Menu

AUD/USD Berusaha Menguat Didukung Yuan China

Pandawa

Dolar Australia berjuang menguat di awal pekan ini, setelah akhir minggu lalu diguncang oleh volatilitas Yuan China.

Akhir pekan lalu (25/Oktober), Dolar Australia sempat melemah ke level terendah sejak Februari 2016 terhadap Dolar AS. Namun, penurunan tersebut segera terhapus dengan rebound AUD, yang kemudian mengakhiri perdagangan akhir pekan di level yang lebih tinggi. Pergerakan AUD/USD yang cukup volatile tersebut dipengaruhi oleh kinerja mata uang Yuan China.

 

Pemerintah China Berjuang Melawan Spekulator

Akhir pekan lalu, Yuan China sempat merosot tajam hingga ke level terendah sejak krisis finansial global pada tahun 2008 silam. Namun, pelemahan itu tidak berlangsung sepanjang hari, karena Yuan mulai menguat kembali di penghujung sesi perdagangan hari Jumat. Kenaikan ini rupanya dipicu oleh Deputi Gubernur bank sentral China (PBoC), Pan Gongsheng, yang menegaskan bahwa pemerintah China akan memerangi para spekulator yang memperlemah nilai Yuan.

"Untuk mereka yang mencoba menjual Renminbi, kami sudah pernah melawan mereka secara langsung, sehingga kita sudah saling mengenal satu sama lain. Saya rasa ini masih segar dalam ingatan kami semua," kata Pan Gongsheng dalam sebuah konferensi pers di Beijing.

 

Laporan GDP AS Tak Pengaruhi Dolar Australia

Laporan GDP AS kuartal ketiga tumbuh sebesar 3.5 persen, lebih baik dibandingkan ekspektasi ekonom untuk pertumbuhan 3.3 persen. Akan tetapi, rilis data tersebut tidak mampu menekan Dolar Australia yang tengah menguat di sesi New York Jumat kemarin. Tidak hanya terhadap USD, penguatan AUD pada Jumat lalu juga terjadi terhadap major currencies.

Hal itu dapat terlihat dari posisi Dolar Australia terhadap mata uang utama pada pembukaan pasar Sydney tadi pagi. AUD menguat 0.15 persen terhadap Yen, naik 0.31 persen terhadap Euro, menguat 0.22 persen terhadap Sterling, dan menguat 0.39 persen terhadap Dolar Kanada.

Sementara itu, AUD/USD naik 0.07 persen ke 0.70937 saat berita ini ditulis:

Selain volatilitas Yuan, pergerakan Dolar Australia juga dipengaruhi oleh kebangkitan mata uang Emerging Markets (negara berkembang), dan naiknya harga bijih besi yang merupakan komoditas ekspor unggulan dari Negeri Kangguru.

Akan tetapi, penguatan Dolar Australia di awal pekan ini terancam oleh sentimen pasar yang kurang menguntungkan. Hal ini karena tidak ada rilis data ekonomi penting pada hari Senin ini (29/Oktober), sehingga Dolar Australia berpotensi kembali melemah jika tidak ada katalis positif.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE