Menu

Alasan Mengapa Dolar Anjok Pasca FOMC Juni 2014

SFN

Kabar dari The Fed, setelah menggelar rapat FOMC-nya pekan ini, menjadi salah satu faktor penggerak pasar yang paling berpengaruh. Alih-alih mengenjot kekuatan Dolar AS, konferensi pers Janet Yellen justru mendorong jatuh mata uang AS tersebut. Berikut ini adalah 3 alasan mengapa Pernyataan FOMC mengecewakan Dolar AS.

Kabar dari The Fed, setelah menggelar rapat FOMC-nya pekan ini, menjadi salah satu faktor penggerak pasar yang paling berpengaruh. Alih-alih mengenjot kekuatan Dolar AS, konferensi pers Janet Yellen justru mendorong jatuh mata uang AS tersebut. Berikut ini adalah 3 alasan mengapa Pernyataan FOMC Juni 2014 mengecewakan Dolar AS.



Diturunkannya Prediksi Pertumbuhan AS

Seperti yang telah diperkirakan secara luas, Bank Sentral AS kembali melanjutkan pemotongan dana pembelian aset bulanan sebanyak $10 miliar. Perekonomian AS yang belakangan ini menunjukkan penguatan, membangkitkan optimisme para pembuat kebijakan. The Fed mengestimasi bahwa ketenagakerjaan dan inflasi akan membawa kabar gembira tahun ini. Tingkat pengangguran diperkirakan akan dapat mencapai 6.0% dan inflasi tahunan dapat naik 1.7%. Namun, secara mengejutkan, prediksi tingkat pertumbuhan Negeri Paman Sam justru dipotong, dari 2.8%-3% pada bulan Maret, menjadi 2.1%-2.3%.

Tak Ada Kepastian Waktu

Jawaban Janet Yellen, Ketua The Fed, dalam menjawab pertanyaan mengenai waktu pelaksanaan suku bunga acuan tampaknya kurang memuaskan pasar. Meskipun tidak secara frontal menyanggah bahwa menguatnya perekonomian AS memungkinkan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, Yellen tampak lebih berhati-hati dalam mengutarakan informasi waktu demi menghindari blunder "sekitar enam bulan" seperti beberapa waktu lalu.

Lantas, kapan suku bunga nol The Fed akan dinaikkan? Ketua Bank Sentral AS ini lebih memilih untuk memakai istilah "pada waktu yang sesuai". Suku bunga akan tetap rendah untuk beberapa waktu setelah pembelian obligasi berakhir.

Kembalinya Minat Risiko

Fundamental telah menjadi nahkoda penggerak bagi aksi harga Dolar AS dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini seolah menjadi pertanda bahwa minat risiko memiliki andil untuk menekan mata uang lower-yielding pasca pernyataan FOMC. Ekuitas pun reli setelah Yellen mengumumkan bahwa prospek inflasi dan tenaga kerja makin baik, serta suku bunga rendah masih akan dipertahankan untuk beberapa waktu lagi.

Indeks-indeks saham Amerika pun meroket oleh kenyataan tersebut. Para investor agaknya menganggap bahwa kalimat Yellen tersebut mengandung arti bahwa dukungan ekonomi tidak akan dihapus meski prospek akan ditingkatkan. Dampaknya, para investor pun tak ragu membeli aset-aset berisiko di bursa untuk safe haven.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE