Menu

AUD Ditekan Apresiasi Greenback Dan Jatuhnya Harga Perumahan

A Muttaqiena

AUD/USD tertekan karena kondisi sektor perumahan Australia yang kian memburuk dikhawatirkan bisa memicu pemangkasan suku bunga RBA dalam waktu dekat.

Pasangan mata uang AUD/USD ambruk pada akhir sesi New York hari Kamis lalu, setelah Dolar AS terapresiasi pesat akibat data Gross Domestic Product (GDP) Amerika Serikat kuartal IV/2018 yang dirilis mengungguli ekspektasi. Pasca publikasi data PMI Caixin pada sesi Asia tadi pagi (1/Maret), Aussie sempat menanjak sedikit, tetapi kembali melandai ke kisaran 0.7095 saat berita ini ditulis pada awal sesi Eropa. Pasalnya, kondisi sektor perumahan Australia yang kian memburuk dikhawatirkan bisa memicu pemangkasan suku bunga RBA dalam waktu dekat.

 

Apreasiasi Dolar AS Lumpuhkan Aussie

Dolar Australia mulai menderita peningkatan tekanan bearish pada hari Kamis sehubungan dengan merosotnya minat risiko di tengah eskalasi konflik India-Pakistan. Selanjutnya, Aussie-Dolar merosot tajam setelah merebaknya laporan bahwa GDP Amerika Serikat tumbuh melampaui ekspektasi selama tiga bulan terakhir tahun 2018.

"Hasil GDP AS kuartal IV yang melampaui ekspektasi dengan mencatat pertumbuhan tahunan 2.6 persen tak bisa diabaikan," kata Ray Attrill, pimpinan pakar strategi forex di National Australia Bank, sebagaimana dikutip oleh Business Insider Australia. Lanjutnya, "(Data GDP AS) itu hampir berperan sepenuhnya dalam memperkuat Dolar AS setelah jatuh (pada awal perdagangan hari Kamis -red)."

Sebelumnya, data GDP AS diperkirakan hanya akan tumbuh 2.2 persen saja selama kuartal IV/2018. Karenanya, laporan cemerlang GDP AS spontan mendongkrak Greenback versus mata uang-mata uang mayor lainnya. Apalagi, inflasi Core PCE yang menjadi acuan inflasi utama bagi Federal Reserve, juga berhasil melaju 1.7 persen versus ekspektasi 1.6 persen.

 

Harga Rumah Merosot Tajam

Di sisi lain, berbagai indikasi menunjukkan bahwa kemunduran sektor perumahan dan konsumsi masyarakat Australia bisa berdampak luas. Data yang dirilis oleh CoreLogic hari ini menunjukkan harga perumahan di seluruh negeri merosot lagi sebesar 0.7 persen pada bulan Februari, setelah anjlok 1 persen pada bulan Januari. Padahal, bank sentral Australia ( Reserve Bank of Australia/RBA ) sebelumnya telah memperingatkan bahwa jatuhnya harga lebih lanjut bisa melumpuhkan kesejahteraan dan belanja rumah tangga.

"Kami memperkirakan harga perumahan jatuh dobel 14 persen, sudah melewati puncak, menciptakan kemungkinan sebuah efek negatif kekayaan rumah tangga bagi konsumsi," ujar ekonom George Tharenou dari UBS. Ia menambahkan, " Kami mengekspektasikan GDP untuk nyata melambat ke bawah tren 2.3 persen dalam 2019, pengangguran meningkat dan RBA memangkas (suku bunga) pada November, dan ada kemungkinan pelonggaran (moneter) lebih dini. "


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE