Menu

Ada Sinyal Positif, Meski Minyak Masih Bergerak Sideways

A Muttaqiena

Harga minyak mentah masih diperdagangkan sideways hingga sesi Asia Jumat (26/1). Para produsen minyak gagal meyakinkan investor kalau mereka sedang berupaya mengendalikan berlebihnya pasokan yang tengah melanda pasar global. Namun demikian, diberitakan bahwa permintaan gasolin Amerika Serikat menguat.

Harga minyak mentah masih diperdagangkan sideways hingga sesi Asia Jumat (26/1). Para produsen minyak gagal meyakinkan investor kalau mereka sedang berupaya mengendalikan berlebihnya pasokan yang tengah melanda pasar global. Namun demikian, diberitakan bahwa permintaan gasolin Amerika Serikat menguat.

Harga minyak awalnya reli berkat munculnya harapan yang dibawa oleh kabar bahwa Saudi, Rusia, Qatar, dan Venezuela, akan berdiskusi di bulan Maret untuk membicarakan lebih lanjut rencana pembekuan produksi minyak pada level bulan Januari. Namun pergerakan naik tersebut tidak berlanjut lebih jauh, karena trader memperkirakan pembekuan produksi tidak akan mampu menyusutkan limpahan pasokan yang telah menyeret harga minyak turun hingga 70% sejak tahun 2014.

Harga acuan minyak Brent kini tertahan di kisaran $35.10 per barel, sedangkan WTI di sekitar $33, hanya sedikit lebih tinggi dari sesi Asia kemarin.

 

Pembekuan Produksi Perparah Oversupply

Salah satu trader minyak senior yang diwawancarai Reuters mengatakan, "Menetapkan batas atas produksi pada level Januari, ketika pasar tengah memompa lebih dari 1 juta barel per hari lebih banyak dibanding apa yang dibutuhkan konsumen, tidak akan bisa mengurangi kelebihan kapasitas (yang terjadi). Faktanya, karena Iran telah mulai kembali ke pasar sejak Januari, itu akan memperparah limpahan persediaan."

Diketahui, Iran sedang berusaha meningkatkan ekspor minyak mentahnya hingga 1 juta barel per hari dalam waktu setahun ke depan setelah sanksi internasional atasnya dicabut pada bulan Januari. Sanksi tersebut telah memotong ekspor Iran hingga lebih dari setengah, padahal sebelum sanksi diberlakukan, Iran sempat mengekspor nyaris 3 juta barel per hari pada 2011.

 

Konsumsi Gasolin Naik

Terlepas dari estimasi buruk di sisi pasokan, harga minyak juga mendapatkan kabar baik berupa menguatnya permintaan untuk gasolin, khususnya di Amerika Serikat.

"Gagasan bahwa permintaan gasolin sungguh meningkat mensinyalkan kemungkinan kalau harga minyak mentah yang lebih rendah mendorong penggunaan yang lebih tinggi dalam produk ini (gasolin)." kata Vyanne Lai, analis minyak di National Australia Bank (NAB). Lanjutnya, "Saya kira pasar membaca (penguatan permintaan gasolin) ini sebagai sinyal positif di sisi permintaan."

 


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE