Menu

3 Bank Top Dunia Prediksi Harga Emas Naik Di Tahun 2021

Nadia Sabila

Morgan Stanley, JPMorgan, dan Goldman Sachs memprediksi kenaikan harga emas di tahun 2021. Ada beberapa faktor yang mendasari prediksi tersebut.

Seputarforex - Tiga institusi finansial top dunia yakni Morgan Stanley, JPMorgan, dan Goldman Sachs, mengaitkan kenaikan harga emas tahun depan dengan tiga faktor utama: Potensi devaluasi Dolar AS, ketidakpastian ekonomi, dan meningkatnya permintaan emas fisik.

 

Morgan Stanley: Dolar Mendekati Puncaknya, Daya Tarik Emas Menguat

Kepala investasi Morgan Stanley, Lisa Shallet, mengatakan bahwa Dolar AS kemungkinan telah mendekati puncaknya. Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Morgan Stanley, Shalett menuliskan bahwa jatuhnya nilai Dolar AS jatuh akan menambah daya tarik emas dalam portofolio investasi.

"Dolar AS kemungkinan akan mendekati puncak. Jika mata uang tersebut melemah, maka hal ini akan bagus bagi kalangan investor tertentu untuk mempertimbangkan penambahan sejumlah emas dalam portofolio (investasi) mereka," kata analis tersebut.

Kendati demikian, penurunan Dolar AS dalam waktu dekat masih tak pasti. Menurut Bank of International Settlements, untuk saat ini mata uang AS tersebut masih mendominasi pasar keuangan internasional.

 

JPMorgan: Emas Sebagai Hedging Terhadap Ketidakpastian

Dalam catatan analisis di awal Mei lalu, tim analis JPMorgan menyebutkan bahwa para investor dapat mempertimbangkan emas sebagai pelindung (hedge) dari kondisi ekonomi yang sedang tak menentu. Ada beberapa variabel yang dapat menyebabkan penurunan dalam ekonomi dan pasar saham. Yang utama yakni tingginya tingkat pengangguran, menurunnya produktivitas bisnis, dan kekhawatiran akan pandemi gelombang kedua.

Persepsi bahwa emas merupakan aset safe haven membuat logam mulia ini menjadi pilihan favorit yang digunakan sebagai hedging bersama aset-aset konvensional seperti uang tunai dan obligasi. Analis JPMorgan pun memperkirakan bahwa permintaan emas fisik akan meninggi. "Kenaikan dalam permintaan emas fisik batangan dan koin selama masa tingginya ketidakpastian, yang diperparah dengan gangguan suplai, sering dapat menaikkan harga beli produk-produk (emas) ini, seperti yang terlihat selama krisis COVID-19," ungkap tim analis JPMorgan.

 

Goldman Sachs: Periode Awal Pemulihan Ekonomi Meningkatkan Permintaan Emas

Pemulihan ekonomi global dari pandemi baru saja dimulai. Para analis Goldman Sachs mengatakan bahwa secara historis, permintaan terhadap emas akan naik sehubungan dengan kurangnya kejelasan dalam fase awal pemulihan ekonomi. Bank ini bahkan memperkirakan harga emas akan mencapai $2,000 per ounce tahun depan.

"Pemintaan investasi emas cenderung dapat tumbuh dalam tahap awal pemulihan ekonomi, terdorong oleh berlanjutnya kekhawatiran akan penurunan kembali dan suku bunga yang lebih rendah," kata Goldman Sachs.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE