AUD/USD Tak Terpengaruh Turunnya Kepercayaan Bisnis Australia |
Rilis buruk data Kepercayaan Bisnis tidak berdampak signifikan terhadap AUD/USD. Pair tersebut cenderung bergerak dalam range sempit sejak sesi sebelumnya.
Pada hari Selasa (10/Desember) pagi, National Australian Bank merilis Indeks Kepercayaan Bisnis yang merosot dari 2 menjadi 0 di bulan November. Secara garis besar, rilis Kepercayaan bisnis bertahan di level rendah dalam beberapa bulan terakhir setelah mengalami penurunan signifikan sejak pertengahan 2018 hingga awal 2019.
Dalam rincian data kepercayaan bisnis yang dirilis pagi ini, indeks untuk sektor konstruksi dan manufaktur cukup stabil setelah mengalami penurunan besar sebelumnya. Sementara itu, sektor pertambangan mengalami penurunan signifikan karena dipicu oleh kemerosotan harga komoditas. Berdasarkan cakupan wilayah, kepercayaan bisnis tertinggi berada di negara bagian New South Wales (NSW) dan Tasmania, sementara Queensland berada di tingkat terendah.
Lowe: GDP Australia Sesuai Harapan
Beberapa jam sebelum rilis Indeks Kepercayaan Bisnis oleh NAB, Gubernur RBA Philip Lowe berkesempatan menyampaikan pandangannya terhadap kondisi perekonomian terkini. Ia berpendapat bahwa rilis GDP kuartal III secara umum telah sesuai dengan harapan dewan Bank Sentral.
Meski meyakini jika kepercayaan konsumen yang membaik akan berdampak positif terhadap belanja konsumen, orang nomor satu di RBA itu juga menegaskan bahwa utang rumah tangga yang membengkak telah membatasi minat belanja masyarakat. Lebih jauh, Lowe juga mengatakan bahwa pelemahan yang terjadi pada konsumsi rumah tangga merupakan "kejutan" yang menekan pertumbuhan GDP kuartal ketiga.
AUD/USD Menguat Terbatas
Rilis data Kepercayaan Bisnis yang berada di bawah ekspektasi dan pernyataan Philip Lowe yang sudah diantisipasi oleh pasar tidak berdampak besar terhadap pergerakan Dolar Australia. Pair AUD/USD justru bergerak menguat terbatas dan saat ini berada di kisaran 0.6830, berusaha menjauhi level terendah harian di 0.6818.
Secara umum, Dolar Australia bergerak dalam range sempit sejak perdagangan hari Senin kemarin (09/Desember). Hal ini mencerminkan pelaku pasar yang masih mewaspadai prospek deal dagang AS-China fase satu dan tenggat waktu 15 Desember yang merupakan jadwal kenaikan tarif impor barang-barang China.