Menu

AS Temukan Titik Terang Untuk Cegah Gagal Bayar Utang Bulan Ini

A Muttaqiena

Kinerja greenback terhadap mata uang-mata uang mayor cenderung beragam, tapi indeks dolar AS bertahan dalam rentang tertinggi sejak November 2020.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) terpantau melemah tipis pada perdagangan hari ini (7/Oktober), tetapi masih bertahan dalam rentang tertinggi sejak November 2020. Kinerja greenback terhadap mata uang-mata uang mayor cenderung beragam. Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa, dolar AS terus menekan euro pada rentang terendah 14 bulan di bawah kisaran 1.1570. USD/JPY terkoreksi ke kisaran 111.30-an, tetapi GBP/USD tergelincir ke bawah ambang 1.3600 lagi.

Sejumlah faktor mendukung ketangguhan dolar AS. Pertama, kenaikan harga-harga komoditas energi yang memicu krisis energi di benua Eropa. Kedua, adanya kemungkinan bank sentral AS (The Fed) untuk menaikkan suku bunga lebih cepat jika inflasi bercokol dalam kurun waktu lebih lama. Ketiga, laporan ADP Non-farm Employment Change menunjukkan data lebih baik dari ekspektasi, sehingga meningkatkan antusiasme pasar menjelang rilis data Non-farm Payroll AS besok.

"Pergeseran hawkish baru-baru ini di The Fed, ditambah dengan berlanjutnya sikap dovish European Central Bank dan Bank of Japan semestinya menjaga dolar tetap kuat setidaknya hingga akhir tahun," kata Masayuki Kichikawa, kepala strategi makro di Sumitomo Mitsui Asset Management. Kichikawa juga menilai dolar AS dalam perannya sebagai safe haven akan diuntungkan oleh harga energi yang mahal dan kekhawatiran tentang berlanjutnya perlambatan ekonomi China sepanjang 2021.

Sementara itu, kegelisahan seputar batas utang AS yang bakal kedaluwarsa pada pertengahan Oktober ini semakin mereda. Mitch McConnell, pemimpin kubu Republik di Senat AS, kemarin mengajukan ide bahwa partainya bakal memperbolehkan perpanjangan batas utang federal sampai Desember. Sejumlah senator dari kubu Demokrat menyatakan akan menyambut baik tawaran tersebut, meskipun pimpinan partai dan Gedung Putih belum mengungkapkan tanggapan mereka.

"Perpanjangan ini dapat melonggarkan sejumlah risiko di sisi atas yang mengancam USD dalam jangka pendek, tetapi akan dibutuhkan sebuah perjanjian yang lebih tegas daripada sekedar penundaan ke lain waktu untuk menghapus risiko di sisi atas USD," papar pakar strategi dari Commonwealth Bank of Australia, dalam sebuah catatan untuk klien yang dikutip oleh Reuters.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE