Menu

AS Ancam Tambah Sanksi Rusia, Minyak Di Level Tertinggi Sejak 2008

Pandawa

Harga minyak meroket hingga USD130 setelah AS dan sekutu mempertimbangkan sanksi yang lebih berat untuk Rusia dengan memblokir impor minyak Rusia. Analis memperkirakan minyak akan menyentuh USD200 per barel.

Seputarforex - Harga minyak dunia kembali melonjak pada perdagangan awal pekan (07/Maret) setelah AS dan sekutu dikabarkan sedang mempertimbangkan sanksi lebih berat untuk Rusia. Minyak Brent bahkan sempat menyentuh $137 per barel sebelum terkoreksi ke kisaran $132.60 per barel. Sementara itu, minyak WTI (West Texas Intermediate) saat ini diperdagangkan pada level $126.68 per barel setelah melonjak hingga $131.30. Secara teknikal, harga emas hitam kini berada di rekor tertinggi sejak 2008.

AS dan sekutu tengah mempertimbangkan larangan impor minyak dari Rusia dalam untuk menekan posisi Rusia yang hingga kini masih melancarkan serangan militer terhadap Ukraina.

Rusia selama ini mengekspor minyak mentah sekitar 7 juta barel per hari (bph) atau 7 persen dari kebutuhan harian global. Sehingga, larangan impor minyak Rusia secara penuh dikhawatirkan dapat mengguncang supply dan demand.

Di sisi lain, Rusia menuntut kepada AS dan sekutu untuk tidak merugikan perdagangan Moscow dengan Iran. Menanggapi tuntutan tersebut, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa sanksi yang dikenakan pada Rusia atas invasi Ukraina tidak akan ada hubungannya dengan prospek kesepakatan nuklir dengan Iran.

"Rusia mungkin berniat menggunakan Iran sebagai jalan menghindari sanksi Barat. Jaminan tertulis yang memungkinkan Rusia melakukannya mungkin jauh melampaui apa yang bisa ditawarkan Washington di tengah perang skala penuh di Ukraina," kata Henry, analis Eurasia Group.

Analis Bank of America mengatakan jika sebagian besar ekspor minyak Rusia terputus akibat sanksi Barat, mungkin pasar akan kekurangan 5 juta barel atau bahkan lebih besar. Apabila skenario ini terjadi dan tidak ada intervensi penambahan output dari OPEC, maka harga minyak berpotensi menyentuh $200 per barel.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE