Menu

AS Rencanakan Serangan Militer Ke Suriah, Dolar Melemah

N Sabila

Setelah gejolak perang dagang AS-China mereda, kini pasar dikhawatirkan oleh rencana serangan militer AS ke Suriah. Dolar yang tadinya menguat, kembali melemah.

Seputarforex.com - Dolar AS melemah terhadap mata uang-mata uang mayor sejak pagi hingga sesi perdagangan Rabu (11/Apr) sore ini. Kondisi tersebut merupakan pembalikan dari penguatan yang tercapai pasca pidato Presiden China kemarin. Penurunan Dolar kali ini disebabkan oleh keresahan pasar akan masalah Suriah.

 

Perang Dagang AS-China Mereda, AS-Rusia Memanas Karena Suriah

Kekhawatiran akan perang dagang AS-China mulai mereda setelah kepala negara dua negara tersebut memberikan klarifikasi. Presiden Xi berpidato untuk menciptakan perekonomian China yang lebih terbuka dan berencana menurunkan bea impor otomotif. Sedangkan Presiden AS, Donald Trump, menyampaikan apresiasinya terhadap pidato Presiden Xi. Melalui akun Twitternya, Trump berterimakasih karena Xi Jinping telah menyampaikan kata-kata yang baik serta pencerahan dalam sektor kekayaan intelektual dan teknologi. Dengan demikian, tensi perang dagang AS-China pun mendingin.

 

 

Setelah perang dagang, kini pasar dihadapkan pada gejolak politik lain yakni Suriah. AS dan sekutunya sedang menyusun rencana untuk melancarkan serangan militer ke Suriah di akhir pekan ini, sebagai respon atas kecurigaan kepemilikan senjata kimia oleh presiden negara Timur Tengah tersebut. Sebaliknya, Rusia justru mendesak AS agar tidak melakukan serangan militer.

Dalam rapat Dewan Keamanan PBB Selasa (10 April) lalu, perwakilan Rusia dan AS berselisih tentang serangan senjata gas beracun yang diduga dilancarkan oleh Bashar al-Assad akhir pekan kemarin. AS merasa perlu memberikan hukuman terhadap al-Assad atas hal ini, tetapi Rusia menentang keras rencana tersebut. Negara pimpinan Vladimir Putin itu terhitung sudah 12 kali memveto keputusan DK PBB yang terkait dengan konflik Suriah.


USD/JPY Bisa Tertekan Di Bawah 108

Dolar AS yang diburu setelah meredanya perang dagang, kini kembali ditinggalkan. Para investor kembali ke aset-aset safe haven seperti Yen begitu gejolak geopolitik Suriah meningkat. USD/JPY turun 0.15 persen dan diperdagangkan di posisi 106.95, dari 107.03. Di sisi lain, EUR/USD naik dan diperdagangkan di angka 1.2376.

Stephen Innes, analis OANDA mengatakan pada Reuters bahwa USD/JPY diperkirakan akan terus berada di bawah level 108 dalam jangka pendek. Pasalnya, kemungkinan perang dagang memang mereda, tetapi belum berakhir. Gejolak gepolitik Suriah, menurut Innes juga akan menekan Dolar AS di bawah 108 yen.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE