3 Faktor Penyebab USD/CAD Merosot Malam Ini

Seputarforex.com - Dolar Kanada mengungguli Dolar AS di sesi perdagangan Jumat (11/Oktober) akhir pekan ini, karena data ketenagakerjaan Kanada yang dilaporkan melebihi ekspektasi malam ini dapat menjadi pertimbangan penting bagi Bank of Canada (BoC) untuk mempertahankan suku bunganya bulan ini. Saat berita ini ditulis, USD/CAD anjlok 0.77 persen ke 1.3186, level terendah sejak tanggal 12 September.

Data Ketenagakerjaan Kanada Dan 2 Faktor Pendorong CAD Lainnya

Employment Change Kanada menambah 53.7 ribu lapangan kerja di bulan September 2019. Meskipun turun dari bulan sebelumnya, tetapi hasil tersebut mematahkan ekspektasi penurunan tajam ke 11.2 ribu. Pembukaan lapangan kerja di Kanada terjadi paling besar pada sektor layanan kesehatan dan bantuan sosial, yang hanya menambahkan sekitar 30,000 jobs.

Sementara itu, rilis Tingkat Pengangguran Kanada terpantau gemilang. Negara pengekspor minyak ini sanggup menekan pengangguran dari 5.7 persen sampai 5.5 persen di bulan September.

Kedua data tersebut menunjukkan bahwa BoC seharusnya tak perlu khawatir dan ikut memotong suku bunga seperti bank-bank sentral negara maju lainnya saat ini. Menurut perkiraan pasar swap, peluang bagi BoC untuk menurunkan bunga di akhir bulan Oktober ini sudah menurun dari 9 persen menjadi 7 persen saja.

Di samping data domestik Kanada, perkembangan perundingan perdagangan AS-China yang positif turut mendukung penguatan Dolar Kanada. Para investor menaruh harapan bahwa negosiator dari kedua belah pihak akan membuahkan kesepakatan dagang parsial.

"Hal-hal baik sedang terjadi dalam Rapat Pembicaraan Perdagangan China. Memanasnya suasana yang sempat terjadi belakangan ini, sudah lewat. Hari ini, saya akan bertemu dengan Wakil PM. Semua pihak mengharapkan sesuatu yang signfikan akan terjadi!" tulis Trump di laman Twitternya, jelang pertemuannya dengan wakil PM Liu He hari ini.

Sebagai ekspor utama Kanada, minyak dan pergerakan harganya ikut andil dalam fluktuasi Dolar Kanada. Malam ini, harga minyak dunia dilaporkan naik menyusul laporan media lokal Iran, yang mengabarkan bahwa kapal tanker minyak milik Iran diserang rudal di wilayah Laut Merah. Harga minyak WTI pun melompat 1.1 persen ke $54.19 per barel pasca kabar tersebut.