Menu

AUD/USD Kian Melemah, Abaikan Data Positif Ketenagakerjaan

Pandawa

Dolar Australia gagal mendapat momentum penguatan dari data ketenagakerjaan, karena dipicu oleh masih kentalnya sentimen risk-off terkait pandemi corona.

Seputarforex.com - Pergerakan mata uang Dolar Australia belum menunjukkan sinyal pemulihan terhadap Dolar AS pada perdagangan Asia hari Kamis (19/Maret), karena masih tertekan oleh sentimen risk-off pelaku pasar di tengah pandemi Corona yang sudah menginfeksi lebih dari 200,000 orang di seluruh dunia. Pada saat berita ini ditulis, pair AUD/USD berada di kisaran 0.56985, melemah 1.24 persen dari level Open harian.

 

Data Ketenagakerjaan Australia Gagal Dukung AUD

Pagi ini, Departemen Statistik Australia (ABS) merilis data Employment Change yang bertambah sebanyak 26.7k pada bulan Februari, melampaui ekspektasi kenaikan 6.3k, dan lebih baik dari kenaikan 12.9k pada bulan Januari lalu. Pertumbuhan bulan lalu sebagian besar disumbang oleh kategori pekerjaan paruh waktu (part-time) yang bertambah 20.0k, sementara kategori pekerjaan full-time bertambah 6.7k.

Solidnya sektor ketenagakerjaan Australia semakin dipertegas oleh rilis tingkat pengangguran yang turun 0.2 persen menjadi 5.1 persen pada bulan lalu. Hal ini mematahkan ekspektasi ekonom yang memprediksi tingkat pengangguran akan tetap berada di level 5.3 persen.

Namun, penyebaran virus Corona yang semakin mengkhawatirkan telah memicu lonjakan permintaan terhadap mata uang safe haven , terutama Dolar AS. Kondisi ini tak ayal membuat mata uang komoditas yang notabene berisiko tinggi seperti AUD, CAD, dan NZD diterpa aksi jual masif. Hal ini terkonfirmasi oleh pelemahan Dolar Australia yang mencapai 7.8 persen sejak awal pekan ini. Bahkan data ketenagakerjaan yang biasanya berdampak tinggi pun, tak mampu mengangkat posisi AUD saat ini terhadap USD.

Fokus investor selanjutnya akan tertuju pada pernyataan Gubernur Philip Lowe pada tengah hari nanti. Pasar masih menunggu respon Lowe dalam menyikapi pandemi virus Corona yang diprediksi akan memicu terjadinya resesi global, termasuk apakah RBA akan menggelontorkan stimulus masif mengikuti langkah The Fed dan ECB.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE