Menu

AUD/USD Naik Tipis Jelang Pengumuman Suku Bunga RBA

Pandawa

Dolar Australia terpantau sedikit naik terhadap Greenback, saat fokus Investor tengah tertuju pada rilis suku bunga RBA, yang dijadwalkan akan diumumkan pada siang nanti.

Dolar Australia naik tipis terhadap Greenback pada sesi perdagangan Asia hari Selasa (7/8), saat fokus Investor tengah tertuju pada rilis suku bunga RBA (Reserve Bank of Australia) yang dijadwalkan akan diumumkan pada siang nanti. Saat berita ini ditulis, pair AUD/USD diperdagangkan pada level 0.7391 atau berada di atas harga Open harian di 0.7386.

Bank Sentral Australia (RBA) diprediksi tetap akan mempertahankan suku bunga acuan di level 1.5 persen. Jika proyeksi ini terealisasi, maka RBA akan mempertahankan suku bunga di rekor terendah untuk ke-24 kalinya dalam 24 bulan terakhir. Sebagian besar analis berpendapat bahwa pengumuman suku bunga RBA siang ini tidak akan cukup untuk mendorong AUD menguat lebih jauh.

"Kami memperkirakan tidak akan ada perubahan dalam pengumuman suku bunga RBA bulan ini. Namun pernyataan terkait Inflasi masih menjadi fokus pasar setelah rilis CPI kuartal kedua yang mengecewakan. Pergerakan AUD saat ini terlihat cukup datar, dan menurut kami hanya Statement RBA yang di luar dugaan yang mampu memberikan dampak signifikan terhadap Dolar Australia," kata Daniel Been, Kepada Riset FX di Australia & New Zealand Banking Group.

 

Inflasi Rendah Hambat Kenaikan Rate RBA

Setelah selama dua tahun terakhir bertahan dengan kebijakan moneter longgar, Bank Sentral Australia telah berulang kali mengatakan bahwa Inflasi yang rendah (di bawah target) dan utang sektor rumah tangga yang memburuk telah menghambat rencana RBA untuk menaikkan biaya pinjaman lebih tinggi.

Perlu diketahui, tingkat Inflasi Australia tetap berada di bawah target dalam beberapa tahun terakhir. Kenaikan Inflasi yang berada di atas level 2 persen terjadi beberapa kali dalam periode tersebut, tapi tidak mampu bertahan secara konsisten dan selalu kembali turun di bawah ambang batas RBA.

Rilis Inflasi terakhir menunjukan kenaikan cukup impresif, mencapai 2.1 persen selama kuartal kedua 2018, walaupun sebenarnya masih berada di bawah ekspektasi 2.2 persen. Pasar masih terus memantau apakah tingkat tekanan harga konsumen tetap bertahan di atas 2 persen dalam waktu lama, atau kembali merosot di bawah target seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

"AUD tidak memiliki katalis untuk bergerak lebih tinggi, paling tidak karena beberapa data ekonomi domestik kurang mendukung RBA untuk melakukan Rate Hike. Salah satunya adalah rilis CPI Q2 yang di bawah ekspektasi. Ditambah lagi, stimulus China gagal mendorong Aussie naik sebelumnya," kata Been. Sementara itu, Paul Dales, Ekonom di Capital Economics, berpendapat jika suku bunga RBA bisa akan tetap 1.5 persen untuk 12 hingga 18 bulan lagi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE