Menu

2 Rilis Data AS Malam Ini Makin Membebani USD/JPY

Nadia Sabila

Data ADP Non-Farm Payroll dan PMI Non Manufaktur AS rilisan ISM semakin membebani Dolar AS yang sudah tertekan akibat arogansi Donald Trump terkait perdagangan global.

Seputarforex.com - Data ADP Non-Farm Payroll dan PMI Non Manufaktur AS dari ISM yang dirilis Rabu (03/Juli) malam ini, semakin menekan Dolar AS versus Yen. Selain karena kedua data tersebut tak memenuhi ekspektasi, penurunan USD/JPY ke level rendah satu pekan juga didominasi oleh isu perang dagang global yang dibayangi oleh proteksionisme AS.

 

Kenaikan ADP Employment Change AS Tak Memenuhi Ekspektasi

Perusahaan-perusahaan swasta di AS mempekerjakan 102,000 pekerja di bulan Juni 2019. Meski naik dibandingkan dengan bulan Mei yang hanya 41,000, angka tersebut tidak memenuhi ekspektasi kenaikan ADP Employment Change ke level 140,000.

Penambahan pekerjaan terjadi paling banyak di sektor pendidikan dan kesehatan, yaitu sebanyak 55,000. Sedangkan sektor yang mengalami kemerosotan paling besar adalah sektor konstruksi. Menurut Paul Asworth, Kepala Ekonom di Capital Economics, data ADP Employment Change kali ini menunjukkan bahwa penurunan dalam ekonomi AS mulai menjalar ke pasar tenaga kerja.

 

PMI Non Manufaktur AS Versi ISM Turun

Data sektor Jasa AS yang dirilis oleh ISM malam ini menunjukkan penurunan. ISM Non Manufacturing PMI untuk bulan Juni 2019 turun ke 55.1, dari sebelumnya di 56.9. Data tersebut juga lebih rendah daripada ekspektasi penurunan ke 55.9, sekaligus menjadi level terendah sejak Juli 2017.

 

USD/JPY Lebih Sensitif Tanggapi Isu Perdagangan

Saat berita ini ditulis, USD/JPY turun 0.12 persen ke 107.76, melanjutkan penurunan tajam sejak kemarin (02/Juli). Volume perdagangan di pasar finansial malam ini terpantau cukup rendah menjelang libur hari Kemerdekaan AS besok.

Pair USD/JPY kini menjadi lebih sensitif dengan isu perdagangan global, terutama setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan apapun dengan negara manapun soal perdagangan, seharusnya lebih condong ke kepentingan Amerika Serikat. Pernyataan itu membuat para investor makin skeptis terhadap kelancaran kesepakatan perdagangan AS, baik dengan China maupun Eropa.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE