Menu

Akhir Pekan, Dolar AS Naik Ke Level Tinggi Satu Bulan

Nadia Sabila

Data GDP Final dan Personal Spending Amerika Serikat dinilai cukup positif, sehingga Dolar AS naik di sesi perdagangan akhir pekan ini.

Seputarforex.com - Departemen Perdagangan AS pada hari Jumat (20/Desember) kemarin melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS meningkat di kuartal ketiga dalam basis tahunan. Gross Domestic Product (GDP) Final AS tumbuh 2.1 persen di bulan November, sesuai dengan forecast pasar dan tidak berubah dari estimasi sebelumnya.

Sinyal-sinyal yang muncul dinilai menunjukkan bahwa ekonomi terkelola dalam laju ekspansi yang moderat jelang akhir tahun ini. Pasar tenaga kerja menjadi sektor yang memberikan kontribusi besar atas prestasi tersebut.

Data penting lain yang dirilis pada hari ini adalah Core PCE Index AS. Salah satu indikator inflasi yang paling diperhatikan oleh The Fed itu tercatat di level 0.1 persen pada bulan November, sesuai dengan ekspektasi. The Fed sendiri menargetkan inflasi di 2 persen.

Ada pula data Personal Spending, yang tercatat naik dari 0.3 persen ke 0.4 persen di bulan November. Kenaikan laporan yang menunjukkan pengeluaran masyarakat AS tersebut sesuai dengan ekspektasi, sehingga membangkitkan optimisme kesuksesan musim belanja dalam Libur Natal dan Tahun Baru di Amerika Serikat kali ini.

 

Dolar AS Bullish

Indeks Dolar AS (DXY) merespon rilis data-data ekonomi AS hari ini dengan penguatan 0.28 persen ke 97.68, kembali ke rentang yang terakhir tercapai pada 05 November. Sementara itu, USD/JPY juga menguat tipis 0.04 persen dalam trend Sideways di kisaran 109.3-109.6.

Minggu depan, volatilitas pasar akan menurun drastis sehubungan dengan libur panjang hingga tahun baru 2020. Namun demikian, Jeremy Stretch dari CIBC Capital Markets memproyeksi bahwa Dolar AS akan melemah tahun depan.

"Pantulan kecil (kenaikan) Indeks Dolar AS kemungkinan menunjukkan pada kita bahwa akan ada level-level jual yang sedikit lebih baik di tahun depan," kata Stretch.

"Kami masih cenderung pada Dolar AS yang lebih murah, karena masalah pertumbuhan di AS yang berkaitan dengan sektor-sektor lain. Ada juga faktor-faktor seperti meningkatnya risiko politik dalam kaitannya dengan Pemilu Presiden AS," tambah analis tersebut.(Baca juga: Outlook Forex Tahun 2020: Dolar AS Diprediksi Melemah, Euro Menguat)


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE