Menu

Aktivitas Bisnis AS Meredup, Harga Minyak Menguat Terbatas

Pandawa

Harga minyak sedikit menguat setelah laporan PMI Manufaktur dan Jasa AS versi Markit terkontraksi dan menekan ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga The Fed.

Seputarforex - Harga minyak membukukan penguatan tipis pada sesi Asia hari Selasa (25/Oktober) setelah PMI Manufaktur AS dilaporkan lebih buruk dari ekspektasi. Minyak Brent diperdagangkan pada kisaran $91.50 per barel atau menguat 0.14 persen, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) menguat 0.15 persen pada kisaran $84.90 per barel.

Minyak Brent awalnya sempat terperosok hingga di bawah level $90 per barel pasca rilis data permintaan China yang tidak kunjung membaik pada kuartal terakhir tahun ini. Sentimen pasar kemudian mulai membaik setelah publikasi data PMI Manufaktur AS bulan Oktober yang menurun dari 52 menjadi 49.9. Kontraksi serupa juga terjadi pada PMI Jasa yang terperosok dari 49.3 menjadi 46.6.

Sebagian pakar memperkirakan jika pelemahan dalam aktivitas industri dan jasa AS akan menekan The Fed untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga pada bulan-bulan mendatang. Pasalnya, suku bunga tinggi mulai memberikan dampak buruk terhadap para pelaku usaha di penghujung tahun 2022.

"Penurunan (PMI Manufaktur dan Jasa) itu dapat mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga The Fed yang terjadi selama beberapa bulan terakhir mulai menciderai perekonomian. Kondisi ini berpotensi mendorong The Fed untuk memperlambat kebijakan suku bunga agresif yang menjadi katalis positif bagi pergerakan harga minyak," kata Phil Flynn, analis energi di grup Price Futures.

Ia juga menambahkan bahwa kehilangan beberapa poin dalam indeks PMI merupakan tanda perekonomian AS mulai melambat.

Namun, pendapat yang berbeda disampaikan oleh John Kilduff, mitra hedge fund energi Again Capital. Ia menuturkan bahwa melambatnya permintaan minyak dari China dan optimisme Fed Rate Hike yang mulai memudar tidak terlalu berdampak bagi pasar minyak. Satu-satunya hal yang penting minggu ini adalah data GDP AS kuartal ketiga yang akan dirilis hari Kamis.

"Anda akan mendengar hari ini China membuka pembatasan (COVID), lalu pekan depan akan muncul kabar bahwa China akan melakukan pembatasan kembali," kata Kilduff terkait katalis fundamental dari China.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE