Menu

AS Blokir Perusahaan China, Prospek Kesepakatan Dagang Kian Suram

Brianika

Pertemuan awal AS-China pada awal pekan ini belum menghasilkan sinyal perdamaian. Peluang kesepakatan justru meredup setelah pemerintah AS memblokir beberapa perusahaan China.

Seputarforex.com - Negosiasi dagang AS-China menjadi pusat perhatian pasar di sepanjang pekan ini. Sebagai pembuka, pertemuan tingkat deputi belum menunjukkan sinyal kemajuan yang berarti. Pembicaraan itu justru diiringi dengan perkembangan negatif yang bisa menjauhkan AS-China dari kesepakatan.

 

AS Blacklist Perusahaan China

Pada hari Senin (07/Oktober), Departemen Perdagangan AS mem-blacklist puluhan perusahaan China, atas dasar pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dilakukan oleh otoritas China terhadap kaum minoritas di wilayahnya. Entitas-entitas yang masuk dalam daftar hitam tersebut dilarang membeli bahan produksi dari AS tanpa persetujuan pemerintah.

China dicurigai telah menyalahgunakan wewenangnya untuk mengintai, menindas, dan menahan kelompok-kelompok tertentu seperti Uighurs, Kazakhs, dan Muslim yang tinggal di teritorinya. Dengan aksi blacklist yang dilancarkan, pemerintah AS ingin menunjukkan bahwa mereka tidak mendukung sikap sewenang-wenang tersebut.

Belum ada pernyataan resmi dari China terkait pemblokiran perusahaan yang dilakukan oleh AS. Ironisnya, meski menghadapi pembatasan baru dari AS, China justru dikonfirmasi telah menaikkan volume impor produk pertanian AS. Departemen Pertanian AS melaporkan bahwa pihaknya sudah mengekspor kedelai sebanyak 3.5 juta ton ke China sejak awal September. Sebelumnya, China memang sempat membatasi pembelian produk pertanian dari AS selama perang dagang berlangsung.

 

Trump Tuntut Kesepakatan Penuh

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia cukup optimis terhadap prospek negosiasi dengan China pada pekan ini. Namun, ia bersikeras tidak menginginkan kesepakatan yang setengah-setengah. Menurutnya, masih banyak hal yang perlu dibicarakan lebih lanjut.

"Kami pikir harus ada perubahan yang perlu dilakukan secara substansial," kata Trump menanggapi pertemuan tingkat tinggi yang akan digelar minggu ini.

Saat ditanya lebih lanjut terkait hasil pertemuan pekan ini, Trump merespon, "Mungkin sesuatu terjadi? Saya kira, mungkin. Siapa yang tahu. Tapi saya pikir tidak mungkin." Ia juga berharap China menemukan solusi tepat untuk menanggapi protes politik yang berujung ricuh di Hongkong, karena ada kemungkinan hal tersebut dapat mempengaruhi hasil negosiasi AS-China.

"Jika terjadi sesuatu yang lebih buruk, saya pikir itu akan memperburuk negosiasi," kata Trump menanggapi pertanyaan wartawan di White House, sebagaimana dilansir di Reuters.

Kalau memang tidak ada hasil dalam kesepakatan pekan ini, Trump mengatakan kenaikan tarif barang impor China menjadi 30% akan diberlakukan mulai 15 Oktober.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE