Menu

Trading Dengan Pin Bar Sebagai Indikator

Martin

Pada sesi Asia, kondisi pasar sering sideway, tetapi dengan mencermati pin bar yang terbentuk, kita bisa mencari sinyal untuk masuk pasar.

Dalam trading forex, kita menentukan sinyal terlebih dahulu sebelum masuk ke pasar, kemudian menentukan level stop loss dan target profit sesuai dengan risk management yang telah kita tetapkan. Hindari keterlibatan emosi kita.

Illustrasi berikut menerapkan formasi pin bar pada daily chart sebagai sinyal indikator untuk entry.
(Note: pin bar adalah istilah penulis untuk sebutan sebuah bar yang dianggap sebagai patokan. Untuk penjelasan pin bar telah dibahas pada beberapa tulisan dalam rubrik ini).


Menentukan Sinyal Untuk Entry

Pertama kali kita lakukan scanning daily chart terlebih dahulu untuk memilih pair mata uang mana yang akan kita trade-kan. Hendaknya ini dilakukan setiap hari pada waktu yang sama, sebaiknya waktu antara pasar New York close dan pasar Eropa open. Waktu tersebut adalah penutupan pasar kemarin dan saat dimulainya hari ini dengan pembukaan pasar Asia, yang pergerakan harganya tidak seaktif sesi New York atau Eropa.
Saat scanning, yang perlu dicermati adalah:

Perhatikan juga arah moving average exponential (ema) 8 dan ema 21 pada daily chart tersebut.

Contoh berikut pada GBP/USD daily:



Perhatikan pin bar yang terbentuk pada chart diatas. Pin bar tersebut jelas menunjukkan akan dimulainya downtrend, selain ditunjang oleh penolakan level support oleh pin bar, serta ema 8 dan 21 yang saling berpotongan kearah bawah. Dengan demikian pin bar ini telah memenuhi syarat sebagai sinyal untuk kita masuk pasar.

Pada sesi Asia ini, kondisi pasar seringnya range bound atau sideway, tetapi dengan mencermati pin bar yang terbentuk, kita bisa mencari sinyal yang mungkin ada untuk masuk pasar.


Menentukan Stop Loss

Untuk menentukan level stop loss posisi diatas dengan logis, kita bisa pasang sedikit diatas level tertinggi pin bar. Pada contoh kita masuk sell dilevel 1.5787 dan stop loss level pada 1.5887, atau 100 pip. Ini bisa sebagai acuan dalam kita menentukan target exit atau target profit.


 

Menentukan Target

Setelah stop loss ditetapkan, kita mengacu lagi pada risk/reward ratio yang kita inginkan. Katakan minimal 1:1.5 atau 1:2.

Karena disini tidak nampak ada level support yang dominan dibawah entry level sebagai indikator, maka bisa ditentukan target 200 pip atau 1:2 pada level 1.5587. Sekali target ditetapkan jangan mencoba untuk menggeser lebih jauh jika harga mendekati target yang sebelumnya. Gerakan harga pasar tidak selalu sesuai dengan yang kita inginkan, sekalipun kita telah tetapkan risk/reward.


 

Mengatur Posisi

Jika harga telah dekat sekali dengan target, ternyata pergerakannya masih mungkin akan berlanjut, kita bisa mengunci keuntungan kita dengan menggeser stop loss diatas level target yang telah kita tetapkan sehingga memperkecil target tetapi masih dalam batas risk/reward ratio, yaitu 1:1.5 atau 1:2. Jadi dalam hal ini kita bisa mengubah risk/reward kita menjadi 1:1.5 yang pasti akan kita peroleh.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Sumitro

Pin Bar untuk time frame brp ya yg paling cocok?





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE