Menu

3 Data Yang Paling Disoroti Di Akhir Pekan Ini

SFN

Situasi pasar akhir pekan ini berlawanan dengan situasi pada awal pekan. Sepinya data ekonomi di awal pekan terhapus dengan saratnya rilis data perekonomian di akhir minggu ini. Ada tiga sorotan fundamental utama yang patut diperhatikan untuk hari Jumat ini.

Situasi pasar akhir pekan ini berlawanan dengan situasi pada awal pekan. Sepinya data ekonomi di awal pekan terhapus dengan saratnya rilis data perekonomian di akhir minggu ini. Ada tiga sorotan fundamental utama yang patut diperhatikan untuk hari Jumat ini.

Tingkat Pengangguran Zona Euro

Yang pertama adalah laporan tingkat pengangguran Zona Euro yang akan dirlis pada pukul 16:00 WIB hari ini. Para pengamat mengekspektasikan bahwa tingkat pengangguran tak akan mengalami perubahan, yaitu tetap pada persentase 11.9 persen. Secara praktikal, level-level pengangguran pada tahun ini memang diestimasikan tak mengalami perubahan. Namun, ada beberapa sinyal dalam indeks manajer pembelian yang menunjukkan bahwa sektor ketenagakerjaan akan mulai mengalami perlambatan. Kendati beberapa wilayah di Zona Euro telah menunjukkan peningkatan, tetapi di area lainnya angka pengangguran masih melayang-layang di level tinggi. Bahkan pada bulan Februari, beberapa wilayah merilis bahwa tingkat pengangguran mereka membentuk level tinggi baru. Berikut ini merupakan grafik tingkat pengangguran Zona Euro dari Eurostat yang dilansir oleh tradingfloor.com. Meskipun pada dasarnya data terlihat mengalami peningkatan, tetapi sebetulnya Area Euro ini masih terbilang lumpuh.

Laporan Ketenagakerjaan AS

Angka NFP diekspektasikan akan mengalami peningkatan ke angka 215,000 dan tingkat pengangguran sendiri dilaporkan merosot tipis ke kisaran 6.7 persen. Pendapatan rata-rata perjam akan menjadi pertimbangan khusus, mengingat bahwa pendapatan pada bulan Maret telah merosot. Sehingga, pada bulan April diharapkan akan terjadi suatu kenaikan.

Ada tiga faktor yang dapat disorot dari laporan tenaga kerja pada bulan April ini. Pertama adalah suramnya angka GDP AS di kuartal pertama. Data tersebut mengindikasikan bahwa perekonomian AS nyaris tak bertumbuh dan bahkan terkontraksi. Cuaca buruk masih menjadi penyebab yang populer dipakai untuk menjelaskan masalah ini. Meski demikian, terlepas dari cuaca buruk, ada beberapa data yang memang belum memberikan kabar gembira meski kuartal pertama telah terlewati.


Yang kedua adalah kebijakan The Fed. Melalui jumpa pers setelah pertemuan dua hari tersebut digelar, The Fed mengumumkan bahwa pihaknya tak melakukan perubahan atas kebijakan akomodatif. Tapering pembelian aset bulanan tetap dilanjutkan, dan sekarang telah mencapai total $45 miliar per bulan. Selain itu, masalah kenaikan suku bunga tak banyak dibicarakan oleh Yellen dan kawan-kawan. Namun, hal itu justru menjadi perdebatan yang panas di antara para pelaku pasar. Perlambatan pertumbuhan pasar tenaga kerja digadang-gadang sebagai hambatan utama kenaikan suku bunga AS tersebut.

Terakhir adalah faktor permintaan. Pengeluaran konsumen cenderung ke arah permintaan marjinal, penambahan lapangan kerja, dan kenaikan upah. Tiga hal itu membentuk permintaan dan pertumbuhan yang tampaknya akan disukai oleh pasar saham, meskipun obligasi tak menyukainya.

Pesanan Pabrikan AS Bulan Maret

Meskipun tak semua data-data AS yang telah dirilis menunjukkan kemajuan, satu data yang cukup berpengaruh dan patut dipertimbangkan adalah pesanan barang tahan lama. Beberapa hari lalu, pesanan barang tahan lama AS dilaporkan mengalami peningkatan, bahkan cukup tinggi sejak masa pra krisis di tahun 2007. Diperkirakan data tersebut akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi data order pabrikan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE