Menu

Aksi Ambil Untung Melanda, Tren Bullish GBP/USD Tamat?

A Muttaqiena

Beberapa analis menilai pound sterling sudah terlalu mahal dan memiliki ruang terbatas untuk menguat lebih lanjut.

Seputarforex - Bank sentral Inggris (BoE) kemarin menaikkan suku bunga sesuai ekspektasi pasar. Namun, nilai tukar pound sterling malah melemah terhadap semua mata uang mayor lainnya. GBP/USD terguling hampir satu persen sampai kisaran terendah 1.2507 lantaran aksi ambil untung yang mendera mata uang ini, sementara sejumlah analis tak lagi optimistis terhadap prospeknya ke depan.

Grafik GBP/USD Daily via TradingView

Hasil rapat Komite Kebijakan Moneter BoE sesungguhnya selaras dengan prakiraan pasar sebelumnya . BoE menaikkan bunga sebesar 25 basis poin dari 4.25% menjadi 4.50%. Mereka juga menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Inggris dan tekanan inflasi ke depan, sehingga mengonfirmasi ekspektasi kenaikan suku bunga lanjutan dalam bulan-bulan mendatang.

"Inflasi masih terlalu tinggi," kata Gubernur BoE Andrew Bailey dalam konferensi persnya, "Kami harus mempertahankan (kebijakan moneter ketat) untuk memastikan inflasi menurun terus sampai kembali ke target 2%."

Sayangnya, pernyataan kebijakan BoE tak memberikan petunjuk baru yang melebihi ekspektasi. Para trader pun memilih untuk ambil untung dan mengakhiri reli sterling yang berlangsung sejak akhir pekan lalu. Beberapa analis bahkan menilai pound sterling sudah terlalu mahal dan memiliki ruang terbatas untuk menguat lebih lanjut.

"Banyak berita baik domestik untuk Inggris sekarang sudah diperhitungkan (dalam nilai tukar pound sterling -red)," ujar Shreyas Gopal, Pakar Strategi Deutsche Bank, dalam sebuah catatan yang dirilis menjelang rapat BoE kemarin, "Setelah bullish pada pound sejak awal tahun ini, kami pikir pound tak lagi memiliki rasio risk/reward yang menarik dalam jangka pendek."

Tak semua analis sepakat. Para pakar dari Goldman Sachs kemarin justru menaikkan lagi proyeksi kurs pound sterling dari neutral menjadi constructive, setelah mengubah proyeksi dari underweight menjadi neutral pada Februari lalu.

"Kami sekarang mengambil sikap yang benar-benar konstruktif... Pada dasarnya, kami pikir faktor-faktor yang sama yang membebani sterling pada 2022 --terutama harga gas alam dan sikap kebijakan BoE-- telah berubah menjadi pendorong (bagi sterling)," tutur Kamakshya Trivedi, Kepala FX Global di Goldman Sachs.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE