Menu

3 Faktor Yang Mempengaruhi Kekuatan Dolar AS Hari Ini

N Sabila

Dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang mayor di sesi Asia hari ini. Selain data ekonomi AS semalam, apa saja faktor yang mendorong Dolar?

Seputarforex.com - Hingga sesi Asia Rabu (01/Agustus) pagi ini, Dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang mayor. Ada 3 faktor yang mendukung mata uang tersebut, antara lain: data ekonomi AS yang dirilis kemarin malam, ekspektasi hawkish kebijakan The Fed, serta perkembangan baru hubungan perdagangan AS dan China.

 

 

Data Ekonomi AS Yang Menguat

Indeks inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) kuartal kedua, naik 0.1 persen senada dengan inflasi PCE inti. Sedangkan Consumer Spending naik 0.4 persen pada bulan Juni. Kedua data ini merupakan elemen penting bagi The Fed untuk memutuskan kebijakan moneternya. Untuk malam nanti, Amerika Serikat akan merilis data Non Farm Employment Change AS versi ADP yang diharapkan menambah 186,000 lapangan kerja.

 

Antisipasi Pengumuman Hasil FOMC

The Fed diekspektasikan tidak akan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan bulan ini, karena sudah melakukannya di bulan Juni lalu. Namun, pasar menunggu petunjuk timing kenaikan suku bunga dari FOMC pekan ini. Menurut sebagian analis, kemungkinan The Fed baru akan menaikkan Rate lagi pada bulan September 2018.

 

Perkembangan Isu Perdagangan AS-China

Reuters melaporkan bahwa Trump akan menaikkan tarif impor dari 10 persen menjadi 25 persen, terhadap barang impor China senilai $200 miliar. China diperkirakan akan membalasnya dengan terus melemahkan nilai tukar mata uang CNY terhadap Dolar, apabila rencana tersebut disahkan. Jadi tak hanya perang dagang, hubungan China dan AS akan berkembang pula menjadi perang mata uang (Currency War).

 

Dolar AS Kuat, Dominan Terhadap Mata Uang Lain

Meskipun mulai diperdagangkan flat pagi ini, Dolar AS masih menduduki level tinggi yang terbentuk kemarin malam pasca laporan inflasi PCE AS. USD/CNH menunjukkan kenaikan dari posisi 6.7828 ke 6.8253 begitu Yuan melemah. Sedangkan EUR/USD tertekan dan diperdagangkan turun ke 1.1684, dari sebelumnya di 1.1743. Penguatan Euro kemarin terbentuk setelah inflasi kawasan Euro dilaporkan menguat, walaupun GDP-nya melambat. Di sisi lain, USD/JPY diperdagangkan naik ke level 111.94 saat berita ini ditulis.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE