Menu

AUD/USD Kembali Lanjutkan Rebound Di Awal Pekan

Pandawa

Dolar Australia mengawali pekan dengan menguat ke level tertinggi sejak Desember 2018, melanjutkan rebound yang sudah terjadi sejak Jumat minggu lalu.

Penguatan Dolar Australia pagi ini (07/Januari) terkonfirmasi berdasarkan data yang dihimpun pada pembukaan pasar Sydney beberapa saat lalu. Pair AUD/USD menguat 0.15 persen, kemudian diikuti oleh AUD/JPY yang menguat 0.30 persen. Dolar Australia diketahui juga menguat 0.23 persen terhadap Yuan, naik 0.16 persen terhadap Euro, menguat 0.25 persen terhadap Sterling, dan menguat tipis 0.07 persen terhadap Dolar NZ.

Kenaikan AUD ini berbanding terbalik dari situasi pada hari Kamis minggu lalu, ketika Dolar Australia sempat tergelincir ke level terendah sejak 2009, karena dipicu oleh gejolak pasar ekuitas AS yang juga berdampak pada kejatuhan harga komoditas. Dolar Australia kemudian langsung rebound pada hari Jumat (04/Januari) dan berlanjut hingga sesi Asia pagi ini. Secara keseluruhan, AUD/USD saat ini telah rebound sebesar 6.5 persen dari level terendahnya pekan lalu.

 

Data NFP Tidak Banyak Membantu Dolar AS

Laporan data ketenagakerjaan AS yang kokoh selama bulan Desember ternyata tidak banyak membantu pergerakan Dolar. Hal ini karena tak lama setelah rilis data NFP dan upah yang di atas ekspektasi, Ketua Fed Jerome Powell mengungkapkan pernyataan yang cenderung dovish dalam pidatonya.

Powell menyiratkan bahwa di tahun 2019, The Fed akan lebih berhati-hati menyusun outlook, dan bahwa pertumbuhan Inflasi yang teredam (muted inflation) bisa memberi ruang bagi bank sentral untuk memantau bagaimana perekonomian berjalan. Besar kemungkinan, The Fed bakal mengerem kenaikan suku bunga acuan tahun ini.

 

AUD: From Zero To Hero

"Jika pernah ada mata uang yang berubah dari Zero menjadi Hero dalam kurun waktu 24 jam, maka itu adalah Dolar Australia sepanjang perdagangan hari Kamis dan Jumat pekan lalu,"kata Ray Attrill, Kepala Strategi FX di National Australia Bank.

Menurutnya, selain komentar dovish Jerome Powell, reli yang terjadi pada Dolar Australia juga dipengaruhi oleh langkah People's Bank of China (PBoC). Bank sentral tersebut memang melakukan pelonggaran kebijakan moneter beberapa waktu lalu.

"China mengumumkan pemotongan Reserve Requirement Ratio sebesar 1 persen dan akan berlaku untuk semua Bank di negeri tersebut. Sepanjang tahun ini, PBoC diperkirakan akan melakukan empat kali pemangkasan RRR, masing masing sebesar 100 basis poin," kata Attrill.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE