Menu

Trading Pada Pasar Ranging Dengan Indikator ADX

Martin

Trading pada pasar ranging bisa dilakukan dengan strategi bouncing ketika sudah diketahui level-level puncak (resistance) dan lembah (support). Sebagai pembantu, bisa menggunakan indikator ADX.

Trading pada saat pasar ranging (sideways) lebih mudah dan lebih sederhana dibandingkan pasar yang trending, terlepas dari hasil yang akan diperoleh bila sama-sama profit. Pada kenyataannya kesalahan trading dengan mengandalkan breakout (syarat utama kondisi trending) lebih sering terjadi dibandingkan yang mengandalkan bouncing (pembalikan arah pergerakan harga).

Bouncing adalah strategi untuk pasar ranging ketika sudah diketahui level-level puncak (resistance) dan lembah (support), tetapi menentukan level puncak dan lembah tidaklah mudah. Tidak ada metode pasti untuk menentukan apakah harga akan break atau bounce bila telah mencapai level resistance atau support. Pada artikel ini dicontohkan strategi trading pada pasar ranging dengan menggunakan kombinasi indikator ADX, level support dan resistance dan risk/reward ratio yang positif (minimal 1:1)

Identifikasi area range
Range bound atau batas-batas range sangat subyektif dan relatif, tiap trader bisa berbeda dalam menentukan batas-batas tersebut. Tetapi secara umum kondisi ranging bisa diukur dengan indikator Average Directional Index (ADX) dengan periode standard 14. Indikator ini hanya menunjukkan kekuatan trend. Semakin tinggi nilai ADX semakin kuat trend (baik uptrend atau downtrend), dan semakin rendah ADX maka trend semakin lemah yang berarti pasar cenderung bergerak ranging. Batas ukuran kekuatan ADX biasanya pada angka 25.

Karena kita bermaksud trading ketika pasar ranging, maka fokus kita adalah ketika ADX dibawah 25 (area berwarna kuning). Trading dengan strategi bouncing atau buy saat low dan sell saat high akan kita lakukan saat harga bergerak sesuai dengan area ketika ADX dibawah 25.

Menentukan resistance dan support


Resistance dan support bisa ditentukan dengan menarik garis horisontal pada titik-titik swing high dan swing low, yaitu ketika harga mencapai level puncak dan mulai turun (titik swing high), dan ketika harga mencapai level lembah dan mulai naik (level swing low).

Entry pada saat bouncing


Perhatikan pergerakan harga yang sesuai dengan area ADX dibawah 25 (area berwarna kuning) yang berarti kita akan entry pada saat trend sedang lemah, atau pasar cenderung ranging. Entry sell bisa dilakukan ketika harga mencapai level resistance, dan entry buy ketika harga mencapai level support.

Karena indikator ADX cenderung lambat (lagging) dalam mengantisipasi perubahan pergerakan harga, maka sebaiknya kita menggunakan stop loss yang agak ketat, beberapa pip diatas atau dibawah level resistance atau support. Level exit bisa pada support atau resistance berikutnya dengan risk/reward ratio minimum 1:1, disesuaikan dengan money management yang telah direncanakan.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Ferick Forex

menentukan kapan harga akan bouncing memang, sesulit memprediksi apakah harga akan breakout.artikel yang sangat bagus om. bisa dicoba

Nanang Arga

ya, baiknya strategi bounce dengan support dan resistance itu g cuma untuk posisi entrynya aja, tapi juga posisi exit untuk sl dan tp juga bisa ditentukan sekalian lewat support dan resistance itu

Cc Rahardi

Ane agak bingung liat adx ini, lagi downtren malah nunjukin naek. Emang yg diukur trenx aja sih ya, makax asal tren kuat tete aja grafikx naek entah lg uptren/downtren

Bambang Priyono

Sepertinya trading dengan memanfaatkan kondisi sideways disini sudah dijabarkan dengan cukup jelas. Bahwa trader hanya perlu masuk pasar saat indikator ADX ada di bawah angka 25.

Baru kmudian posisi buy atau sell serta exit posisi bisa ditentukan lewat penggarisan fibonacci untuk menentukan suport dan resistan, dimana exit untuk masing-masing stop loss dan target profit bisa juga ditentukan dari rasio untung rugi.

Pias

@bambang; dsni kl mw exit dr rasio untung rugi gmn yah gan? bs djlskn lbh lnjt gg?

Bambang Priyono

Penentuan exit posisi berdasarkan rasio untung rugi melibatkan penetapan stop loss dan take profit yang ditempatkan pada level harga berdasarkan perbandingan untung dan rugi itu sendiri. Misalnya saja anda punya rasio risk/reward sebesar 1:2. maka take profit harus ditentukan untuk mencapai profit yang 2x lipat lebih bear dari ruginya. Jadi kalau ambil order sell dan entri di 1.2500, terus stop loss ada di 1.2520, berarti take profitnya mesti ada di 1.2460 Jadi kalau take profitnya kena trader bisa untung 40 pips, tapi kalau justru terkena stop loss ruginya hanya sampai 20 pips saja. Tapi ini juga butuh perhitungan dari jumlah balance, ukuran trading, dan leverage yang dikenakan juga. Yang paling penting trader mesti tahu berapa besar kerugian yang bisa ditanggung.

Fandi

Ane lihat ADX disini fungsinya cm menentukan area range. Sisanya u/ menentukan support resistance & entry bouncing balik lagi liat harga yg diatas. Tapi setelah dicerna lg fungsi itu sebenernya lumayan penting krn bisa identifikasi awal dr peluang trading range mngkn dr nilai adx yg dibawah 25 itu. Cm prosesnya agak panjang stlh digabungin sma pencarian support resistance & titik entry. Krn sudah g menggunakan adx lagi





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE