Menu

Akhirnya: Tapering The Fed Dan Maknanya Bagi Dolar AS

SFN

Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akhirnya mengumumkan sebuah perlambatan yang harus dilakukan dalam upaya mendongkrak ekonomi AS. Keputusan tapering yang diambil oleh The Fed ini menimbulkan berbagai implikasi terhadap pasar maupun Dolar. Namun, gambaran besarnya, perubahan taktik ini dapat secara signifikan menopang daya tarik Dolar AS

Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akhirnya mengumumkan sebuah perlambatan yang harus dilakukan dalam upaya mendongkrak ekonomi AS. The Fed mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk memangkas program pembelian obligasi bulanannya sebanyak $10 M, sehingga jika biasanya The Fed harus menggelontorkan dana sebanyak $85 M perbulan, kini menjadi $75. Program stimulus yang seperti demikian dirancang untuk menurunkan suku bunga dan mendorong aktivitas ekonomi.


Dewan pejabat The Fed menyatakan bahwa menguatnya pertumbuhan lapangan pekerjaan adalah alasan mereka membuat keputusan untuk memulai melakukan perlambatan program pembelian obligasi, demikian pengumuman yang dilakukan setelah rapat dua hari yang digelar The Fed di Washington DC.

Keputusan The Fed tersebut memberikan kesan akan adanya indikasi bahwa perekonomian Amerika Serikat memang telah kembali prima, sehingga tak lagi membutuhkan terlalu banyak dukungan. Pengurangan sebanya $10 M tersebut mencakup dua lingkup. Pertama, The Fed akan mengurangi pembelian obligasi pemerintah dari $45 M menjadi $40 M per bulan. Kedua, pembelian mortgage-backed securities (MBS) dari $40M menjadi $35 M per bulan.

Untuk beberapa tahun ke depan, The Fed meramalkan bahwa situasi ketenagakerjaan akan meningkat lebih cepat daripada yang diekspektasikan sebelumnya. The Fed bahkan memberikan ramalannya dalam persentase, yang menyebutkan bahwa tingkat pengangguran akan jatuh hingga ke 6.3% pada 2014 dari persentase 7% saat ini. Turunnya persentase pengangguran akan semakin membuka jalan bagi The Fed untuk melakukan pengurangan stimulus lebih jauh tahun depan.

Presiden The Fed, Ben Bernanke yang akan segera meletakkan jabatannya bulan depan, mengatakan,"Keputusan yang kami ambil hari ini dimaksudkan untuk menjaga level akomodasi agar tetap sama secara keseluruhan dan mendorong perekonomian ke depannya,". Bernanke menambahkan,"Kami berkomitmen untuk melakukan apapun yang dibutuhkan demi mencapai target inflasi."

Keputusan tapering yang diambil oleh The Fed ini menimbulkan berbagai implikasi terhadap pasar maupun Dolar. Namun, gambaran besarnya, perubahan taktik ini dapat secara signifikan menopang daya tarik Dolar AS. Beberapa saat setelah diumumkannya tapering, USD pun melesat kuat. Terhadap Yen, USD tumbangkan mata uang Jepang tersebut sebanyak 0.95 pada 103.65. Demikian pula Euro yang juga telah mendapatkan kemajuan kembali atas neraca keuangannya pada repayment LTRO dan GBP yang masih mengalami reli enam bulan dalam tingkat ekspektasi. Sementara itu, EUR/USD harus tengelam dari 1.3766 ke 1.3668 pada pukul 6:22 WIB hari ini setelah reli ke angka 1.3809.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE