Menu

AUD/USD Tergenjot Naik, Apiknya Ketenagakerjaan Australia Diragukan

N Sabila

Dolar Australia merangkak naik hingga lebih dari dua pertiga dari angka sebelumnya setelah rilisnya data pengangguran Australia di hari Kamis (10/12) pagi ini. Tingkat pengangguran Negeri Kangguru jeblok hingga 5.8 persen pada bulan November, lebih rendah daripada ekspektasi 5.9 persen.

Dolar Australia merangkak naik hingga lebih dari dua pertiga dari angka sebelumnya setelah rilisnya data pengangguran Australia di hari Kamis (10/12) pagi ini. Tingkat pengangguran Negeri Kangguru jeblok hingga 5.8 persen pada bulan November, lebih rendah daripada ekspektasi 5.9 persen.


Sedangkan, jumlah orang yang bekerja mengalami peningkatan 71,400 di bulan yang sama, jauh lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi penurunan 10,000 yang diprediksi oleh para ekonom. Jumlah lapangan kerja purnawaktu bertambah hingga 41,600 sementara lapangan kerja paruh waktu juga turut meningkat hingga 29,700.

AUD/USD melejit menuju 0.733 naik 0.95 persen dari posisi 0.7242 sesaat sebelum data ketenagakerjaan Australia tersebut dirilis. Sebelumnya, ada pula data mengenai ekspektasi inflasi Australia yang dirilis oleh Melbourne Institute (MI) yang tercatat pada kisaran 4.0 persen, naik dari 3.5 persen pada bulan November.

Para Pengamat Skeptis Pada Data ABS

Menanggapi data ketenagakerjaan Australia bulan November tersebut, Paul Dales, Kepala Ekonom Capital Economics Australia dan New Zealand, mengungkapkan pernyataan yang skeptis. "Keajaibain atau fatamorgana?" tanya Dales yang dikutip oleh Bloomberg. Menurutnya, agak sulit dipercaya menguatnya data tenaga kerja Australia kali ini.

"Sulit mempercayai bahwa pertumbuhan ketenagakerjaan Australia mencapai 130,000 dalam kurun waktu dua bulan lebih," ungka Michael Turner, Ahli Strategi Royal Bank of Canada yang diwawancarai oleh Bloomberg. Pernyataan analis ini hampir senada dengan Paul Dales, meski Turner mengatakan bahwa jika data ini benar, ada sinyal yang terkandung di dalamnya, bukan hanya kehebohan semata.

Lonjakan dalam dua bulan berturut-turut, yang pernah terjadi pula saat Australia dipimpin oleh PM Bob Hawke, menyebabkan dilakukannya penilaian kembali tingkat suku bunga. Namun, mengingat tingkat suku bunga Australia saat ini sudah cukup rendah, yakni 2 persen, dan para trader menganggap kecil kemungkinan suku bunga akan diturunkan lagi, maka akurasi perhitungan laporan ketenagakerjaan Australia oleh Biro Statistik Australia (ABS)-lah yang patut dipertanyakan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE