Menu

AUD/USD Rebound Setelah Ditekan Kekhawatiran Soal Renminbi

A Muttaqiena

Dolar Australia menguat kembali setelah bank sentral China tak menunjukkan hasrat untuk mendevaluasi Renminbi.

Pasangan mata uang AUD/USD sempat mencetak rekor terendah 0.6689 dalam perdagangan hari ini (26/Agustus), tetapi telah rebound hingga level 0.6750 pada perdagangan sesi Eropa. Tekanan terhadap Aussie sebelumnya disebabkan oleh kekhawatiran pasar mengenai kemungkinan China mendepresiasi nilai tukar mata uangnya sendiri. Namun, posisinya langsung pulih setelah bank sentral China tak melakukan intervensi apapun hingga akhir jam kerja Asia. Komentar positif Presiden AS Donald Trump di ajang G7 juga mendorong pemulihan lebih lanjut.

Grafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

Pada hari Jumat, China mengumumkan penerapan tarif balasan atas USD75 Miliar barang yang diimpor dari Amerika Serikat, akan diberlakukan mulai tanggal 1 September dan 15 Desember. Pengumuman tersebut langsung dibalas oleh Presiden AS Donald Trump dengan rencana peluncuran tarif tambahan atas USD550 Miliar produk yang diimpor dari negeri Panda, serta menghimbau perusahaan-perusahaan AS agar segera keluar dari China.

Eskalasi konflik dagang AS-China tersebut memicu aksi risk-off marak di pasar keuangan global hingga hari Senin ini . Bursa-bursa saham dunia rontok, sementara aset-aset berisiko lebih tinggi mengalami tekanan hebat. Namun, otoritas moneter di berbagai negara agaknya mengambil sikap lebih kalem. Bank sentral China (PBoC) sempat dikhawatirkan bakal mendevaluasi nilai tukarnya, tetapi mereka ternyata tak mengambil tindakan seperti itu, walaupun Yuan anjlok ke level terendah sejak 11 tahun terakhir. Para pejabat bank sentral yang menghadiri simposium Jackson Hole juga menyampaikan komentar netral.

Dalam pidato pada hari Minggu di Jackson Hole, Philip Lowe mengutarakan bahwa bank sentral memiliki kemampuan terbatas untuk menanggulangi gejolak ekonomi global yang diakibatkan oleh eskalasi ketidakpastian politik. Katanya, "Kebijakan moneter tidak bisa mendorong pertumbuhan jangka menengah. (Apabila mengubah kebijakan moneter) kita hanya berisiko menaikkan harga aset saja."

Lowe menambahkan, pemerintah di berbagai negara bisa menggalakkan investasi infrastruktur dan reformasi struktural untuk mencapai efek lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi, dibandingkan memangkas suku bunga. Sayangnya, menurutnya, para politisi enggan bertindak.

Secara tidak langsung, Lowe mengisyaratkan keengganannya untuk memangkas suku bunga lagi, sembari mendesak para politisi agar mengakhiri beragam konflik politik serta meluncurkan stimulus fiskal. Hal ini senada dengan muatan pidato Ketua Fed Jerome Powell yang disampaikan sehari sebelumnya dalam forum yang sama.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE