Menu

Tips Bebas Jeratan Overtrade

Kukuh Raharjo

Jeratan overtrade bisa menjebak para trader yang tidak berpengalaman mengantisipasinya. Karena itu, artikel ini menyajikan 3 tips ampuh untuk membebaskan diri dari overtrade.

Overtrade (berlebihan buka posisi)? Apakah kita semua pernah melakukannya? Saya pikir.. iya. Berlebihan dalam membuka posisi sangat berpotensi untuk menghancurkan akun kita. Dalam keadaan sadar kita akan sangat menyukai aktivitas "membuka posisi", apalagi yang terus menerus menghasilkan profit.

Tanpa terasa, keasyikan terjerembab dalam keadaan sadar ini berubah menjadi tak sadar.. tahu-tahu.. akun yang kita kelola telah berdarah-darah. Yang kita sadari hanya kenyataan bahwa kita telah masuk dalam jebakan overtrade atau berlebihan dalam membuka posisi. Selanjutnya, bagaimana seorang trader harus bersikap? Bagaimana gangguan "hantu gentayangan" overtrade ini, dapat diusir dari benak Anda? Apakah ada cara yang bisa digunakan untuk menghindar dari jebakan overtrade?

Sangat mudah.. segeralah membuat trading plan (rencana bertransaksi). Kenapa harus membuat trading plan sebagai solusinya? Dengan trading plan, kondisi overtrade dapat dihindari. Di dalam trading plan terkandung, paling tidak, gambaran tentang kapan harus open posisi dan kapan harus tutup posisi (baik dalam keadaan profit ataupun loss). Trading plan juga digunakan untuk "rem" agar laju open posisi anda terbatasi.

Jika Anda masih bertanya-tanya, dibawah ini saya sajikan konsep trading plan yang akan mencegah Anda terperosok dalam lubang overtrade.

 

1. Tetapkan Jumlah Transaksi (Dalam Suatu Periode)

Banyak trader mempunyai kebiasaan untuk melakukan sebanyak-banyaknya open posisi dengan anggapan kebiasaan itu akan menghasilkan lebih banyak profit. Ketahuilah bahwa itu hanya sebuah mitos. Coba bayangkan Anda hanya open posisi terhadap suatu trade dengan 2 kali sehari dan masing masing trade dengan 50 lot + akun standar + hanya 5 pip? Hitung totalnya dalam setahun.. apakah jumlah tersebut masih kurang memuaskan? Atau malah Anda berpikir itu terlalu besar untuk selevel Anda? Jika ya, silakan saja kecilkan lotnya.

Jadi berapa kali Anda harus open posisi dalam sehari? Kebanyakan trader menggunakan kebiasaan 2-4 kali sebagai jumlah yang wajar dan layak untuk membuka posisi. Yang utama, pikirkan kualitas sinyal trading yang akan Anda manfaatkan untuk open posisi, dan bukannya memanfaatkan sebanyak-banyaknya sinyal trading yang muncul dalam sehari.

 

2. Terapkan Risk/Reward Ratio

Jika dalam sekali periode (katakanlah sehari) Anda telah merencanakan untuk membuka posisi 3 kali. Anda sudah menjalankan 2 kali open posisi dan mendapatkan untung $10 untuk masing-masing posisi. Jadi total Anda mendapatkan $20. Karena trading plan Anda sudah menggambarkan untuk 3 kali open posisi, maka Anda segera mencari kesempatan lagi di sinyal yang lain.

Namun ternyata, kali ini Anda mengalami loss $30. Anda mendapatkan 1 kali peluang untuk open posisi dan Anda mendapatkan keuntungan $20. Maka total profit yang telah Anda dapatkan dari ke-4 open posisi ini "hanya" $10.

(Baca juga: Untuk Bisa Profit, Tidak Harus Benar)

Rasa kurang puas dengan profit yang didapat biasanya akan memancing rasa keinginan untuk open posisi lagi dan lagi. Guna menghindari jebakan overtrade seperti itu, maka sebaiknya terapkan Risk/Reward Ratio dengan perbandingan di atas 1:1.

Misalnya saja, Anda mengaplikasikan Risk/Reward Ratio 1:2, dengan target profit senilai $20 dan loss $10. Jika dalam 3 kali open posisi Anda menang dua kali dan kalah sekali, maka akumulasi perolehan Anda adalah $30. Bahkan ketika Anda kalah dua kali dan hanya menang sekali, Anda masih bisa breakeven .

 

3. Siapkan Rencana Keluar Dari Kondisi Pasar Yang Buruk

Pergerakan pasar adalah hal yang mustahil untuk dipastikan arahnya. Ada kalanya, hari Anda benar-benar jauh dari harapan yang telah direncanakan, sehingga hampir keseluruhan posisi Anda berada dalam kondisi loss. Di sini, saya memcoba memberikan tips agar kondisi akun Anda tetap dalam keadaan positif.

Salah satu caranya adalah hitung batas toleransi risiko dengan menggunakan % dari nilai akun Anda. Entah 2% atau 5%. Apabila nantinya sisa balance Anda mencapai target persentase yang ditentukan, maka Anda bisa Cut Loss dan keluar dari pasar untuk sementara waktu. Sekalipun Anda masih melihat peluang untuk memulihkan keuntungan, sebaiknya jangan tergoda untuk open posisi lagi karena itu hanya akan mengarah pada overtrade. Ketika kondisi pasar sulit diprediksi, menghindar sementara dari pasar adalah langkah paling aman dan bijak yang sudah terbukti keefektifannya.

 

Kata kunci yang ingin dicapai disini adalah keuntungan konsisten. Hal itu tidaklah sesulit yang dibayangkan hampir sebagian besar trader. Anda hanya perlu tetapkan kedisiplinan yang kuat dalam mengikuti trading plan, sehingga kondisi overtrade yang akan mengarahkan Anda pada ketidakkonsistenan profit bisa dihindari.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Widodo

@Hariza
Kalau ketahanan modalnya bagus kemungkinan MC itu kecil. seandainya pakai money managemen dengan ketahanan dana yg bisa menahan ribuan pips, harga kan naik turun dan disitu-situ aja, keserakahan yg buat MC lalu tuduh trading judi. coba jujur rentang harga pasti balik ke harga semula, seperti kata jesse livermore trading tidak cocok buat orang bodoh dan orang serakah karena pasti akan jatuh miskin.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE