Menu

Amari: Penurunan Harga Minyak Tidak Perlu Dipertimbangkan BOJ

N Sabila

Menteri Ekonomi Jepang, Akira Amari, mengatakan bahwa Bank Sentral Jepang (BOJ) seharusnya menghapus dampak dari penurunan harga minyak dunia terhadap inflasi Jepang, mengingat target inflasi 2 persen yang disasar oleh bank sentral tersebut. Hal ini, menurut Amari, dapat mengurangi ekspektasi pelonggaran moneter yang lebih lagi dari BOJ.

Menteri Ekonomi Jepang, Akira Amari, mengatakan bahwa Bank Sentral Jepang (BOJ) seharusnya menghapus dampak dari penurunan harga minyak dunia terhadap inflasi Jepang, mengingat target inflasi 2 persen yang disasar oleh bank sentral tersebut. Hal ini, menurut Amari, dapat mengurangi ekspektasi pelonggaran moneter yang lebih lagi dari BOJ.

Minyak Tidak Perlu Dihitung

"Jika harga minyak terus melorot, seharusnya kondisi ini dianggap sebagai kondisi di luar ekspektasi," kata Amari dalam pernyataannya Jumat (11/12) pagi ini. "Yang benar seharusnya, penurunan harga minyak tidak perlu dihitung saat memutuskan apakah BOJ sudah mencapai target inflasi atau belum."

Komentar Amari tersebut dikutip oleh Reuters di tengah perhatian publik terhadap proyeksi Harga Konsumen BOJ yang belakangan ini terus digerus oleh sell-off minyak, sehingga Jepang sulit sekali keluar dari tekanan deflasi.

Dalam rapat BOJ yang telah digelar pada tanggal 30 Oktober lalu, BOJ kembali mengundurkan waktu pencapaian target inflasi 2 persen menjadi ke semester kedua tahun 2016 sehubungan dengan lemahnya harga minyak. Dan dari notulen rapatnya, diketahui sejumlah anggota dewan Bank Sentral Jepang (BOJ) juga meyakini bahwa adanya gap dalam output ekonomi (output gap) Jepang sebagai salah satu alasan mengapa negara tersebut sulit sekali mencapai target inflasi.

Menurut narasumber Reuters, BOJ mungkin dapat memangkas proyeksi inflasinya, namun hal tersebut tidak akan serta merta membuat BOJ melonggarkan stimulus. Bank sentral tersebut lebih menampakkan indikasi untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan di tengah gejolak harga komoditas global saat ini.

Terlepas dari hal tersebut, USD/JPY siang ini menguat 0.47 persen menuju 122.10. Pair ini dibuka pada 123.12 di awal pekan, namun kemudian terpuruk hingga 121.12 pada hari Rabu setelah penurunan tajam harga minyak yang memicu aksi pengalihan resiko di pasar.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE