Menu

AUD/USD Turun Sedikit Pasca CPI China Dan Pidato Gubernur RBA

N Sabila

Walaupun Gubernur RBA menyinggung masalah kenaikan suku bunga, AUD/USD tampak tidak menunjukkan tambahan kenaikan.

Seputarforex.com - Dolar Australia turun setelah CPI dan PPI China dirilis mengecewakan. Sementara itu, pidato Gubernur Bank Sentral Australia (RBA) hari Rabu (11/Apr) siang ini tak terlalu diindahkan Aussie; setelah sempat turun menjelang event tersebut, Dolar Australia tak menunjukkan perubahan berarti meski komentar Philip Lowe menyinggung Rate Hike. AUD/USD saat ini diperdagangkan di kisaran 0.7751, dari sebelumnya di angka 0.7767.

 

 

 

Meski demikian, Dolar Australia sempat mencetak kenaikan berturut-turut terhadap Dolar AS di hari Selasa kemarin. Meredanya potensi perang dagang antara AS dan China menjadi suntikan energi bagi Dolar Australia.


CPI Dan PPI China

Penurunan Dolar Australia hari ini disebabkan oleh laporan CPI China yang berada di bawah ekspektasi. Australia mengekspor sebagian besar produk bijih besinya ke China. Oleh sebab itulah, perkembangan ekonomi China sering memengaruhi kekuatan Dolar Australia.

CPI China untuk bulan Maret hanya tumbuh 2.1 persen, padahal ekspektasinya 2.6 persen. Sedangkan PPI China untuk bulan Maret juga mencetak angka di bawah ekspektasi. Dengan forecast 3.3 persen, indeks tersebut hanya mampu mengukir hasil 3.1 persen.

CPI atau Consumen Price Index adalah perubahan harga rata-rata di tingkat konsumen, pada sejumlah jenis barang dan jasa tertentu. Sedangkan Producer Price Index (PPI) adalah indeks yang mengukur perubahan pada harga jual yang diterima oleh produsen barang dan jasa di suatu negara dalam suatu periode tertentu. Kedua indikator pengukur inflasi tersebut menunjukkan pertumbuhan China yang relatif lemah dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.


Pidato Philip Lowe RBA

Gubernur RBA mengatakan bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga acuan akan menjadi kejutan bagi sebagian masyarakat, mengingat kebijakan tersebut belum pernah diterapkan lagi dalam tujuh tahun terakhir. "Kenaikan suku bunga terakhir terjadi tujuh tahun yang lalu, sehingga kenaikan yang akan datang bisa jadi mengejutkan sejumlah pihak," kata Lowe. "Namun, perlu diingat bahwa skenario kenaikan suku bunga hanya akan terjadi jika perekonomian menguat dan pertumbuhan pendapatan masyarakat juga ikut meningkat," lanjutnya.

Pernyataan tersebut dipaparkan Lowe dalam pidatonya hari ini, pada acara makan siang yang digelar oleh the Australia-Israel Chamber of Commerce di Perth. Outlook ekonomi Australia saat ini memang menunjukkan kenaikan bertahap, tetapi masih ada risiko-risiko yang menggelayutinya. Salah satunya adalah risiko yang kemungkinan dibawa oleh perang dagang antara AS dan China.

Walaupun Gubernur RBA menyinggung soal kenaikan suku bunga, AUD/USD tampak tidak menunjukkan tambahan kenaikan dan diperdagangkan di angka 0.7752 pasca pidato tersebut.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE