukan level stop dan menghitung resiko berdasarkan persentasi dari account trading.

Menentukan Level Stop Loss

Langkah pertama dalam management resiko adalah menentukan level stop loss. Langkah ini harus dilakukan sebelum eksekusi entry apapun strategi yang digunakan. Ada banyak metode untuk menentukan level stop, salah satu metode sederhana untuk trader harian adalah dengan acuan level resistance atau support. Identifikasi level resistance atau support bisa dilakukan dengan price action, Fibonacci (retracement atau expansion), atau menggunakan pivot points.

Logika dengan cara ini adalah untuk posisi sell trader akan exit bila resistance telah ditembus, yang berarti kemungkinan harga akan melanjutkan rally dengan membentuk level high baru, dan sebaliknya untuk posisi buy, trader akan exit bila support telah ditembus. Berikut contoh menentukan level stop dengan menggunakan Camarilla pivot points (daily pivot) pada time frame 30 menit:

Level range yang potensial untuk entry sell adalah antara resistance R2 dan R3 (A), setelah harga gagal menembus R3. Level stop yang logis adalah beberapa pip diatas R4 (B), dengan asumsi jika ternyata posisi sell tidak valid, maka akan terbentuk level high baru yang cenderung menembus resistance R4. Trader bisa membuka beberapa posisi sell dengan level stop yang sama, sehingga bila tidak valid semua posisi akan close setelah harga menembus R4.

Menentukan Ukuran Trading Berdasarkan Resiko

Langkah berikutnya adalah menentukan besarnya resiko berdasarkan persentasi dari equity account trading. Cara yang sering diterapkan adalah aturan 1% per trade. Jika account Anda USD 10,000, maka resiko Anda maksimum adalah USD 10,000 x 1% = USD 100 untuk setiap trade yang Anda lakukan.

Pada contoh EUR/USD diatas, jika Anda menentukan stop loss sebanyak 25 pip, maka resiko untuk trade tersebut adalah USD 100 / 25 = USD 4. Jika Anda trading dalam mini lot (per pip-nya = USD 1) maka untuk trade tersebut ukuran lot Anda adalah USD 4 / USD 1 = 4 lot, dan jika Anda trading dalam regular atau standard lot (per pip-nya = USD 10) maka ukuran lot Anda adalah USD 4 / USD 10 = 0.4 lot.

Jadi setiap trade belum tentu sama ukuran lot-nya, tergantung dari banyaknya pip dari level stop loss. Untuk resiko per trade sebaiknya tidak lebih dari 5% dari equity account.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Dedi R.

Dalam trading kita ndak hanya boleh jago trading saja, tapi juga harus jago ngatur dan ngelola duit biar ndak loss berlebihan.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE