Menu

AMRT: Laba Bersih Alfamart Anjlok 50 Persen Di Tahun 2017

A Muttaqiena

PT Sumber Alfaria Trijaya yang menjalankan Alfamart, hanya mencatat laba bersih sebesar Rp300.27 Miliar pada tahun 2017. Harga saham AMRT di bursa pun merosot.

Seputarforex.com - Tantangan yang dihadapi oleh industri ritel Indonesia saat ini rupanya bukan hanya menghimpit pusat-pusat perbelanjaan besar, melainkan juga minimarket. Pada hari Senin (2/April), PT Sumber Alfaria Trijaya (kode saham AMRT ) yang mengelola jaringan minimarket Alfamart, melaporkan bahwa laba bersih (Net Profit) yang diperolehnya mengalami penurunan drastis dalam tahun 2017. Sementara itu, harga saham AMRT bergerak mundur dari level tertinggi.

 

 

Menurut laporan keuangan terbaru, laba bersih AMRT pada tahun 2017 anjlok 50 persen dibanding tahun sebelumnya. PT Sumber Alfaria Trijaya hanya mencatat laba sebesar Rp300.27 Miliar, jauh di bawah raihan Rp601.58 miliar pada tahun 2016.

 

"Tahun lalu memang secara industri relatif cukup berat dan saya rasa bukan cuma kami saja yang mengalami. Ini hampir semua pelaku ritel yang mengalami karena ekspektasi kenaikan kami terus terang tidak tercapai, sementara biaya naiknya jelas," papar CEO PT Sumber Alfaria Trijaya, Hans Prawira, sebagaimana dikutip oleh Kompas.

 

Omzet penjualan perusahaan operator Alfamart ini sebenarnya meningkat dari Rp56.1 Triliun pada tahun 2016 menjadi Rp61.4 triliun pada tahun 2017. Akan tetapi, ada kenaikan beban-beban usaha, khususnya pada komponen gaji karyawan yang mencakup nyaris 50 persen dari total pengeluaran perusahaan, akibat kenaikan gaji minimal (UMK) setiap tahun.

Selain itu, beban pokok penjualan meningkat dari Rp45.23 Triliun menjadi Rp49.6 Triliun, dan beban utang jangka pendek naik dari Rp11.42 Triliun menjadi Rp13.05 Triliun pada tahun 2017. Secara umum, ekspektasi kenaikan penjualan tahun 2017 tak tercapai, sehingga mengakibatkan penurunan laba bersih.

Dalam beberapa bulan terakhir, harga saham AMRT telah mengalami penurunan. Harga saham AMRT diperdagangkan pada Rp610 per lembar pada tanggal 29 Maret 2018, tetapi telah melorot hingga Rp575 pada perdagangan sesi kedua hari Rabu ini (4/April). Padahal, sekitar Desember 2017 lalu, harga saham AMRT sempat mendekati kisaran tertinggi sepanjang masa pada Rp750 per lembar.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE