Menu

AISA: Rilis Sukuk Senilai 1.2 Triliun Untuk Lunasi Utang

Utari

Berdasarkan informasi di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), salah satu emiten yang bergerak di bisnis bahan pangan dan makanan yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) akan merilis dan menawarkan sukuk ijarah senilai Rp 1.2 triliun.

Berdasarkan informasi di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), salah satu emiten yang bergerak di bisnis bahan pangan dan makanan yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) merilis dan menawarkan sukuk ijarah senilai Rp 1.2 triliun.

 

Syafruddin selaku Direktur Kustodian Sentral Efek Indonesia menuturkan dalam konferensi pers beberapa waktu lalu di Jakarta bahwa sukuk emiten berkode AISA tersebut memiliki frekuensi pembayaran bunga yang rencananya akan dilaksanakan dalam sistem triwulan. Ia juga menjelaskan bahwa sukuk ijarah AISA yang akan jatuh tempo pada tanggal 19 juli tahun 2021 mendatang ini memiliki jangka waktu selama lima tahun saja.

Selain itu, Syafrudin juga menjelaskan, sukuk itu akan dijamin dengan kesanggupan terbaik yakni sebanyak-banyaknya adalah Rp 188 miliar dan kesanggupan penuh senilai Rp 1.012 triliun. Kedua hal tersebut sudah dicatatkan dalam penitipan kolektif KSEI untuk penawaran umum.

Penerbitan Sukuk AISA Untuk Bayar Utang

Langkah emiten ini dalam melakukan penawaran umum sukuk tersebut akan dilaksanakan pada tangggal 11 14 Juli 2016, untuk penjatahan akan dilakukan pada tanggal 15 Juli 2016, sedangkan tanggal untuk pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni pada tanggal 20 Juli 2016.

Sementara itu, adapun lima lembaga yang ditunjuk sebagai emisi sukuk emiten AISA yaitu meliputi PT Mandiri Sekuritas, PT Maybank Kim Eng Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Indo Premier Securities.

Rencananya, dana hasil perilisan sukuk ijarah PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) akan dimanfaatkan untuk melunasi semua pokok pinjaman perseroan yang akan jatuh tempo pada JP Morgan Chase Bank dan NA sebesar Rp 203.204 miliar. Selain itu, dana juga akan digunakan untuk membayar utang jatuh tempo sebesar Rp 399.789 miliar kepada PT Bank Rabobank International Indonesia dan sisanya untuk melunsi sebagian utang pada para kreditur AISA.

 


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE