Menu

AS Dan China Wacanakan Pembatalan Tarif Impor

Nadia Sabila

AS dan China dikabarkan sepakat untuk mencabut bea impor barang yang telah diterapkan terhadap satu sama lain, meski belum ada kepastian kapan akan dilaksanakan.

Seputarforex.com - Wacana pembatalan bea impor AS-China diungkapkan oleh para pejabat kedua negara pada hari Jumat (08/November) dini hari tadi. Walaupun belum ada keterangan waktu yang pasti, tetapi pasar langsung menyambut positif kabar tersebut, dengan harapan kesepakatan akan segera tercapai.

Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa pihaknya dan AS telah setuju untuk membatalkan tarif-tarif impor meski melalui beberapa fase. Namun demikian, mereka tidak menjanjikan kapan kesepakatan tersebut akan diteken.

"Perang dagang dimulai dengan tarif impor, dan seharusnya diakhiri dengan pembatalan tarif impor," tutur Juru Bicara Mendag China, Gao Feng.

Sedangkan dari pihak AS, hal yang sama baru diutarakan oleh seorang nara sumber anonim terpercaya, karena Kemenkeu AS sendiri masih menolak berkomentar dan US Trade Representatives pun belum memberi tanggapan.

Menurut Reuters, pejabat anonim tersebut mengiyakan rencana pencabutan tarif sebagai bagian dari kesepakatan dagang Fase Satu yang akan ditandatangani oleh Presiden Donald Trump dan Xi Jinping pada pertemuan bulan Desember mendatang.

 

Penasihat Ekonomi AS Menentang Pembatalan Bea Impor

Sayang, wacana tersebut diekspektasikan menemui banyak rintangan dan memerlukan banyak usaha. Bahkan, sejumlah penasihat ekonomi baik di dalam maupun di luar Gedung Putih sudah mementahkannya.

Michal Pillsbury, salah seorang penasihat ekonomi di luar Gedung Putih, mengatakan bahwa belum ada kesepakatan yang spesifik mengenai pencabutan tarif impor tersebut. Selain itu, pembatalan tarif dikhawatirkan justru akan membuat reputasi AS menurun, sebab AS sendiri masih ambigu untuk menentukan kapan perubahan kebijakan tersebut bisa dilaksanakan dan tarif mana yang akan dicabut.

"Tidak ada perjanjian spesifik untuk pencabutan tarif. Pihak Amerika masih ambigu tentang waktu dan tarif mana yang akan dihapus. China pun tampaknya hanya berharap-harap saja, dan sedang berusaha untuk menenangkan para 'hardliners' dalam negeri mereka, dengan mengatakan bahwa suatu hari nanti, tarif akan dihapus," kata Pillsbury.

Setelah berita tersebut, Dolar AS menguat terbatas. Saat berita ini ditulis di awal sesi perdagangan Asia, USD/JPY diperdagangkan di posisi 109.34, kokoh di level tinggi tiga pekan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE