Menu

AUD/USD Tergelincir Meskipun Inflasi China Cerah

N Sabila

Menurut analis, para trader Dolar Australia akan lebih fokus pada laporan-laporan dalam negeri Australia yang akan dirilis dalam minggu ini, utamanya data Employment Change.

Seputarforex.com - Dolar Australia tergelincir di sesi perdagangan Senin (16/Oktober) pagi ini, meskipun China melaporkan data inflasi yang lebih baik daripada ekspektasi. China merupakan negara tujuan ekspor utama bagi Australia, sehingga data ekonominya sedikit banyak akan berpengaruh pada nilai tukar Dolar Australia. AUD/USD diperdagangkan pada angka 0.7877, menuruni puncak sejauh 0.25 persen dari sesi sebelumnya.



Indeks CPI China mengalami kenaikan 1.6 persen pada bulan September (YoY), sesuai dengan ekspektasi. Dalam basis bulanan (MoM), kenaikan CPI China mencapai 0.5 persen, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 0.4 persen. Sementara itu, Indeks Inflasi Produsen (PPI) China, melonjak 6.9 persen pada bulan September (YoY), jauh melampaui ekspektasi kenaikan 6.3 persen.

China telah membukukan data-data ekonomi yang cukup kuat tahun ini, menjelang rapat Partai Komunis di Beijing akhir pekan nanti. Menurut Zhou Xiaochuan dari PBoC, China diperkirakan akan mencetak pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen di semester kedua pada tahun ini sehubungan dengan pesatnya belanja masyarakat. Di semester pertama, GDP China tercatat pada angka 6.9 persen.


AUD/USD Fokus Pada Rilis Domestik

Kendati demikian, apiknya data ekonomi China rupanya tak cukup untuk membuat Dolar Australia mempertahankan relinya terhadap Dolar AS. Menurut analisa dari DailyFx, para trader Dolar Australia akan lebih fokus pada laporan-laporan dalam negeri Australia yang akan dirilis dalam minggu ini. Yang paling dinantikan adalah data Ketenagakerjaan (Employment Change) yang akan diumumkan pada hari Kamis mendatang.

Aussie sedikit berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan terakhir akibat diferensiasi kebijakan moneter antara The Fed AS dengan Bank Sentral Australia (RBA). The Fed diketahui masih hawkish dan akan menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya pada bulan Desember mendatang. Sebaliknya, RBA justru enggan untuk menaikkan tingkat suku bunganya serta masih mengkhawatirkan dampak buruk dari penguatan nilai tukar Dolar Australia.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE