Menu

Trader Sukses John Neff, Profesionalnya Para Profesional

Martin

Siapakah trader paling diakui di antara para profesional? Dialah John Neff, trader saham pengguna strategi diversifikasi. Berikut ini cara-caranya bertrading.

John Neff adalah salah seorang trader saham terkemuka di Amerika Serikat. Dalam mengelola dana ia berpartner dengan National City Bank of Cleveland dan Wellington Management Company, 2 perusahaan investasi besar terkemuka di AS dimana Neff pernah bergabung sebelumnya. Para fund manager, trader dan analis menyebutnya sebagai 'profesionalnya profesional' karena kecakapannya mengelola dana. Mereka mengakui ketrampilan Neff dalam trading saham dan percaya bahwa dana yang diinvestasikan olehnya cepat atau lambat pasti akan berkembang.

 

Tak Menyangka Bisa Jadi Trader

Lahir di Wauseon, Ohio, AS pada tahun 1931, John Neff tidak pernah membayangkan menjadi trader saham. Ia memperoleh gelar Bachelor of Arts dengan predikat summa cum laude dari University of Toledo pada tahun 1955. Neff baru mulai tertarik trading ketika ia bekerja sebagai securities analyst di National City Bank of Cleveland. Ia kemudian memperdalam pengetahuan di bidang ini hingga memperoleh gelar MBA dari Case Western Reserve University pada tahun 1958.

John Neff bergabung dengan Wellington Management Co. sebagai manager portofolio pada tahun 1964, hingga ia pensiun tahun 1995 dengan posisi terakhir sebagai Senior Vice President. Ia tetap trading dan mengelola dana para client-nya dengan berafiliasi pada 2 perusahaan besar dimana ia pernah bergabung. Selain itu, John Neff juga menulis buku dan beberapa artikel di Wall Street Journal dan Value Line. Salah satu bukunya yang terkenal adalah "John Neff On Investing" yang diterbitkan tahun 2001.

Baca Juga:

Belajar Trading Gratis dengan Buku-Buku Pilihan

 

Strategi Trading Saham John Neff

John Neff dikenal mahir dalam menerapkan strategi diversifikasi dalam portofolio tradingnya. Ia trading pada semua jenis saham di bursa, baik yang berukuran besar, menengah maupun kecil, asalkan price to earning ratio (P/E)-nya rendah. Dua strategi yang sering diterapkan Neff dalam mengejar saham yang menurutnya prospektif adalah dengan membeli pada saat harga saham tersebut jatuh akibat berita yang kurang menguntungkan, dan membeli saham industri populer lewat 'jalan tikus' (maksudnya tidak secara langsung). "Saya tidak pernah membeli saham yang menurut pandangan saya saham tersebut belum layak untuk dijual," katanya.

 

Tak Pernah Putus Belajar

John Neff tak ingin ketinggalan dalam mengikuti perkembangan ekonomi global. Ia selalu mengedukasi diri guna menambah wawasan investasinya. Dalam sebuah wawancara bersama Ryan Furman dari Motley Fool, Neff mengatakan bahwa ia selalu membaca ulang Wall Street Journal dan Value Line minimal 2 kali. "Jika Anda ingin serius trading, Anda harus serius mengikuti apa yang sedang terjadi di pasar," demikian ungkap John Neff yang juga menjabat sebagai Chairman of the Investment Board di University of Pennsylvania itu.

Para trader yang telah sukses dalam karirnya sebagian besar mendedikasikan pengetahuan dan waktunya guna mengembangkan dunia trading dan investasi seperti mendirikan perusahaan investasi, menjadi konsultan, komentator di berbagai media investasi dan bisnis, mengembangkan software trading, menulis buku, dan lain sebagainya. Kita bisa mengambil manfaat positif dari kisah perjalanan karir dan pandangan John Neff tentang strategi diversifikasi, cara mencari saham prospektif, dan kesetiaannya untuk selalu belajar serta mengikuti informasi pasar meski telah ditasbihkan sebagai 'profesionalnya profesional'.

 

Jika John Neff diakui sebagai sosok penting di antara para profesional, maka Benjamin Graham dikenal sebagai guru yang menjadi panutan berbagai investor sukses dunia di masa kini. Bagaimanakah kisah perjalanan karir dan apa saja inspirasi darinya? Simak ceritanya dalam artikel: Benjamin Graham, Guru Warren Buffett Yang Kontroversial.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE