Menu

Akuisisi Silicon Valley Bank Bikin Dolar AS Loyo

A Muttaqiena

First Citizens mengakuisisi deposit dan pinjaman Silicon Valley Bank dari tangan FDIC dalam transaksi tukar guling bernilai miliaran dolar.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) tergelincir ke kisaran 102.56 pada akhir sesi Asia hari Selasa (28/Maret), karena meredanya gejolak perbankan telah menurunkan minat pasar untuk membeli safe haven. Greenback terpantau melemah terhadap semua mata uang mayor yang paling aktif dalam sesi tersebut, yakni dolar Australia, dolar New Zealand, dan yen Jepang. EUR/USD dan GBP/USD juga masing-masing menanjak sekitar 0.2%.

Grafik DXY Daily via TradingView

US Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) kemarin mengumumkan bahwa First Citizens Bancshares Inc akan mengakuisisi deposit dan pinjaman Silicon Valley Bank (SVB) dari tangan FDIC dalam transaksi tukar guling dengan hak apresiasi saham (SAR) dari First Citizens. First Citizens mengambil alih $110 miliar aset, $56 miliar deposit, dan $72 miliar pinjaman milik SVB dalam transaksi ini. Sebagian aset SVB lain akan tetap berada di bawah FDIC.

First Citizens merupakan bank terbesar ke-36 di Amerika Serikat, berdasarkan jumlah asetnya sebelum transaksi tersebut. Bank yang berbasis di North Carolina ini telah berpengalaman mencaplok puluhan bank dan lembaga keuangan sejak tahun 1971.

Beriringan dengan kebangkitan saham-saham perbankan Eropa yang sempat tumbang pekan lalu, berita mengenai akuisisi aset SVB berhasil meredakan kegelisahan pasar. Konsekuensinya, dolar AS melemah terhadap beragam mata uang lain sejak pembukaan perdagangan awal pekan ini. Namun, para analis berpendapat keresahan belum sepenuhnya sirna dan USD akan tetap menjadi safe haven favorit.

"Akuisisi deposit dan pinjaman SVB oleh First Citizens Bank tidak berperan besar untuk menyelesaikan masalah nomor satu yang dihadapi sistem perbankan AS saat ini: deposit meninggalkan bank-bank kecil menuju bank-bank besar atau pasar uang," kata Redmond Wong, pakar strategi di Saxo Markets, sebagaimana dilansir Reuters.

"Ada awan besar --saya tidak akan mengatakan awan gelap, tapi jelas ada awan-- dan saya pikir orang-orang setidaknya bersiap-siap untuk apa yang perlu mereka lakukan jika (gejolak perbankan) ini bergerak ke arah yang salah," kata Bart Wakabayashi, manajer cabang di State Street Tokyo, "Untuk saat ini, dolar adalah raja. Dolar memberikan suku bunga (yang tinggi), dolar itu aman. Meski mengalami aksi jual, tidak akan besar, dan akan memantul kembali."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE